08- All Back

28 11 16
                                    

Pagi hari, Oshe masih meringkuk di atas tempat tidur menyurukkan wajahnya di bawah bantal menghindari cahaya matahari. Ia membiarkan tidurnya sedikit lebih lama. Sudah beberapa hari ia menantikan tidur tenang tanpa mimpi buruk yang membuatnya takut untuk kembali memejamkan mata. Kali ini tidurnya sangat tenang dan nyenyak.

"Oshe..." Suara lembut itu menembus tidur lelapnya hingga mencapai batas kesadaran dan mengakibatkan gerakan kecil tubuhnya. "Oshe..." Sekali lagi, namun belum berhasil membuat batas kesadaran itu hancur. Oshe kembali bergerak, namun kembali terlelap, malah semakin terlelap seolah suara itu adalah nyayian pengantar tidur. Suara itu membuktikan bahwa hari ini Sea ada, dan itu membuatnya tenang. Ternyata kejadian semalam bukanlah mimpi.

"Oshe,"

"Mmm." Oshe melirik Sea yang kini berdiri di samping meja kerjanya.

"Kotak dan cincin ini kenapa bisa di sini?" Sea mengerutkan keningnya, wajahnya seolah bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Kapan ia membawa kotak cincin itu kemari? Untuk apa ia membawanya kemari?

Oshe mencari alasan... namun...apa ya? Kepalanya tiba-tiba digebrak oleh perintah untuk mencari alasan yang tepat mengenai kotak cincin itu. Baru saja terbangun dari tidurnya membuat otak di dalam tempurungnya tak bisa berpikir jernih. Semua kata-kata yang harusnya bisa ia katakana untuk membuat alasan tiba-tiba bersembunyi. Ia sejenak mengusap keningnya dan mengangkat bahu, lalu menjawab, "Aku... tidak tahu,"

"Maaf," ujar Sea dengan wajah menyesal. "Aku sudah janji menjaga cincin ini, bisa-bisanya aku menyimpan cincin ini sembarangan," Wajah ketakutannya semakin terlihat. "Kau... jangan marah, ya?"

Oshe menggeleng pelan. Tidak mungkin Oshe marah karena ia sendiri yang membawa kotak cincin itu dari dalam laci kamar Sea. "Tidak apa-apa," gumamnya dengan wajah meringis. Tidak apa-apa karena memang aku yang membawa cincinmu ke sini.

Sea mendekati Oshe setelah menyematkan cincin itu di jari manisnya dan memasukkannya ke dalam tas. "Cepatlah bangun, aku mau berangkat kerja,"

Oshe bergegas terbangun setelah sadar bahwa hari ini bukanlah hari libur. "Tunggu sebentar, aku akan mengantarmu."

🕓 🕓 🕓

Oshe menggerak-gerakkan kesepuluh jarinya di atas keyboard komputer di hadapannya. Ia menatap layar komputer yang tertera tulisan Email berhasil terkirim. Kini tangannya meraih earphone dari laci mejanya. Menyambungkan dengan ponselnya dan sejenak terdiam berusaha mencari sinyal radio.

Baru beberapa jam yang lalu, namun Oshe sudah kembali merindukan Sea. Gadis itu pandai membuatnya jatuh cinta berkali-kali. Percayalah, saat ini ia merasakan perasaan kasmaran itu lagi. Ia mengirimkan pesan kepada gadis itu untuk mendengarkan radio.

"Selamat pagi Listeners. Selama dua jam kedepan, kami akan menemani Anda. Kali ini kita akan membacakan pesan-pesan yang masuk melalui email, nih. Email pertama dari..."

Satu email dibacakan, dua, tiga, empat, hingga email terakhir. Mengapa tidak ada email dari Oshe?! Ia melepaskan kedua earphone di telinganya dengan kasar. Tangannya bergerak meng-klik kiriman e-mail yang ia kirimkan pada Sea beberapa saat yang lalu.

Ada waktu di mana aku terhempas ke belakang, terhenyak untuk terlepas ke depan, berada pada titik terendah, hingga menemukan titik tertinggi. Menurutmu, masihkah aku dapat bahagia melewati ayunan waktu itu, jika tanpa dirimu?

Paragraf pendek itu telah ia rangkai dengan susah payah, hingga tempurung kepalanya serasa akan retak dan otaknya meleleh keluar. Kalimat yang menurutnya paling romantis yang pernah ia buat sepanjang hidup, terbuang sia-sia tanpa Sea bisa dengarkan melalui cara paling romantis yang pernah ia pikirkan pula. Siaran radio yang bisa didengarkan oleh seluruh orang di penjuru kota. Sial!

Tiba-tiba Sea mengirimkan pesan WhatsApp.

Sea : Apa yang harus aku dengarkan?

Oshe : Mmm... nanti akan aku katakan langsung saja :)

🕓 🕓 🕓    

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Turn Back CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang