18. Bintang di malam hari

1K 104 3
                                    

Selamat membaca

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18. Bintang di malam hari

"katanya, orang baik itu setelah meninggal akan berubah menjadi bintang sampai kehidupan selanjutnya"


Bel pulang sekolah berbunyi, .siswa dan siswi langsung keluar kelas dengan wajah senang dan lega menjadi satu di siang menjelang sore ini.

sementara Stella sedang di lorong bersama Raven disampingnya berjalan dengan tangan yang ditarik paksa oleh Raven, "mau kemana sih!"

"Raven!!, lepasin!" berontaknya kesal menatap cowok di sampingnya ini. "diem"

"gue tau, pasti lo mau culik gue" tebak Stella dengan mata melebar sempurna. Sementara Raven menghela nafas lalu berkata, "iya, gue mau culik lo"

sampainya di parkiran, ia memberikan helm pada Stella. "kita mau kemana sih??" Raven menaiki motornya lalu menjawab, "nanti lo juga tau" lalu ia menutup kaca helmnya.

denngan pasrah Stella menaiki motor Raven dan duduk di jok motornya, ia mengarahkan motornya ke gerbang lalu melaju cepat kilat.

motornya masih melaju tanpa halangan sama sekali, mereka melewati jalanan sepi dan di samping kanan dan kirinya adalah hutan. Stella pun merasa merinding melihat jalanan di depannya ini.

"Rav!, masih jauh?" tanya Stella takut. "masih" balasnya. Stella melingkarkan tangan di perut Raven tanpa disuruh, entah kenapa ia melingkarkan tangannya di perut Raven2 seakan ada yang menggerakannya.

angin berhembus kencang di tengah-tengah perjalanan, sekitar satu jam mereka melakukan perjalanan ke suatu tempat. Entah tempat apa yang akan dikunjungi oleh Raven sampai mengajak Stella jauh-jauh kesana.

hingga sore mereka melakukan perjalanan ke suatu tempat, dan tak lama Raven menghentikan motornya di sebuah tempat sepi namun terlihat terang karena dengan pemandangan dari atas bukit.

"turun El" perintahnya lalu Stella turun dari motor melihat ke hadapannya yang terlihat begitu indah jika sore menjelang malam ini. Raven sudah turun dari atas motor lalu melangkahkan kakinya ke arah Stella.

mata Stella beralih pada Raven di sampingnya dengan melipat tangannya di dada, "lo jauh-jauh naik motor ngajak gue, kesini?. Tapi bagus sih pemandangannya"

Raven menarik tangan Stella perlahan mengajaknya untuk duduk di sebuah bangku dekat sana. "bagus pemandangannya?" tanya Raven menoleh pada Stella yang masih terfokus ke depan.

"bagus banget, lebih bagus kalo malem bisa liat bintang" balas Stella tersenyum manis dan menghirup udara segar di sore hari ini.

"Tanpa lo ketahui, bintang itu sama dengan lo. Yang selalu menerangi kehidupan gue" mereka saling tatap dalam waktu beberapa detik lalo Stella mengalihkan pandangannya.

STELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang