13. Sang barista

1.6K 159 5
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13. Sang barista

Kenapa Tuhan ga ngizinin gue bahagia?
-Nathan

Malam hari di warung belakang sekolah yang menjadi tempat nongkrong anak BD sehari-hari, walau hanya di sebuah warung kecil namun tempat itu sudah seperti rumah kedua bagi mereka.

"Woy guys, dari pada lo pada gabut mending kita main truth or dare" ajak Kevin pada teman-temannya.

"Gasslah"

"Ayok dah, gue gabut nih"

Elgar yang melihat Raven sedari tadi hanya diam seraya bermain ponselnya, "woy!, Rav lo ngapain sih diem aja kerjaan lo".

"sini gabung" suruh Elgar, namun Raven masih tetap diam tak menjawab sama sekali, "males"

"Ngumpul disini buruan" perintah Kevin, dan teman-temannya pun langsung menggerombol.

"Than!, lo punya bolpoin ga? minjem dong" tanyanya pada Nathan yang sedang fokus pada ponselnya.

Nathan mengambil bolpoin di saku bajunya lalu memberikannya pada Kevin, "gue ga ikut" ucap Nathan malas.

"Lah napa nih orang" sahut Arvin.

Nathan mengecek jam yang ada di pergelangan tangannya, lalu berdiri dari duduknya. "Gue cabut dulu" pamitnya seraya berjalan keluar warung.

"Lah kemana lo?!" tanya Artha sedikit berteriak.

"Gue dapet shift malem hari ini!" Balas Nathan.

"Semangat bro!!" motor Nathan telah melaju menjauhi warung.

"Kasian gue sama tuh orang, dia udah kerja keras banget tapi akhirnya jadinya kaya gini" ucap Eric mengehela menatap kepergian Nathan.

"inti kita harus selalu ada buat dia, dia udah baik banget sama kita walau kadang Nathan dingin banget" sahut Artha.

"udahlah ayok, puter bolpoin nya cepet!" suruh Elgar.

Kevin memutar bolpoin itu hingga berputar cepat dan ujung bolpoin itu berhenti mengarah pada Arvin, semuanya berseru senang tak terpilih.

"Kena lo HAHAHA"

"Truth or dare?" tanya Kevin pada Arvin.

Arvin diam sejenak memilih, "truth aja lah" putusnya.

"Yahh cupu lo milih truth" sahut Elgar tertawa.

STELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang