Aster yang baru masuk ke dalam ruangan Mawar di buat heran melihat Mawar yang sedang berdiri di dekat jendela. Jangan lupakan mata yang seperti sedang mengawasi seseorang di luar jendela sana. Karena terlanjur penasaran Aster mendekati Mawar. Dia ingin tahu Mawar sedang melihat siapa di luar jendela sana.Alisnya mengernyit setelah tahu siapa objek yang sedang di perhatikan sang sahabat.
"Lo ngapain ngintipin Melati?" suara tiba-tiba Aster berhasil mengejutkan Mawar. Refleks badan Mawar meloncat kecil. Dan langsung berbalik untuk melihat siapa orang yang sudah mengejutkannya itu.
"Ck! Lo bisa gak sih jangan ngagetin?!" kesalnya sambil berjalan kembali ke kursi kerjanya, Aster mengikuti Mawar lalu dia duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Mawar. Kakinya dia silangkan agar terlihat anggun. Padahal di ruangan itu hanya ada mereka berdua saja. Terkadang tingkah Aster memang tidak jelas.
"Jadi?" tanya Aster kembali mengungkit perihal tadi. Mawar pura-pura tidak mengerti dengan maksud Aster. Dia enggan menjawab pertanyaan sahabatnya itu dan lebih memilih mengabaikannya. Aster menggeleng dengan kelakuan Mawar lalu dia merebut paksa berkas yang sedang di baca Mawar. Oh ayolah, Mawar tidak benar-benar membaca berkasnya, dia hanya ingin mengalihkan topik pembicaraan mereka saja. Aster hafal betul dengan sikap sahabatnya itu. Mereka berdua sudah kenal lama, jadi jangan heran jika Aster mengenal Mawar dengan baik begitu pun sebaliknya.
"Jadi?" sepertinya Aster tidak kenal menyerah. Jika sudah penasaran dia akan terus mencaritahunya sampai dia mendapatkan jawaban yang dia mau.
Mawar tampak menghela nafas. Dia sebenarnya enggan membahasnya. Tapi dia tahu Aster tidak akan menyerah sebelum dia memberitahukannya.
"Gue tadi cuma lagi ngeliatin Melati doang" ujarnya tampak tak tertarik. Entah kenapa Mawar kesal mengingat Melati tadi berbicara dengan seorang gadis yang entah siapa Mawar juga tidak tahu. Mereka kelihatannya sangat akrab sekali. Bahkan gadis itu tadi sempat memeluk Melati, dan Melati pun tidak menolaknya sama sekali justru dia terlihat senang di peluk oleh gadis itu. Mawar tidak suka, dia cemburu melihat Melati bersama dengan gadis lain. Melati hanya miliknya.
"Oh lo cemburu?" tebakan yang tepat sasaran. Namun bukan Mawar jika dia langsung mengakuinya begitu saja.
"Buat?" lihat, sudah ketahuan dia cemburu tapi masih saja mengelak.
"Tadi kan Melati sama cewek"
"Terus?"
"Yakin lo gak cemburu?" sepertinya Aster ini memang hobby membuat sahabatnya kesal.
"Gak tuh" cuek Mawar. Lalu kembali melanjutkan pekerjaannya. Dia tidak memperdulikan omong kosong sahabatnya itu. Memilih mengabaikan Aster.
"Kalo masih suka jujur aja kali, nanti di ambil orang nangis" Aster terkekeh melihat Mawar yang kembali kesal padanya, Mawar melemparkan berkas yang ada di tangannya kepada Aster. Namun sangat di sayangkan berkas tersebut justru mengenai sasaran yang salah. Tepat saat Mawar melemparkan berkas tersebut Melati masuk ke ruangannya dan berkas yang di lemparnya mengenai wajah Melati bukan Aster yang sudah kabur entah kemana. Kini Mawar tidak tahu harus melakukan apa? Tubuhnya mendadak membeku apalagi melihat raut wajah Melati yang tampak marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers🌹
FanfictionTiap kali aku memikirkan puisi tentangmu Aku ingin menghafalnya Agar aku mengingatmu ~Flowers~