20. Agenda liburan

767 80 5
                                    

Selamat membaca

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20. Agenda liburan

"Semesta mempertemukan kita dengan seseorang hanya untuk mengenalnya, bukan untuk memilikinya"

Di pagi-pagi buta Stella menyiapkan barang-barang yang akan ia bawa dalam liburan hari ini.

Hari ini mereka akan menginap di villa puncak selama beberapa hari, mereka menghabiskan waktu akhir tahun dan awal tahun untuk berlibur sebelum menghadapi ujian akhir semester.

Stella hampir lupa jika papanya pulang hari ini, tapi justru ia harus ke puncak bersama teman-temannya. Dari ruang tamu terdengar suara bariton memanggil namanya.

"Stella!, papa pulang!" seruan dari papa Stella terdengar sampai kamarnya yang berada di lantai kedua. Stella langsung keluar kamar menuju ruang tamu menemui sang papa yang sudah lama tak kembali pulang ke rumah.

'papa!" Stella langsung berhambur ke pelukan papanya senang, "papa gimana kabarnya?" tanya Stella.

"baik" balasnya tersenyum hangat.

Levando Galen Sanjaya, seorang ayah hebat yang telah menjaga kedua anaknya yang akan beranjak dewasa, walau ia telah kehilangan orang yang ia cintai selama hidupnya.

"papa kangen banget sama kamu" ucap Evan mengelus pucuk kepala Stella lembut. "Ella juga kangen banget sama papa" balas Stella dalam pelukannya.

tak lama ia melepaskan pelukannya, "kamu mau kemana kok rapi banget?" tanya Evan menyerngit. Stella menatap papanya cengengesan. "mau ke puncak pah sama temen-temen" balasnya tak tak diizinkan oleh papanya.

"sama siapa aja?" tanya Evan, jantung Stella berdegup kencang. "ada tiga temen aku sama enam temen abang boleh yahh" mohonnya

"papa baru aja pulang, kamu udah mau pergi aja" Stella menunduk lalu membalas. "maaf, aku cuma pengen refreshing aja sebelum ujian"

Evan menatap Stella membuatnya sedikit takut, "sekarang mana abangmu?" tanya Evan lalu Stella mengangkat kepalanya. "di kamar" diangguki oleh Evan lalu ia berjalan menuju kamar Artha.

"mampus dah bang Artha" ia menggigit bibirnya takut tak diizinkan oleh papa nya. Lalu ponselnya berbunyi menandakan sebuah telfon masuk, kemudian ia langsung menjawab panggilan telfon itu.

"Ella lo udah dimana?" tanya Zahra di dalam telfon, "gue di rumah" balas Stella, Zahra mendelik mendengar balasan Stella. "Yaallah masa dari tadi lo dirumah sih El" ucap Zahra penuh kesabaran tinggi sementara Stella hanya cengengesan.

STELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang