"Mel mel cepetan, itu anak bos udah mau dateng" seru Daisy heboh."Aishh, sabar kali Sy, ini gue mau beresin berkas-berkas dulu" Melati jadi tergesa-gesa membereskan berkas-berkasnya karena Daisy yang terus saja menyuruhnya agar cepat-cepat. Padahal apa pentingnya sih menyambut anak bos? Lagian dia hanya anak bos bukan bosnya. Jadi tidak masalah jika mereka tidak ikut menyambut sekalipun. Tidak mungkinkan mereka di pecat hanya gara-gara tidak menyambut anak bos mereka?
"Udah tunda dulu kali beresin berkas-berkasnya, yang penting kita sambut dulu anak bos kita" Daisy menarik paksa tangan Melati yang masih membereskan berkas-berkas pekerjaannya. Pada akhirnya Melati menyerah juga, dan menurut pada sahabatnya itu.
Semua karyawan sudah berbaris rapih untuk menyambut kedatangan anak bos mereka, yang rumornya akan menggantikan posisi bos mereka itu.
Ketika yang lainnya sibuk merapihkan pakaian mereka, Melati justru menyempatkan waktunya untuk memeriksa kembali berkas pekerjaannya. Menurutnya pakaiannya sudah rapih, jadi untuk apa di rapihkan kembali? Buang-buang waktu saja. Lebih baik ia memanfaatkan waktunya untuk mengecek berkas pekerjaanya yang belum selesai.
'Gila cantik banget'
'Astaga bidadari turun dari langit'
'Gak sia-sia gue kerja di sini'
'Kalo kaya gini gue betah deh tiap hari lembur juga'
Bisik-bisik para karyawan mengiringi kedatangan Mawar di perusahaan ayahnya. Mereka semua menatapnya kagum sekaligus terpesona. Mawar tentu tidak memperdulikan tatapan memuja dari para karyawan ayahnya itu. Menurutnya itu tidak penting. Mawar terus berjalan angkuh memasuki perusahaan ayahnya.
Daisy melirik Melati yang berdiri di sampingnya. Melati masih saja mengurusi pekerjaanya, padahal Mawar sudah hampir berjalan di depan mereka. Bahaya jika sampai anak bosnya itu melihat Melati tidak menyambutnya. Bisa-bisa Melati di pecat, dan Ningning tentu tidak mau sampai sahabatnya itu di pecat. Nanti siapa yang akan membantu pekerjaanya kalau Melati di pecat?
"MEL!" Daisy menepuk punggung Melati.
'BRUUKK'
'Aaaww'
Melati jatuh tepat di depan Mawar. Daisy menepuk punggungnya terlalu kencang, Melati yang sedang serius jadi tidak siap menerima serangan Daisy itu, alhasil ia jadi jatuh tersungkur di depan Mawar. Berkas-berkas yang di pegang Melati semuanya berhamburan ke udara menimpa kepala Mawar.
Mawar menatap geram si pelaku. Baru hari pertama ia masuk ke perusahaan ayahnya, tapi sudah ada saja yang mencari gara-gara padanya.
"Ah anjir sakit banget" keluh Melati yang masih belum sadar jika Mawar menatapnya tajam, ia lalu segera berdiri.
'Deg'
Pandangan mereka bertemu. Melati di buat terpesona dengan kecantikan Mawar. Apalagi ia melihatnya dari jarak sedekat ini. Ia merasa sangat beruntung bisa melihat wajah Mawar sedekat ini. Setelah ini ia akan berterim kasih pada Daisy yang sudah mendorongnya tadi.
"Bisa minggir tidak kamu?!! Saya mau lewat!" seakan tersambar petir, Melati baru sadar jika ia menghalangi jalan anak bosnya itu. Dengan segera Melati menyingkir dari hadapan Mawar. Ia menarik kembali kata-kata pujian yang sempat ia ucapkan di dalam hatinya untuk Mawar. Anak bosnya itu sangat menyebalkan sekali. Bisa-bisanya ia tadi memujinya.
'Anjir sombong banget tuh cewek!' kata-kata pujian yang berganti jadi umpatan.
"Lo gak papa Mel? Sorry tadi gue gak sengaja hehe he" Daisy sudah berada di samping Melati. Ia sedikit merasa bersalah, hanya sedikit, karena itu juga salah Melati sendiri yang tidak mau mendengarkannya.
"Ini salah lo! Gue jadi berurusan sama cewek sombong itu!"
"Ya sorry tadi gue bener-bener gak sengaja. Nanti gue traktir deh, buat tanda minta maaf gue" ucap Daisy.
Melati langsung menoleh ke arah Daisy, "Serius? Kalo gitu ayo traktir gue sekarang. Gue udah laper nih" lumayan dapat traktiran, masalah Mawar ia tidak peduli lagi. Yang terpenting sekarang urusan cacing di perutnya yang sudah meminta jatah mereka.
"Giliran masalah makan aja lo cepet" Daisy merotasikan bola matanya malas, Melati selalu cepat jika sudah berurusan dengan makanan. Tanpa disuruh pun dia akan segera berdiri paling depan jika itu urusan makanan.
"Makanan adalah prioritas gue Sy haha ha" tawa Melati. Daisy hanya menatapnya malas.
~🌹Flowers🌹~
"Langkah kaki kecilku yang paling tulus ini terhenti dan menuju ke arahmu"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers🌹
FanfictionTiap kali aku memikirkan puisi tentangmu Aku ingin menghafalnya Agar aku mengingatmu ~Flowers~