Tentang Jungkook

925 91 0
                                    

Jeon Jungkook. Begitulah nama yang diberikan tuan Jeon pada bayi mungil yang tengah menggeliat lucu di atas baby boxnya. Hari ini semua persyaratan telah terpenuhi. Tuan dan Nyonya Jeon sudah secara resmi mengadopsi bayi mungil yang baru berusia tiga bulan tersebut. Baru sebulan yang lalu pasangan suami istri ini mengenal Jungkook dan tepat sebulan yang lalu juga mereka telah jatuh cinta pada bayi tersebut. Mata bambi Jungkook membuat sepasang suami istri ini jatuh dalam pesona yang terlalu dalam. Tuan dan Nyonya Jeon sudah cukup lama menantikan kehadiran seorang anak di tengah pernikahan mereka. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat mereka tidak bisa mendapatkan keturunan dan memutuskan mengambil jalur adopsi. Dan hadirnya Jungkook seolah menjadi hadiah dari Tuhan pada mereka. Seolah menjadi pengingat bahwa Tuhan memang benar ada dan telah menjawab doa mereka.

Jungkook kecil yang tanpa identitas, pada akhirnya kini ia punya keluarga. Jungkook hadir di panti pada awal musim gugur. Seperti kisah pada umumnya, orang tua kandungnya meninggalkan Jungkook di depan panti. Tanpa tanda pengenal, bahkan untuk sekedar nama pun tidak diberikan. Kala itu Ibu panti yang menemukannya segera membawa masuk si kecil Jungkook untuk kemudian dirawat. Ia menemukan kertas bertuliskan deretan angka. Ibu panti menduga, itu adalah tanggal lahir Jungkook. Ibu panti terlalu bingung memberi nama pada bayi mungil ini, mencoba mencari nama yang cocok. Sampai akhirnya datanglah Tuan dan Nyonya Jeon, Tuan Jeon  lah orang yang memberinya nama, ibu panti lantas menyetujui. Dan mulai saat itu bayi kecil tersebut dipanggil Jungkook.

Jungkook kini telah berpindah dalam gendongan Nyonya Jeon. Bayi mungil itu tampak nyaman dalam gendongannya, "Kau mengenali Ibu barumu, sayang. Kau sedari tadi tersenyum dalam gendongannya." Goda Ibu panti pada Jungkook kecil. Matanya berkaca, meski bahagia Jungkook menemukan keluarga baru. Namun dirinyalah yang terlebih dulu memberi arti kasih sayang pada Jungkook.

"Ibu Lee tidak perlu khawatir, kami akan menyayangi Jungkook seperti anak kami sendiri." Ungkap tulus Nyonya Jeon pada Ibu panti, ia juga mulai menimang Jungkook yang terlihat mengantuk.

"Terima kasih, Nyonya Jeon."

"Mulai sekarang Jungkook adalah putri kami, saya sendiri yang akan memastikan dia akan tumbuh dengan baik dan menjadi orang yang hebat." Tuan Jeon ikut menimpali.

Keluarga Jeon memang hanyalah keluarga sederhana, tapi melihat bagaimana kasih sayang yang ditunjukkan Tuan dan Nyonya Jeon selama ini membuat ibu panti tidak akan merasa bersalah memilih orang. Jungkook telah berada di tangan orang yang tepat.

~~~

Enam tahun berlalu, keadaan mulai berubah. Kondisi ekonomi keluarga Jeon memburuk. Tuan Jeon yang semula bekerja sebagai pegawai di sebuah pabrik terpaksa berhenti karena kini pabrik memberlakukan ketentuan baru. Pegawai pabrik minimal harus lulusan Sekolah Menengah Atas, sementara Tuan Jeon hanya menamatkan pendidikannya pada Sekolah Menengah Pertama. Hal itu membuat Tuan Jeon mati-matian memperjuangkan pendidikan Jungkook. Apapun kondisinya, Jungkook kecil harus memiliki pendidikan yang setinggi mungkin. Namun karena kebanyakan biaya hidup mulai dialihkan pada pendidikan Jungkook dan mengesampingkan kebutuhan lainnya, Nyonya Jeon merasa salah, timbul perasaan bencinya pada Jungkook, merasa salah mengadopsi Jungkook yang kini justru menambah beban dalam hidup mereka.

"Jungkook, kalau kau terus menggambar dan mewarnai, pensil warnamu akan cepat habis dan Ayahmu akan membelikanmu lagi. Itu akan menambah pengeluaran, cepat kau cuci piring sekarang !" Tak jarang Nyonya Jeon akan memarahi Jungkook. Tapi Jungkook kecil tidak mengerti akan amarah Ibunya. Yang ia pahami hanya Ibunya memintanya untuk membantu mencuci piring.

Jungkook kecil tidak pernah diajari berbicara dengan nada tinggi. Pun ia tidak mengerti bahwa nada tinggi yang selalu ditujukan Ibunya padanya adalah suatu bentuk kemarahan. Ayahnya bahkan selalu mengingatkan, "Kookie, jika ibu berbicara dengan nada tinggi, itu artinya Ibu tidak sedang marah pada Kookie, Ibu hanya berusaha mengingatkan Kookie." Jelas Ayahnya. Tuan Jeon tidak pernah berubah, tetap menyanyangi Jungkook seperti awal mereka bertemu. Bahkan rasa sayangnya selalu bertambah mengetahui bahwa putri kecilnya tumbuh menjadi gadis yang pintar.

SCHOOL OF MEDICINE [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang