14. (mulai)

2.7K 100 9
                                    

Sesampainya dirumah dhara menduduki ibunya ditepi ranjang

"Minum obatnya dulu ya Bu" dhara mengarahkan segelas air dan obat pada diana

"huk ghuk, huk ,,," Diana menerima kemudian meminumnya serta obat yang diberikan dhara

Setelah Diana selesai minum, dhara kembali mengambil gelas dan meletakkannya di atas meja
"Bu, dhara tinggal sebentar ya. Biar ibu bisa istirahat"

Dhara bangkit dari tempat nya lalu melangkah tapi sebelum dhara makin selangkah lagi Diana meraih tangan dhara agar kembali duduk seperti semula
"Dhara" panggil Diana

Dhara menoleh kemudian kembali duduk sebelah ibunya "ada apa Bu?"

Diana menarik nafas lalu membuangnya "menurut ibu tidak ada gunanya kamu terus menerus meratapi pernikahan kegagalan kamu nak. Kamu lihat sendiri kan, haaahh mantan suami kamu saja sudah tidak peduli lagi sama kamu. Begitu mudahnya dia mengganti kan kamu dengan wanita lain uhgukk hukk,, haaah menurut ibu kamu berhak mendapatkan kebahagiaan. Kamu berhak menikah lagi dan yang bisa membahagiakan kamu adalah nak Farhan" ujar Diana memberikan penjelasan pada anaknya

Dhara menggeleng dengan mata berlinang dan tersenyum kecut kesegala arah
"Bu, kita bahas masalah ini lain hari saja ya. Dhara permisi" dhara melenggang pergi meninggalkan ibunya yang sedang menatap dhara sedih dari belakang punggung anaknya

Dhara menutup pintu kamar ibunya kemudian bersandar di dinding merasakan kesesakan didalam hatinya. Ia menyentuh dadanya sakin sakit nya dihatinya seperti ditusuk berkali-kali "hiks hikss,," dhara memukul mukul dadanya agar bisa menghilangkan rasa sakit yang membelenggu hatinya

"Ya Allah kenapa sampai detik ini aku belum bisa mengikhlaskan mas Langga hik hiks sekarang mas Langga sudah menikah lagi dengan wanita lain dan itu artinya sudah gak ada tempat untuk ku dihatinya mas Langga. Ini sangat menyakitkan hiks hikss,,,"

Dua Minggu berlalu...

Langga berjalan sambil mengancing baju menuju istrinya yang sedang berdandan
"Sayang, dasiku warna maroon mana ya? Ko di lemari gak ada?" Tanya Langga pada Alina dipantulan cermin sambil merapikan baju dipakai nya

Alina menyisir rambut dengan sela sela jari tangan "ya ampun sayang, aku lagi buru-buru ni aku ada meeting pagi. Kamu cari yang lain deh kalo gak suruh Bu inem ya" ucap Alina dan dibalas Langga dengan menatap Alina tak percaya

Alina mengambil tasnya tak menghiraukan tatapan Langga "aku pergi ya, dadah sayang" ujar Alina mengelus pipi Langga dan berlalu meninggalkan Langga

"Eee tapi sayang" panggilan Langga menggantung dengan kepergian Alina yang sudah keluar dari pintu kamar

Clekk,,

"Haaaahh" Hela Langga panjang

Skip

Pov dhara

"Bagusan yang mana ya? Yang ini apa ini" aku menatap selembar cover berbagai bunga digambar tersebut

Duuh bingung banget, batin ku mengacak rambut

"Yang mana ni! Aku bingung banget,, lagian sih cantik-caktik semua" desahku menghelah nafas frustasi

Clekk,,

"Loh dhara kenapa duduk dibawah, nak?" Ucap Diana memasuki kamar mereka melihat anaknya duduk bersila dengan gambar-gambar yang bertebaran

Aku mendongak menatap ibu dengan memelas lalu membuang nafas panjang lagi

"Duuuh kenapa sih dhara, ko kayak stress begitu" tanya Diana ikut duduk didepan anaknya kemudian memegang punggung tangan dhara sambil melihat gambar bunga yang sangat indah nan cantik

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suamiku Menyesal BerceraiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang