13. Tentang perasaan hati

2.7K 331 15
                                    

Di chapter kali ini alur waktu nya bukan hanya sehari, tapi aku lompati minggu selanjutnya. Selamat membaca




























~•~

"Lily dan James tidak pernah menginginkan anak mereka sedih!"

Sret

Itu Severus Snape yang diam-diam menyamar menjadi salah satu tabib keluarga Malfoy. Tangan nya sudah siap mengacungkan tongkat sihir nya di depan dada sambil tangan satu lagi mendekap tubuh Harry erat-erat

"Severus! Kembalikan Harry!" Teriak Lucius kencang berusaha meraih menantu lelaki nya kembali tapi tidak bisa saat satu buah tingkat mengancam di belakang leher nya

"Felix.." desah Lucius menyebutkan nama siapa yang di belakang nya

"Father, Uncle Felix, Harry–"

"Diam Draco! Aku merasa menyesal memberikan Harry di beban pundak mu karena kau tidak percaya dan membuat Harry menangis" Pernyataan Severus begitu mengiris perih hati anak baptis nya sendiri

"Lucius, kami sudah berkali-kali mengatakan bahwa Harry mempunyai kemungkinan hamil walau resiko fatal nya adalah kematian, tapi resiko itu bisa dihindari sejak dini. Bukan kah bagus juga untuk Malfoy mempunyai keturunan darah daging sendiri? Apa yang kau pikirkan pada menantu mu sendiri?" Felix bergerak perlahan menuju suami nya dengan tetap waspada pada Lucius

"Pikirkan kembali. Bukan hanya demi kebaikan Harry namun juga perasaan Harry"

"Apparation!"

"Drake–"        "Dear!"

Tangan Harry sempat ingin menggapai tangan Draco namun tersela dengan mantra apparatiok milik Severus. Seketika ratusan kilometer jarak memisahkan kedua nya dengan tragis. Tangan Harry yang masih menggantung di udara ditangkap oleh Felix

Profesor yang tengah mengandung anak pertama itu tersenyum hangat dan memeluk Harry. Sontak tangisan sedih Harry kembali mengoar kencang, meraung-raung kenapa takdir begitu kejam tidak menginginkan diri nya hamil dan melahirkan anak nya sendiri. Dosa apa yang sudah Harry perbuat sehingga pencobaan hidup nya kali ini sangat berat di pundak

Setelah agak reda, Harry dituntun ke sebuah sungai dengan air yang gelap oleh Severus dan Felix. Di sana sudah ada satu sampan yang cukup besar untuk 3 orang dewasa naiki. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir Harry setelah dibawa pergi paksa oleh kedua profesor tersebut. Saat sadar, kaki nya menginjak di sebuah tanah familiar

Hogwarts adalah tempat mereka berada sekarang. Tempat teraman sementara untuk bersembunyi sekarang

"Apa kau keberatan satu kamar dengan kami sementara?" Tanya Felix saat mereka bertiga sudah memasuki pekarangan Hogwarts. Hanya anggukan yang menjadi jawaban Harry

~•~

PYARR

BRUKH

PRANGG

CRASSH

DUAGHH

"HARRYYY!"

Sudah sekitar seminggu Draco mengamuk di rumah nya sendiri. Jangan tanya bagaimana kondisi kamar Draco dan Harry. Semua sudah hancur lebur, tidak ada satu barang pun yang luput dari pelampiasan rasa amarah nan sesal si pemilik rumah ini. Diri nya merasa begitu bodoh tidak bisa mengerti bagaimana perasaan istri nya sendiri. Bagaimana Harry berkali-kali mengode Draco untuk peka namun selalu dia hindari dengan segala macam alasan

Teddy dengan Andromeda sementara mengungsi di rumah Andromeda yang dulu sampai Draco tenang. Awal nya batita tersebut merengek ingin ikut dengan Papa dan Daddy nya. Teddy hanya ingin disayang oleh mereka dan tidak tau kalau sedang ada pertengkaran hebat dimana diri nya masih terlalu kecil untuk ikut campur. Maka tindakan yang paling bijak adalah memisahkan mereka

You Drarry season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang