𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫³

160 15 1
                                    

“HAAAA DAMN!!!!” jeritnya dan mulai berlari
“sial”

Ia terus berlari menelusuri gang gang kecil itu namun tak kunjung menemukan jalan keluarnya seperti bermain labirin di kejar zombie saja

Ia terus berlari menelusuri gang gang kecil itu namun tak kunjung menemukan jalan keluarnya seperti bermain labirin di kejar zombie saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“oh good please kenapa aku bertemu lagi dengannya”
“god please help me” ucapnya dengan keringat dingin

Brug ia menubruk lagi sialnya ternyata ia kembali ke asal tempat itu

“AAAAAAAAAA!!!!!!!!!” ia berlari lagi kabur menulusuri gang itu
“huft aman aman, eh belok mana ini kanan kiri sial ini seperti labirin”
“jika aku tak salah tadi belok kiri sekarang kanan pasti baik, baiklah” ia berlari belok kea rah kanan
“huft huft “ nafas nya terengah engah sambil bertumpu pada lutunya

“huh akhirnya “ ucapnya sambil melihat ke belkang
Saat ia membalikan kepalanya kedepan sialnya ia kembali ketempat yang sama “AAAAAAAAA!!”
Ia hendak kabur lagi namun nihil kali ini lelaki itu berhasil mencegahnya

“kau tak bisa lari honey” ucap lelaki yang mencengkram kuat tangannya sekarang
“ohooho no please aku masih mau hiduploh aku yakin akan sukses di masa depan”
“then apa urusanku?“
“ini siapa kasian perempuan malang” ucap y/n menunjuk ke mayat wanita di depannya yang sudah ancur berantakan
“kau mau ?”
“hehe tak perlu “
Sebenarnya ia berbicara seperti itu supaya ia bisa tenang dan memikirkan apa yang harus ia lakukan supaya nyawanya tetap aman

“ikutlah denganku, kau sudah menyakitiku bahkan tak bertanggung jawab” tegas lelaki itu
“aku menyakitimu? kapan?” tanya nya heran karena ia tak menyadari betul apa maksud lelaki itu
“kau tak ingat saat menendangku?”
Dalam satu sentakan y/n menendang tempat sensitive pria itu dan memukul antara leher dan pundak lelaki itu sialnya itu tak membuat lelaki di depannya pingsan dan hanya kesakitan saja
“oh kenapa itu tak bekerja” ucapnya dan kembali berlari menelusuri gang

“hoii kau harus membayar semua ini!!” teriak lelaki itu dan berlari menyusul y/n
“astaga kenapa ini benar benar seperti labirin, god dosa apa yang aku perbuat”
“hah ketangkap kau, mau kemana hmm" lelaki itu memojokkan gadis di depannya
“jangan bunuh aku aku mohon”
“kenapa?”
“aku mau confess ke seseorang”
“oh really, yaudah coba ke aku”
“gila ya enggalah aku masih banyak dosa please jangan bunuh aku dulu ya, aku janji ga akan laporin pembunuhan kamu ini “
“aku ga takut sama itu “ ucap lelaki itu mendekati y/n yang terpojok
“wtf jangan deket deket”
Lelaki itu seperti tak punya telinga ia tetap mendekat dan mengeluarkan pisau kecilnya
“anyone help me please!! Ka louii!!!” ucap nya meneteskan air mata
Terbesit di pikirannya untuk menendang area sensitive nya lagi tapi ia takut pisau itu menusuk nya mungkin dengan melepaskan topeng yang hanya memperlihatkan matanya saja itu membuatnya selamat
“ mine” ucap lelaki itu
y/n langsung menarik topeng itu dan nampak saja wajah di balik topeng itu
rahangnya yang tegas , alisnya yang tebal dan berbentuk sempurna bahkan matanya kini terlihat lebih indah dari pada saat menggunakan topengnya

Sweet PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang