15. Kekhawatiran Lucius

2.9K 335 20
                                    

Draco tidak bisa mengelak atau menyanggah karena perkataan Father Felix memang benar ada nya tapi diri nya mau memulai menerima apalagi semua sudah terjadi. Dari sekarang, mata Draco seakan terbuka, menyadari bahwa memang semua wanita yang sudah berkeluarga akan memiliki kerinduan untuk kehadiran seorang anak dalam keluarga mereka

Bukan semata-mata hanya karena sebuah kewajiban dan hal yang lumrah bila seorang istri melahirkan penerus keluarga mereka. Namun ada sebuah harapan besar, itu lah yang dirasakan juga oleh Harry Malfoy saat ini. Mengenyampingkan perasaan takut serta resiko fatal yang menghantui, memang dari Harry sendiri sudah siap menanggung semua nya. Dan bodoh nya Draco selalu menghindari hal yang ditakutkan nya alih-alih menghadapi nya dengan berani seperti istri nya

Walaupun sudah menjadi seorang Harry Malfoy, sikap selalu berani menghadapi tantangan akan ada terus karena Harry adalah Gryffindor 

"Dear, maafkan aku yang bodoh ini. Aku baru menyadari nya.." Kata Draco penuh penyesalan sambil mendekap hangat tubuh yang tidak ia jamah selama seminggu ini

"Dasar! Kenapa lama sekali.." Balas Harry tidak lupa memukul pundak kokoh kesukaan nya

"F-father... Ijinkan aku disini untuk–" Draco

"Kau punya 3 rumah buat apa? Malah menginap di Hogwarts seperti gelan–" Severus

"Boleh saja tapi kalau aku sampai tau Harry sedih karena Malfoy entah kau ataupun Lucius, aku tidak akan segan-segan. Ingat itu, Malfoy" Ucap Felix tegas jengah melihat suami nya sendiri selalu tidak mau kalah bahkan dengan anak baptis nya sendiri

"Terima kasih, Fathers" Ucap kedua pasang Adam yang damai kembali itu. Tidak sia-sia Ron sampai rela sakit punggung begini

"Ah.. anu" suara serak basah seseorang yang sosok nya mereka lupakan sejenak, Jeno

"Boleh aku pulang sekarang, Mr. Malfoy? Tunangan ku sudah menunggu ku di rumah Korea Selatan. Dia pasien nomor satu ku karena tunangan juga sedang hamil"

"Pergi" Singkat, padat, jelas nan ketus menjawab kalimat tasbih muggle itu. Berbeda nada nya ketika berbicara dengan Harry

"Baiklah.. Bye bye semua nyaa"

~•~

Kantor kementerian sihir

Seorang Malfoy senior yang sedang berkutat pada pekerjaan nya sebagai salah satu politisi Mentri sihir setelah adegan membelot dulu di perang Hogwarts kedua, akhirnya dia dicabut dari dewan Hogwarts dan menjadi seorang politikus jalur koneksi orang dalam, Malfoy behavior memang

Diri nya sedang berkutat dengan bagian eksekutif dari kementrian sihir. Pekerjaan nya yang saat ini terkadang menuntut nya harus lembur sampai malam dan terus berkonsentrasi sampai tugas nya selesai

Swosssh

Angin malam berhembus kencang meninggalkan jejak nya dengan jendela kantor Lucius terbuka. Mata kelabu itu melirik ke arah tersebut lalu mendesah pelan

Kaki nya melangkah mendekat untuk sekedar menutup kembali jendela yang terbuka itu. Setelah tertutup, Lucius hendak kembali ke meja nya melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda sebentar. Namun kaki nya berhenti bergerak saat suara wanita muda mengapa rungu nya...

