Perlu kalian ketahui sebenarnya Mawar dan Melati itu sudah saling mengenal bahkan jauh sebelum mereka bertemu di kantor waktu itu.
Awal mereka bertemu itu saat mereka berdua duduk di bangku SMP. Melati kebetulan adalah adik tingkat Mawar. Dan mereka berdua berada di eskul yang sama yaitu eskul Dance. Dari situlah awal mula kedekatan mereka.
Awalnya hanya sekedar sebagai teman, tapi lama kelamaan hubungan mereka jadi lebih dari teman. Mawar merasa nyaman berada di dekat Melati begitu pun sebaliknya. Sikap Mawar yang manja membuat Melati harus memperlakukan Mawar seperti memperlakukan kekasihnya. Dan Mawar juga sangat nyaman di perlakukan seperti itu oleh Melati. Karena terbiasa di perlakukan dan melakukan jadi keduanya memutuskan menjalin hubungan diam-diam. Ya diam-diam karena mereka sadar hubungan mereka berbeda dengan yang lain.
Saat Mawar dan Melati sudah memasuki bangku SMA mereka memutuskan untuk tidak menyembunyikan lagi hubungan mereka. Secara terang-terangan mereka menebar kemesraan di depan umum. Tidak peduli jika nanti ada yang memandangnya jijik atau apalah itu. Toh yang menjalin hubungan mereka dan itu tidak merugikan orang lain.
Walau sudah mempublikasikan hubungan mereka tapi masih ada saja laki-laki yang mencoba mendekati Mawar. Mawar sangat cantik dan pintar tentu laki-laki mana yang tidak suka padanya? Setiap hari Mawar selalu mendapati berbagai bunga dan juga barang-barang di lokernya. Tidak tahu siapa yang menaruhnya di sana. Dan itu membuat dirinya muak. Sudah tahu ia hanya menyukai Melati tapi mereka masih saja mengiriminya barang-barang tidak berguna itu. Mawar merasa tidak enak dengan Melati takut Melati akan cemburu.
Hubungan mereka baik-baik saja, sampai ketika hari kelulusan Mawar tiba. Harusnya momen itu menjadi momen terbahagia Mawar, bisa lulus dengan nilai terbaik. Tapi siapa sangka momen itu justru menjadi momen terburuk yang pernah Mawar alami. Melati tiba-tiba saja mengakhiri hubungan mereka tepat pada hari itu. Mawar tidak tahu apa penyebab Melati ingin mengakhiri hubungan mereka. Karena setahunya selama ini mereka tidak pernah memiliki masalah. Hubungan mereka baik-baik saja.
Mungkin sejak itulah Mawar mulai membenci Melati. Tadinya ia ingin melanjutkan pendidikannya di dalam negeri tapi karena Melati ia jadi memutuskan kuliah di luar negeri. Alasannya agar ia bisa move on dari Melati. Tapi tetap saja tidak semudah itu, apalagi Melati cinta pertamanya dan mereka berdua sudah melalui banyak hal bersama.
Pada akhirnya setelah menyelesaikan kuliah di sana Mawar memutuskan pulang. Ia ingin tahu kabar dari mantannya. Mawar tentu masih mengharapkan bisa berbaikan dengan Melati lagi. Ia juga ingin tahu alasan Melati mengakhiri hubungan mereka.
Dan beruntunglah ternyata mantannya itu bekerja di perusahaan ayahnya. Jadi Mawar dengan senang hati menerima tawaran dari ayahnya untuk menggantikannya. Mawar tahu Melati bekerja di sana karena ia tidak sengaja melihat Melati masuk ke dalam perusahaan ayahnya saat ia mengunjungi ayahnya di ruangannya. Melati tidak melihat Mawar jadi dia tidak tahu.
Niat awalnya ingin minta balikan, tapi Mawar justru mengerjai Melati habis-habisan. Ia melupakan tujuan awalnya. Dan memilih untuk balas dendam karena Melati meninggalkannya ketika ia sedang sayang-sayangnya. Itu rasanya tidak enak.
Orang tua Mawar tidak tahu jika anaknya penyuka sesama jenis. Mawar juga tidak pernah membawa Melati ke rumahnya. Hanya Melati saja yang dengan berani mengenalkan Mawar pada ibunya. Beruntung ibunya Melati mau menerima hubungan mereka.
'Kriiing kriing'
Suara handphone Taeyeon berbunyi. Taeyeon meminta ijin pada Mawar untuk mengangkatnya sebentar. Mawar hanya menganggukan kepalanya saja.
Saat ini Mawar masih berada di ruangan Taeyeon. Mereka sedari tadi terus mengobrol tak tentu arah. Tapi keduanya sama-sama tidak ada yang mau mengakhirinya.
"Ya halo?"
"Mih hikss hikss"
Taeyeon di buat panik mendengar suara tangisan dari putrinya.
"Melati kamu kenapa? Kamu baik-baik ajakan di sana?"
Mendengar nama Melati di sebut Mawar segera memasang telinganya lebar-lebar. Bukan berniat ingin menguping, hanya saja ia sudah terlalu kepo dan sayang untuk melewatkan itu."Mih hikss hikss hikss"
Bukannya menjawab pertanyaan Taeyeon Melati justru terus menangis dari seberang sana.
"Melati bilang ke mamih, kamu kenapa? Jangan bikin mamih takut!!"
Kesabaran Taeyeon sudah habis. Ia benar-benar mencemaskan putrinya sekarang.
"M-mih,..hikss,..a-adik M-mawar,.. m-mih hikss,.."
Tangisan Melati semakin mengeras, dan perkataannya pun jadi terbata-bata. Membuat Taeyeon tidak mengerti dengan perkataan putrinya itu.
"Kamu bicara yang jelas Melati!! Mamih gak ngerti apa yang kamu bicarakan!"
Mawar masih terdiam di tempatnya. Ia menatap wajah Taeyeon yang terlihat panik sekaligus takut secara bersamaan. Ia tidak bisa mendengar dengan jelas pembicaraan Taeyeon dengan Melati. Jadi dari tadi ia hanya mengamati ekspresi Taeyeon saja."Hikss mih, tolong kirimkan ambulance ke sini mih hikss hikss"
Wajah Taeyeon semakin kalut saat Melati memintanya mengirimkan ambulance ke sana. Rasa takutnya semakin menjadi.
"Ok, kamu tunggu di sana dan jangan ke mana-mana, mamih akan segera ke sana sekarang!!"
"Iya mom hikss"
'TUUTT'
Taeyeon segera mematikan sambungan telfonnya. Ia mengambil tasnya, "Mawar kamu ikut tante sekarang ya" ucapnya. Mawar sebenarnya bingung kenapa ia harus ikut? Tapi ia memilih untuk tidak banyak tanya. Jadi ia mengiyakan saja ajakan Taeyeon.
"Iya tante"
Lalu mereka berdua pun segera menuju tempat di mana Melati berada.
~🌹Flowers🌹~
"Apakah selama ini aku hanya terus berlari tanpa berpikir?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers🌹
FanfictionTiap kali aku memikirkan puisi tentangmu Aku ingin menghafalnya Agar aku mengingatmu ~Flowers~