Sebuah Awal

2.3K 115 2
                                    

Langit masih nampak mendung, hujan sepertinya akan turun. Jika hujan turun, mungkin Jungkook akan berhenti mengerjakan tugasnya dan segera pergi tidur. Bukankah akan lebih nikmat jika tidur di waktu hujan ? Tapi itu semua tidak berlaku untuk Jungkook.

Mahasiswa kedokteran tahun pertama. Namanya Jeon Jungkook. Dan kini ia sedang mengerjakan tugas dari dokter Hwang, dosen ilmu fisiologi. Membuat resume mengenai sistem kardiovaskular dan sistem respirasi.

"Jungkook, ini buku yang kau maksud ?" Buyar. Fokusnya mulai buyar ketika Yoongi meyebut namanya. Jungkook lantas memandang buku dengan sampul yang bertuliskan 'Histologi Praktikum Kedokteran Dasar' yang Yoongi bawa. Netra bulatnya memandang takjub pada buku itu.

"Ya..sunbae, bukankah sunbae mengatakan buku itu ada di rumah ?" Tanyanya memastikan.

Yoongi tersenyum menanggapi adik tingkatnya sembari menyodorkan buku tersebut. "Ambillah, ini milik temanku. Kau boleh memakainya, tenang saja ia orang baik. Percaya padaku."

Meski ragu, Jungkook tetap mengambil buku tersebut lalu menyimpannya pada meja belajar setelah mengucapkan terima kasih pada Yoongi. Kemudian ia mulai berkutat lagi pada tugasnya.

"Oh ya..Jungkookie, kita akan menjadi roommate selama satu tahun ke depan. Jangan terlalu formal memanggilku, panggil aku kakak..okay ?"

Kembali Jungkook mengalihkan atensinya pada Yoongi. "Baiklah, Ka-Kak..Kak Yoongi, terima kasih banyak, Kak." Yoongi tersenyum lalu bersiap untuk tidur. "Begitu kan lebih enak didengar."

Perbincangan tersebut berlatar di kamar asrama putri menjelang pukul sepuluh malam. Dua hari sebelum Jungkook menanyakan perihal buku Histologi Praktikum pada Yoongi.

Min Yoongi dan Jeon Jungkook ditambah dengan dua mahasiswi dari Fakultas Ilmu Sains. Mereka berempat merupakan roommate.

~~~

Taehyung telah menjawab setiap soal yang ada pada lembar kertas di mejanya. Ia lalu berdiri, berniat mengumpulkan kuisnya pada profesor Jung yang berada di depan dengan kacamata bulatnya. Baru saja lembar kertas kuisnya berpindah ke meja profesor Jung dan Taehyung akan pergi sebelum sebuah suara menginterupsinya. "Taehyung-ssi, kau masih punya banyak waktu, periksa lagi jawabanmu !" Perintah profesor Jung.

"Saya sudah melakukannya sebanyak dua kali, Prof."

"Setidaknya tetaplah duduk di kursimu, kau membuat teman-temanmu semakin panik. " Kembali profesor Jung memerintah.

Taehyung sejenak melihat keadaan teman-temannya. Benar saja, mereka terlihat lebih panik dengan keringat mengucur di dahi. Tentu saja panik. Hari ini adalah kuis Ilmu Penyakit Mata dengan dua materi sekaligus. Uveitis dan endoftalmitis. Mereka bukan Taehyung yang hanya butuh waktu kurang dari 10 menit untuk mengerjakan 35 soal essay singkat. Taehyung mungkin iba pada teman-temannya tapi keinginan bertemu sang kekasih jauh lebih besar.

"Aish !! Baiklah, kau boleh pergi." Final profesor Jung yang sudah hafal akan perangai Kim Taehyung, mahasiswa kedokteran yang telah beliau tetapkan menjadi mahasiswa kesayangannya sejak tahun pertama masuk kuliah. Diberkatilah Taehyung beserta otak kelewat cerdasnya.

Setelah berpamitan pada profesor Jung, Taehyung segera melangkahkan kaki menuju gedung Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis di mana kekasihnya berada.

Namanya Park Jihoon. Matanya sipit dan sangat lucu ketika sedang marah. Park Jihoon, gadis dengan rambut pendek sebahunya berhasil menarik perhatian Kim Taehyung pada tahun pertama masa perkuliahannya.

SCHOOL OF MEDICINE [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang