"Lalalala~ Sun is coming that means it is morning Lalalala~"
Suara dari Lala si jam dinding yang bisa bernyanyi ketika pagi datang di kamar sepasang suami istri Malfoy muda ini. Lala akan berhenti bernyanyi ketika salah satu penghuni sudah bangun karena memang itulah tugas nya setiap pagi, membangunkan penghuni kamar ini. Oh, Harry ingat saat pertama kali bertemu dengan Lala, jam dinding itu sama persis seperti Jam alarm di dunia muggle
Dan saat Harry bangun pertama kali, lelaki itu sangat bersemangat bangun dari ranjang empuk dan langsung melesat ke kamar mandi dalam. Tidak sengaja menimbulkan suara dobrakan yang keras hingga membuat penghuni satu nya juga ikut terbangun
"Apa dia kebelet?" Gumam si pria berambut pirang acak-acakan
"Tapi kenapa dia mengatur Lala sepagi ini?" Lanjut gumaman nya ketika melihat jam dinding itu masih menunjukan angka 05.30. Tapi Draco tidak terlalu memperdulikan nya, diri nya hanya mengira kalau Harry bersemangat libur dan akan bertemu orang tua nya nanti
Karena Harry tidak kunjung keluar juga sedangkan Lala sudah menunjukan angka 06.00. Akhirnya Draco menggunakan kamar mandi yang berada di luar kamar untuk segera mandi, terbiasa hidup disiplin memang. Sampai Draco sudah selesai dan mengenakan baju pun Harry juga belum keluar. Ada apa memang nya sampai membuat Harry begitu lama di kamar mandi
"Harryy.. ada apa dear? Kenapa lama sekali?"
"P-perut kuh.. ssakit hiks" mungkin segitu sakit nya perut Harry sampai-sampai berbicara di Jedaite saja kesusahan
"Boleh aku buka pintu nya? Aku bisa membantu mungkin" Belum sampai Harry menjawab pertanyaan izin Draco, dia sudah mengeluarkan tingkah sihirnya dan merapalkan Alohomora agar pintu kamar mandi itu terbuka
Harry sedang duduk di closet sambil menangis diam dan menyentuh perut nya. Draco yang kepalang panik, berlari menuju Harry dan langsung memeluk tubuh mungil itu. Usapan-usapan lembut Draco berikan dengan sedikit kecupan sana sini berharap Harry berhenti menangis. Kalau dirasa kamar mandi ini cukup dingin apalagi pagi-pagi seperti ini, karena Harry tidak mau berdiri. Terpaksa Draco harus menggendong Harry ala bridal dan membaringkan nya kembali ke ranjang mereka
"Aku panggil tabib dulu"
Setelahnya Draco kembali berlari ke ruangan balkon dimana ada Falcon kepunyaan Draco, burung paling cepat yang pernah ada. Sementara suami nya sedang melepas Falcon, Harry kembali menangis ketika melihat apa yang ada ditangannya
Yang ada di tangan nya hanya 3 strip saja belum lagi di kamar mandi ada banyak tapi sudah Harry buang di tong sampah. Hermione bilang, kalau hanya ada 1 garis yang muncul itu berarti negatif. Artinya Harry tidak hamil. Rasa sakit hati nya ingin meledak-ledak sekarang juga tapi Harry terlalu lemas untuk itu. Maka yang dia lakukan adalah membuang testpack itu kesembarang arah
Padahal harapan nya sudah setinggi langit namun hanya dijatuhkan lagi seperti ini, sangat sakit
Saat suara pintu terbuka, suami nya sudah bersama seorang tabib. Mungkin Draco menyuruh tabib itu untuk ber apprete ke sini saking panik nya. Pemeriksaan yang dilakukan oleh sang tabib tentu tidak membuahkan apa-apa
"Mungkin Nona Malfoy hanya salah makan hingga perut nya mules. Saya ada beberapa ramuan agar meredakan rasa sakit Nona. Minum ini di pagi dan malam hari setelah makan"
Hanya itu yang dia katakan kemudian pergi meninggalkan kedua nya setelah menundukan sedikit badan nya sebagai rasa hormat, Tabib pribadi Malfoy sebenarnya. Draco berjalan mendekat lalu duduk disebelah Harry, menghembuskan nafas kasar nya saja. Kepanikan nya ternyata sia-sia tapi Draco juga bersyukur karena itu
"Masih sakit perut nya, Dear?"
"Sedikit" singkat padat jelas plus berbicara lewat Jedaite. Sudah pasti mood Harry hancur
"Mau jalan-jalan?" Tanya Draco lagi berusaha membujuk tapi malah dijawab gelengan kepala lalu pria manis itu
"Lalu mau apa, sayang?"
"Ayo se-"
"Ah iya, aku akan memberitahu Mom dan Dad kita akan sedikit terlambat, sebentar aku harus menulis surat dulu, Falcon juga belum dikasih makan, aku akan membawakan sarapan mu kembali oke, setelah itu istirahat sebentar. Kita akan ke Malfoy Manor setelah jam makan siang sekalian menginap di sana semalam, oke"
Pengalihan perbincangan yang lumayan halus Drake, agar tidak berhubungan badan lagi. Draco cukup takut kalau dirinya akan kelepasan di dalam Harry lagi
Cklek
Bohong
Sangat bohong kalau Draco tidak ingin anak yang lucu nan cakep dari Harry. Tapi ketika tau kalau resiko kehamilan pada pria lebih tinggi yang paling fatal adalah nyawa menjadi taruhan nya. Rasa takut yang ada di hati Draco jauh lebih besar sekarang. Teddy saja sudah cukup bagi nya
Namun tidak bagi Harry. Teddy memang sudah sah menjadi anak mereka berdua dan Harry juga menyayangi dia seperti anak nya sendiri, tapi anak angkat dan anak kandung tentu berbeda. Bukan nya Harry bermaksud kejam membedakan kasih antara anak angkat dan anak kandung. Tapi bukan kah siapa saja yang bisa hamil pasti akan menginginkan seorang anak dari rahim nya sendiri? Itulah yang Harry rasakan
"DWAAAA!!"
"Teddy!"
Suara tangisan kencang dari anak batita menjerit terdengar di seluruh rumah ini. Andromeda yang sedang memasak sarapan di bawah kembali terkejut. Pertama ketika ada tabib yang tiba-tiba datang lalu Teddy yang sekarang menangis dengan kencang
Rupanya batita itu dari tadi sudah terbangun dan berdiri di depan pintu. Karena tidak kunjung ada yang memperhatikan diri nya makanya ia menangis. Terlalu larut dalam pikiran nya, Draco langsung menggendong anak nya
Bukan nya tenang malah Teddy terus-menerus menangis lebih kencang sampai akan jatuh kalau saja Draco menggendong nya erat
"Papa papa papa! Huaa~"
Teddy kini memberontak ke arah belakang tubuh Draco dimana ada Harry yang sudah membuka pintu dan menatap teduh mata Teddy. Kemudian Harry mengambil alih gendongan Teddy. Sedikit diayunkan agar anak nya itu kembali tenang walaupun susah, tantrum di pagi hari
"Sstt.. Papa disini sayang~ sudah sudah menangis nya anak ku tampan"
Butuh waktu beberapa menit agar tangisan batita itu berhenti lalu jatuh tertidur lagi di bahu sempit Harry. Harry tidak langsung membaringkan Teddy lagi namun tetap menggendong nya. Pikiran nya melayang jauh bagaimana kalau yang sekarang di gendong nya adalah anak kandung nya sendiri? Pasti jauh lebih menyenangkan bukan
Andaikan saja
Tapi mau seberapa pun kata andai itu, semua nya hanya andai yang tidak pernah terwujud. Ah ya mungkin karena lelaki memang tidak sepantasnya hamil dan melahirkan? Seperti menyalahi kodrat semesta ini, kalau kata profesor Snape dulu adalah menjijikan. Tanpa sadar, lelehan air mata kembali keluar mengalir lancar di pipi nya
"Harry, kalau masih sakit biar aku saja yang menggendong Teddy"
"Tidak usah, nanti malah terbangun lagi"
"Baiklah, tapi tolong jangan menangis"
~•~
T
B
C
KAMU SEDANG MEMBACA
You Drarry season 2
FanfictionUPDATE: SEBISA NYA Season 2 dari You Drarry dengan judul yang sama kalau belum baca season 1, dibaca dulu nanti bingung Drarry story by: L-Chiexxx BxB Harry: Bot Draco: Top