"Sok memberi nasehat pada putra nya tapi diri nya sendiri gila bekerja" Kata wanita muda itu menyindir keras Lucius

"Apa mau mu kali ini, Chie?" Balas Lucius jengah sudah menduga akan ada adegan seperti ini

"Jangan terlalu khawatir pada kehamilan Harry, biarkan hal itu mengalir. Aku bisa menjamin keselamatan mereka"

Belum ada Lucius berbalik badan melihat wajah wanita itu, Chie yang dipanggil oleh Lucius sudah menjatuhkan diri nya dari jendela tanpa balkon setinggi 17 meter itu. Selalu begitu lah cara Chie datang dan pergi memberi wanti-wanti untuk hidup nya

Lucius sudah tau jawaban apa yang akan dia dapat jika dia menghampiri jendela itu dan melongok ke bawah. Tidak ada apapun bahkan jejak kaki sekalipun di bawah sana. Bisa dihitung sudah 3 kali Chie menghampiri nya dengan cara yang sama

Pertama saat Harry di culik (season 1) Chie menghampiri dan berkata pada nya untuk menyelamatkan nya, kedua saat diri nya mengetahui hubungan anak nya dengan Harry Potter, wanita itu mendatangi nya lagi untuk merestui hubungan kedua nya karena tidak perlu mengkhawatirkan apapun dengan hubungan kedua Adam itu termasuk keturunan Malfoy akan selalu berjaya

Pertemuan ketiga mereka adalah yang barusan terjadi. Entah atas dorongan apa juga, pada akhirnya Lucius juga mengikuti perkataan wanita itu

~•~

Akhirnya setelah menginap semalam di Hogwarts pasangan muda Malfoy ini berpamitan pada beberapa profesor dan menyempatkan diri mengucap selamat pada Neville yang resmi menjadi Profesor dan berhasil menikahi Ginny Weasley walau agak telat. Tidak lupa kedua nya mengucap terima kasih pada Father Severus dan Father Felix

Mobil yang mereka tumpangi mampir ke rumah Andromeda untuk menjemput Nenek Andromeda, Teddy, dan Couny disana. Harry sempat bertanya kenapa mereka bertiga tidak berada di rumah mereka. Tapi ketika Draco dengan menahan malu yang teramat sangat menceritakan alasan nya, Harry hanya tertawa terbahak-bahak dengan tindakan konyol suami nya itu

Ketika sampai di rumah Andromeda, Draco membukakan pintu untuk Harry dan kedua nya mengetuk pintu rumah tersebut

"Oh Drake, kau sudah baikan ya, aku akan membangunkan Teddy sebentar"

"Biar aku saja!" Kata Harry semangat sekali langsung melesat kamar nenek nya

"Jangan berlari, dear" sempat-sempatnya sifat protektif si suami muncul juga melihat tingkah lucu istri nya tidak sabar nya sampai berlari

"Ah grandma, ada yang mau aku obrolkan" Kata Malfoy kembali mengubah nada nya menjadi tenang

Lantas kedua nya pergi ke meja makan keluarga sementara Couny menyiapkan sarapan untuk mereka semua. Draco mengawali cerita nya dengan alasan kenapa diri nya meminta Andromeda membawa Teddy keluar untuk sementara hingga memberitahu bahwa saat ini Harry sedang hamil

"Merlin! Dear, Harry ham–"

"DWAA!!" Belum sempat Andromeda menyelesaikan kalimat nya sudah disela oleh Teddy yang berteriak senang melihat Daddy nya

"Son, kau sudah lebih lancar berbicara bukan? D-a-d-d-y"

"D-a-d-d-y, DWA!" Balas Teddy keras kepala saat diri nya sudah berpindah di pangkuan Daddy nya. Yah, Draco hanya bisa pasrah. Tidak istri tidak anak, keduanya sama-sama keras kepala

"Papa! Eddy au adek owo! Hapi ok adek na di helut Papa?" Papa! Teddy mau adek cowo! Tapi kok adek nya di perut Papa? Kata Teddy dengan pertanyaan nya yang mau tidak mau membuat Draco berpikir keras. Masuk nya lewat mana? Begitu yang harus dijawab

~•~

T
B
C

You Drarry season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang