membujuk. part 11

1 1 0
                                    

Malam hari pukul 20.02.

Alesha sedang berada dikamarnya sembari memainkan ponselnya.

"Sha ada fenzo tu didepan" sahut dewi kakak no3 alesha.

Alesha tercengang lalu langsung bergegeas bangkit dari rebahan nya dan menghampiri fenzo yang sedang berdiri didepan rumah nya.

"Kamu ngapain disini?" tanya alesha.

Fenzo menoleh
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu"

"Ngomong apa?"

"Gak disini tapi"

"Yaudah ngomong aja kenapa sih"

Fenzo mengkode alesha dengan melirik kebelakang, alesha yang peka menoleh

"Dewii ngapain sih" ucap alesha yang ternyata itu kakak nya yang sedang berdiri diambang pintu.

"Kalian lagi berantem ya?" tanya dewi kepo

"Bukan urusan mu" ucap alesha kesal seraya menarik tangan fenzo untuk pergi dari sana.

"Dasar bocil" lirih dewi lalu kembali masuk kedalam rumah nya.

.....
Ditaman.

Sesampainya ditaman alesha melepaskan tangan fenzo.

"Disini aja" ucap alesha yang menatap kearah lain.

"Aku minta maaf karena aku kamu dibully satu sekolah"

"Kamu gak salah jadi gak perlu minta maaf" ucap alesha tanpa menatap fenzo.

"Aku tau kamu pasti marah sama aku. Tapi aku benar benar cinta sama kamu"

"Lebih baik kamu simpan cinta itu karena sampai kapan pun kita gak akan pernah bisa untuk bersatu

"Kamu salah, kita pasti bisa untuk bersama bahkan selama nya"

Alesha menatap fenzo
"Kamu sama aku itu dari kasta yang berbeda, kamu terlahir sebagai pangeran mahkota sedangkan aku? Aku hanya terlahir sebagai gadis biasa"

"Tapi pada akhirnya seorang pangeran menikah dengan gadis biasa itu"

Alesha terdiam

"Sha aku cuman minta kamu untuk bisa menerima perasaanku, dan balajar mencintaiku"

'Andai kamu tau bahwa aku sudah mencintaimu'

"Aku janji aku akan selalu ada dan selalu lindungi kamu"

Alesha berfikir sejenak
"Apa yang akan anak anak pikirkan jika mereka tau aku pacar kamu"

"Bisa gak sih untuk saat ini kita bahas Tentang kita dulu jangan pikirkan yang lain, please fokus ke kita"

"Gak bisa, aku bahkan gak bisa berfikir sekarang" ucap alesha.

"Sha"

"Kalo dia gak mau jangan dipaksa bro" sahut seorang pria.

Alesha dan fenzo menoleh
"Samuel"

Samuel menghampiri mereka

"Lo ngepain disini?" tanya alesha

Samuel tak menjawab pertanyaan itu, ia bahkan menoleh kearah fenzo
"Lo kenapa sih nyolot banget, asha kan udah nolak lo masih aja maksa"

"Gue gak ada urusan sama lo, dan gue minta lo jangan ikut campur"

"Apa lo bilang? Jelas ini urusan gue. Alesha sahabat gue. Masalah dia adalah masalah gue dan lo, lo adalah masalah bagi dia" ucap samuel sembari menunjuk fenzo.

"Oh gitu ya, bahkan gue yang kenal alesha diluan sebelum lo. Paham"

"Kalo emang lo merasa bahwa lo udah kenal dia sejak lama lalu kenapa lo gak tau apa yang dia mau dan apa yang enggak dia mau. Lo harus nya ngenal dia lebih dalam lagi biar lo bisa mencerna semua omongan lo" ucap samuel seraya memegang tangan alesha

"Oh ya satu lagi. Gue harap lo jangan pernah ganggu alesha lagi karena mulai sekarang gue adalah pelindung dia" lanjutnya lalu pergi gitu aja membawa alesha.

"Heiii mau lo bawa kemana asha" teriak fenzo

"Bukan urusan lo"

......

"Lepasin tangan gue" alesha menghempas tangan samuel dengan kasar.
Lalu menatap pria itu dengan sinis tapi tetap kelihatan imut dan manis

"Pelindung apa maksud lo?" tanya alesha kesal.

"Haha enggak, gue tadi cuman gertak sih pria jenius itu supaya dia gak ganggu lo lagi'

"Yang harus dicerna omongan nya itu lo, makannya kalo gak tau apa apa jangan sok tau," ucap alesha lalu pergi gitu aja

"Sha mau kemana lo".

"Bukan urusan lo" teriak alesha.

Samuel tertawa kecil seraya menggaruk garuk jidatnya yang tak gatal itu.

"Kenapa malah gue yang dimarahin kan niat gue baik" gumam samuel.

.

Forge Of DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang