11. (musibah)

1.5K 79 1
                                    

"Sedang apa sayang" ujar langga menghampiri istrinya kemudian memeluknya dari belakang

Alina tersentak "ah mas langga buat kaget aja. Aku lagi masak buat kamu" ucap alina masih berkutat mengaduk masakannya

Langga menghirup "emm wangi" puji langga memenjam matanya menikmati wangi yang ia hirup

"Iya kan. Aku masak paling enak untuk kamu jadi wangi begini" senyum alina mencium masakan nya sendiri

"Bukan masakan kamu. Tapi kamunya yang wangi" ujar langga mencium pundak mulus alina

Alina menegang "iih mas langga jangan ganggu. Aku lagi masak ini loh" ucap alina menggerak gerak pundak nya agar langga tak mengecup pundaknya yang terasa geli

"Sayang~" suara rendah langga ditelinga alina membuat alina merinding

Alina menyikut perut langga untuk menyingkir "mas minggir deh. Nanti kita gak sarapan gara- gara kamu. Lebih baik kamu duduk tunggu aku selasai" ujar alina kesal

Langga melepas pelukannya lalu mencebik tak suka
"Ck,, baiklah" pasrah langga menduduki pantatnya dikursi meja makan sambil memprhatikan istrinya yang sibuk membuat sarapan pagi mereka

"Kenapa harus repot- repot sayang. Kan ada mbok inem, Suruh saja dia. Kita kan pengantin baru. Seharusnya kita dikamar bermanja- manja" ambek langga menampung dagu

Alina membawa piring berisi lauk yang ia masak meletakan di meja makan kemudian mengambil piring kosong didepan langga. Menaruk nasi serta lauk pauknya

"Karna kita pengantin baru, aku ingin membuat suami aku bahagia dengan masakan istrinya" ujar alina duduk dan mengambil makanan untuknya

"Apakah akan setiap hari kamu masak buat aku" tanya langga menyuapi nasi kemulutnya

"Tentu saja. Kamu kan suami ku, mas"

"Aku senang mendengarnya. Aku mau kamu selalu memperhatikan aku kedepan nya, alina"

"Kan aku menikah karna itu mas. Membuat kamu bahagia salah satu aku menerima lamaran kamu" kata alina tersenyum

"Aku percaya, sayang" sahut langga membalas senyuman lembut istrinya

"Kita akan honeymoon dimana, mas?" Tanya alina menatap langga

"Dimana yang kamu mau"

Mata alina berbinar binar "kamu serius terserah aku" langga mengganguk

"Iya terserah kamu"

"Kalau begitu aku ingin kita ke bali" ucap alina dengan semangat

"Oke, nanti aku urus"

"Uwaaahh mas aku seneng banget" ceria alina menghampiri langga lalu memeluknya erat

"Apa yang tidak buat kamu, sayang"

Skip,,

Diana berbaring dikasur memegang dadanya yang terasa nyeri
"Huk,, ughuk huk dhar" diana terbatuk batuk dan memanggil dhara

"Uhuk,, huk dhar" panggil diana lagi dengan suara lirih

Dhara memasuki kamar mendapati ibunya kesakitan memegang dada dan terbatuk batuk

"Ibu! Ibu gak apapa?" Ucap dhara khawatir menyentuh tangan ibunya dan memberikan minum pada diana

Diana menggeleng "ibu gak papa, dhara. Tolong ambilkan obat ibu dilaci, ya" ujar diana setelah meminum yang diberikan dhara

Dhara sigap menurut mengambil obat dilaci dan memberikan kepada diana "ini bu" ucap dhara membantu ibunya duduk menyender dinding belakang

Diana membuka botol kecil tapi obat di botol itu sudah habis
"Yaah ibu lupa membelinya lagi, nak"

Suamiku Menyesal BerceraiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang