Sania Vs Hujan

15 1 0
                                    

Dia sania, gadis dengan mata hazel dan rambut gelombang sepunggung. Tidak ada yang spesial di tiap harinya. Hanya ada rasa hampa dan bosan. Gadis itu tengah mati rasa, empat tahun tanpa jatuh cinta kepada sosok pangeran.

" Hufff.. semeter 5 mau lewat aja hahaha" ucap sania miris. Dengan mata terpejam sania mengenang kisahnya dengan raka. Dia adalah tempat bernaung sania selama kurang lebih 1 tahun. Memang singkat, namun sania belum bisa melepas kenangan itu.

Tes..tes..tes..
"Anjir ujan, sebel banget.." karena sibuk menati kenangan dengan raka, sania tidak sadar mendung tengan berganti dengan hujan. Dengan tergesa sania berlari menuju lorong jurusannya.

" Heh ! Sania tolol !"  Teriakan kencang membuat seisi lorong memusatkan mata kepada sania.
" mel, itu mulut apa toa sih.. gua bisa budek nih lama².." tutur sania sebal kepada mela, sahabat sekaligus roommate sania di semarang.

" eh maap kelepasan" ucap mela memelankan suaranya.
" Lu abis dari mana? Kuyup gitu .." tutur mela berkelanjutan.
" biasa di taman tadi.. eh malah ujan, yaudah gua terobos masuk sini" ucap sania dengan cengiran, sok bangganya.

Mela cuma dapat menggelengkan kepalanya. Sudah biasa melihat kelakuan konyol sania, bahkan kebiasaan aneh sania melamun di taman jurusan.

" Anjir san, kuyup lagi lu" lagi² sania menjadi pusat disana. Sayangnya kali ini terdapat sorotan tajam. Dengan jengah sania menganggukkan kepalanya. Bukan karena apa, tapi dingin yang sania rasakan sekarang.

Pluk
Sania menoleh ke arah sosok yang membuatnya menjadi pusat mata untuk kedua kalinya tadi.
" thaks yu.." ucap sania singkat sambil merekatkan diri dengan jaket pemberian bayu.
" hooh, tar balikinnya udah wangi ya san" ucap bayu. Sedangkan sania hanya mengaggukkan kepalanya, sebagai tanda setuju.
" yaudah gua mau ke kelas dulu, dah mel..san"  pamit bayu kepada dua teman perempuannya itu.

" san.., gak mau gitu nyari pacar?" pertanyaan randome mela mulai lagi.
" menurut lu gua lagi apa mel? " jawab sania.

" ya, abis dari semester satu lu tolakin mulu sih yang deket, mana pakek alasan belom siap mulai kisah, lagi.." semprot mela tak mau kalah
" itukan semester satu mel,.. gua juga mikir kali sekarang.." jawab sania ngegas.

" mikir apa emang san? Berasa tua ye...haha" sindir mela dengan tawa mengejek di akhir kalimat.
" heem.., udah tua, semester 5 juga udah kelar..."
" ...tapi gua masih belom ngebuka hati mel.." ucap sania sendu
" pelan² aja sih san kalo kata gua.., emm san, si anas gimana kabarnya..?" tanya mela lagi.

" udah gk chatan mel, gua gak bisa.. takut kebawa perasaan gitu.." cicit sania
" heh...! Kan kalo mau pdkt emang gitu san..! Kenapa sih lu.." gemas mela
" gak gitu mel, dia temennya bayu masalahnya.." jawab sania

" terus kenapa kalo temen bayu? San lu gak jelas astaga.."
" gua.. gak bisa mel.." ucap sania dengan menundukkan kepalanya
" san.., pulang yuk.. dingin juga.." huff
" lagian gak ada ujungnya nih percakapan.." ucap final mela kepada sania. Sedangkan sania hanya mengagguk setuju, entah setuju karena rasa dingin hujan, atau karena kebenaran bahwa percakapannya tidak berujung.

~~○○●~~

~~●●○~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~●●○~~

Ryujin as Sania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryujin as Sania

Ryujin as Sania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yujin as Mela

Hyunjin as Bayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin as Bayu

Just Sania (Ryujin Itzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang