Tragedi di Balik Fakta

730 91 3
                                    

Hari itu selepas persiapan ulang tahun universitas, Jungkook dan Taehyung tak lagi bertegur sapa. Entah siapa yang memulainya terlebih dahulu, setelah ucapan terima kasih dari Jungkook pada Taehyung, mereka mendadak menjadi orang asing kembali. Seolah keadaan sudah memaksa mereka untuk bersikap saling tidak mengenal satu sama lain.

Persiapan untuk perayaan ulang tahun universitas berjalan cukup lancar. Semua sudah tertata sesuai dengan apa yang direncanakan. Para panitia sudah bekerja sangat keras, dan hari ini adalah puncaknya acara. Semua pihak pengisi acara mulai menata diri mereka di belakang panggung, merias diri mereka sebaik mungkin sebelum tampil. Karena acara bertepatan dengan libur semester, maka semua mahasiswa tidak diwajibkan mengikuti perayaan ini. Khusus mahasiswa angkatan tahun pertama diwajibkan untuk ikut dan meramaikan acara.

"Ayolah, Yoon !" Jimin tampak sibuk berbicara dengan ponsel yang menempel di telinganya. Sepertinya jawaban dari lawan bicaranya di telepon tidak sesuai dengan kemauannya, hingga ia terlihat merengek.

"Aku sudah di Daegu, titip Jungkookie ya !" Sahut seseorang di seberang sana. Rupanya Jimin tengah menghubungi sang kekasih, Min Yoongi. Meminta Yoongi untuk ikut serta dalam perayaan ulang tahun universitas. Namun sepertinya sudah terlambat, karena Yoongi baru saja tiba di kampung halamannya untuk menikmati masa libur semester. Tipikal mahasiswa yang rindu rumah, khusus Yoongi sepertinya merindukan kasur nyamannya.

Jungkook lalu menghampiri Jimin yang masih terlihat raut kesal di wajahnya. Ingin menertawakan sang kakak tapi ia tidak terlalu punya keberanian untuk itu.

"Jangan ditahan, kau boleh tertawa.." Ternyata Jimin mampu membaca gelagat Jungkook.

Kemudian Jungkook tertawa ringan memamerkan dua buah gigi depannya yang  menyembul lucu. Persis kelinci.

"Kak Jimin harus mengunjungi Kak Yoongi setelah ini." Saran Jungkook berusaha menghibur Jimin.

Jimin lalu mengangguk yakin, "Kau benar, kalau perlu kulamar saja dia." Ungkapnya penuh semangat.

"Setuju !!" Balas Jungkook tak kalah semangat.

Lantas mereka berdua saling berpandangan dan kemudian tertawa bersama. Seolah ide Jimin melamar Yoongi adalah sesuatu yang paling menakjubkan. Jika Yoongi melihat ini, ia pasti akan dibuat jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya pada Jimin karena Jiminnya selalu tulus menjaga gadis yang sudah ia anggap sebagai adik kecilnya.

~~~

Perayaan ulang tahun universitas berjalan lancar. Semua penampilan yang dipersembahkan hari ini mendapat sambutan yang sangat baik dari pemimpin universitas beserta jajarannya. Penampilan dari bintang tamu pun sangat memuaskan. Rasanya lelah yang ditanggung panitia perlahan luruh melihat betapa lancarnya acara hari ini.

Jimin melirik Jungkook yang terlihat gelisah. Ia mendekat, kemudian menepuk bahu Jungkook yang tengah mengangkat kursi untuk diletakkan ke dekat dinding agar besok petugas kebersihan mudah membersihkan ruangan.

"Ada yang menganggu pikiranmu ?"

Jungkook tersentak kaget, kemudian menyadari keberadaan Jimin dan menggelengkan kepalanya, "Tidak, Kak !"

Jimin lalu enggan bertanya lebih lanjut. Bukan tipe orang yang kepo, dan ia paham Jungkook juga sepertinya belum siap bercerita. Memberi waktu pada Jungkook dirasa lebih baik.

Entahlah, sebenarnya tidak ada yang Jungkook pikirkan. Tidak ada pula hal yang perlu ia khawatirkan. Tapi sedari tadi ia merasa gelisah, ia pun tak tahu apa penyebabnya. Apa karena di luar sedang hujan ? Sepertinya tidak, bukan masalah besar jika di luar hujan, lagipula acara juga sudah selesai.

SCHOOL OF MEDICINE [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang