Cerita di Balik Pintu Perpustakaan

790 88 3
                                    

Jungkook sudah sangat lelah berusaha membuka pintu toilet namun tidak juga berhasil. Dirinya terduduk lesu. Harusnya hari ini sepulang bekerja ia akan segera mengistirahatkan diri mengingat semua tugas sudah ia selesaikan. Berkali-kali ia mencoba berpikir. Apakah ia telah membuat masalah dengan penghuni kampus sehingga ia mengalami hal ini. Deringan ponsel menyadarkannya, setelah membaca nama pemanggil tanpa pikir panjang segera menekan tombol menjawab.

"Halo Jung.."

"Kakak, hiks..tolong aku.."

Tut..tut..sambungan terputus.

Jungkook dibuat bingung karena panggilan tiba-tiba diakhiri. Ia mencoba menelpon lagi namun tidak mendapat jawaban. Rasanya memang sudah takdirnya untuk bermalam di tempat ini. Bahkan ia sendiri tidak tahu masih berada di area kampus atau tidak.

Sementara itu, Taehyung kini tengah kalang kabut mencari Jungkook. Setelah panggilan terputus entah karena masalah apa tiba-tiba ponselnya mati. Taehyung mencoba mencari di tempat-tempat di mana kemungkinan Jungkook berada di sana. Ia mendatangi perpustakaan, mencoba meneriaki nama Jungkook dibalik pintu yang terkunci, namun nihil. Jungkook tidak ada di sana, tidak ada yang menyahuti teriakannya.

Dari perpustakaan Taehyung beranjak ke gedung fakultas kedokteran. Ia berjalan menyusuri hampir seluruh koridor gedung, namun Jungkook juga tidak ada di sana. Semua ruang dengan kondisi terkunci. Tidak mungkin Jungkook berada di gedung ini. Ia lalu teringat akan pekerjaan Jungkook. Restoran, satu-satunya tempat yang memungkinkan keberadaan Jungkook. Ini bahkan sudah hampir pukul sebelas. Jika ia keluar area kampus, maka sudah dipastikan ia tidak akan mendapat izin masuk asrama. Persetan dengan tidak mendapat izin, isakan Jungkook di telepon tadi jauh lebih menunjukkan betapa gadis itu membutuhkan pertolongan.

Akhirnya, Taehyung memutuskan menuju gerbang depan kampus untuk keluar mencari Jungkook di restoran tempat kerjanya. Taehyung terus memantapkan langkahnya sebelum tiba-tiba ia mendengar suara ribut. Suaranya mirip gedoran pintu. Taehyung memasang telinganya, mencoba mencari sumber suara. Langkahnya terhenti di depan area khusus toilet. Benar saja ia segera masuk ke sana ketika mendengar suara isakan seorang gadis.

"Jungkook !" Panggilnya, mencoba memastikan bahwa itu benar Jungkook.

Jungkook tersedar, menghentikan acaranya dalam menggedor pintu. Ia mengenal suara yang memanggilnya.

"Kak Taehyung..tolong Kak !"

Taehyung segera menyingkirkan meja-meja yang menghalangi pintu terbuka. Setelah mejanya tersingkir, ia lalu membuka pintu dan menemukan Jungkook dalam keadaan kacau di sana. Jungkook mendongak, tersenyum sejenak pada Taehyung, seolah berterima kasih karena telah menemukannya. Taehyung lantas membantu Jungkook berdiri dan memapahnya.

Setelah berada di luar, ia menuntun Jungkook ke gazebo taman terdekat. Jungkook mulai bernapas lega. Menyeka keringat dan air mata pada dirinya.

"Jung, kau baik ?" Jungkook mengangguk, meyakinkan Taehyung bahwa ia baik-baik saja.

"Baiklah, ayo kuantar ke asrama." Taehyung tidak mau menanyakan hal apapun yang membuat Jungkook berada di toilet. Perihal itu biarlah Jungkook yang akan menvoba bercerita jika ia siap. Lagipula kentara sekali jika keterjebakan Jungkook tadi merupakan ulah seseorang yang dengan sengaja menguncinya.

Jungkook menggeleng atas ajakan Taehyung. Ia melihat jam pada ponselnya, lima menit lagi jam sebelas.

"Tidak Kak, terima kasih banyak..Kakak harus cepat kembali ke asrama. Waktunya sebentar lagi." Taehyung akan terlambat jika mengantar Jungkook, lagipula tempat mereka sekarang berada lebih dekat ke gedung asrama putra daripada gedung asrama putri. Akan butuh banyak waktu jika Taehyung mengantarnya dalam keadaan Jungkook yang kelelahan seperti ini.

SCHOOL OF MEDICINE [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang