>5<

770 123 12
                                    

.
.
.
.
.

Suasana seketika berubah ricuh.

Keluarga Bakugou sontak berdiri dan berlari maju ke tengah ruang sidang tanpa menunggu persetujuan hakim. Bukan waktunya untuk mengikuti peraturan saat situasi menjadi gawat.

Di tengah semua keributan, Shinsou yang menangkap tubuh Midoriya terdiam bingung dan juga terkejut.

Apa yang terjadi?

Quirknya sama sekali tidak akan berefek demikian pada siapapun juga.

Bahkan ketika Midoriya telah berada di tangan Mitsuki, Shinsou masih terdiam di tempatnya.

Kondisi Midoriya yang tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir dari mata, mulut, hidung, dan telinganya masuk ke dalam pandangan surai ungu itu.

Dia... dia telah melukai Midoriya...

"Seharusnya aku tidak mengusulkan hal ini–"

Shinsou tersadar dari lamunannya ketika Bakugou menepuk pundaknya. Surai blonde itu tahu Shinsou tengah berpikir soal menyalahkan dirinya.

"Ada sesuatu yang menahannya untuk berkata jujur, itu bukan quirkmu dasar bodoh. "

Shinsou tersadar dari pemikiran buruknya. Memang benar, quirknya sejak dulu tidak pernah melukai seseorang, jelas ada campur tangan dari orang lain.

Midoriya segera dilarikan ke rumah sakit. Ambulan datang tak lama setelah kejadian dan melaju pergi dengan kecepatan tinggi.

.
.
.
.
.

Sidang dibatalkan. Meski dakwaan terhadap Midoriya sudah jelas akan berubah, sidang lanjutan akan dilakukan kembali setelah Midoriya sembuh.

Pihak sidang, polisi, dan UA segera mengadakan rapat darurat setelah Midoriya diserahkan untuk sementara diurus oleh keluarga Bakugou.

Mereka berkumpul di ruang rapat kantor kepolisian secara tertutup dan hanya dihadiri perwakilan penting dari setiap pihak.

Semua orang duduk mengelilingi meja panjang hitam dengan atmosfir serius yang berat memenuhi ruangan.

"Pihak lain tanpa diduga terlibat dalam kasus ini. " ujar kepala kepolisian yang membuka pembicaraan setelah hening menyelimuti selama hampir sejak lima menit lalu. Semua mata tertuju padanya.

"Kira-kira jenis quirk apa yang memengaruhi Midoriya Izuku sehingga dia dalam bahaya seperti tadi?"

"Itu yang harus kita cari tahu, kita akan menangkap penggunanya sesegera mungkin. "

"Masalahnya meski kita tahu jenis quirk yang digunakan pelaku pastilah tidak terdaftar dalam arsip negara. Masyarakat yang telah tertulis tidak akan berani melakukan hal semacam itu. "

Setelah setengah jam rapat berlalu, pertemuan itu pun diakhiri dengan alasan masing-masing pihak yang memiliki jadwal sibuk. Lagipula pertemuan itu memang di luar rencana, sehingga semua pihak setuju untuk bubar dan kembali bertemu di lain waktu.

Nezu turun dari kursinya dan pergi menemui Aizawa yang menunggu di luar ruangan bersama beberapa orang dari pihak lain yang juga menunggu pimpinan mereka keluar.

"Apa sudah ada rencana tindakan? " tanya Aizawa setelah mereka sampai di mobil.

Nezu menutup pintu. "Belum, untuk sementara ini hanya pihak polisi yang akan mulai bergerak mencari pelaku sebenarnya. Kita akan membahasnya lagi di rapat besok. "

"Begitu. " Aizawa memegang stir mobil di depannya. "Kita akan kembali ke sekolah? "

"Tidak, aku ingin melihat kondisi anak itu dulu. "

Darkness - BnHA Fanfict (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang