I Want, But I...
Semua kejadian dan alur dalam cerita ini asli berasal dari imajinasi penulis. Saya hanya meminjam karakter beberapa member NCT dan idol lain sebagai tokoh, hak cipta nama menjadi milik masing-masing idol. Kisah ini tidak memiliki maksud untuk menghina idol yang bersangkutan.
Diharapkan semoga readers tidak membawa hal buruk yang terjadi dalam cerita ke dunia nyata.
.
.
"Enjoy with it! :)"
Cafe yang semakin terkenal di kawasan Anam-dong itu seolah sudah menjadi tempat favorit Jung Jaehyun pada waktu luang, entah itu saat matahari masih bersinar atau bulan yang bekerja, ia akan berada di salah satu sudut cafe dengan berbekal laptop. Memesan kopi dan cemilan, biasanya dia akan berdiam diri dan sibuk memperhatikan apapun yang ia kerjakan dalam benda berlipat tersebut. Kehadirannya sendiri juga termasuk penarik perhatian hingga cafe semakin ramai pengunjung. Tempat hangout ini sudah dipenuhi oleh para pegawai yang tampan seperti Winwin, Yuta sang bartender, Kyungsoo si koki yang sesekali menampakkan diri dari balik bilik pembatas dapur, lalu ada dua karyawan lain; Bomin dan Kai, yang berjaga di sudut meja kasir menanti tugas mengantar makanan juga membereskan meja. Lalu dengan munculnya Jaehyun di tempat ini akan menjadi bonus bagi para pengunjung yang mayoritas adalah keturunan hawa.
Tetapi ada yang sedikit berbeda dengan Jaehyun malam ini. Dia yang biasa memesan latte lebih memilih jus persik, benda berlipat yang selalu terpajang di depannya tidak terlihat memenuhi meja, pria itu terlihat lebih sibuk memeriksa sesuatu pada gawainya. Wajah yang memang sudah tidak berekspresi itu semakin terlihat lesu di mata sang sahabat, Winwin, yang sudah mengenalnya cukup lama.
“Ada apa? Kau terlihat lebih lesu malam ini,” kata Winwin sambil mengantarkan kentang goreng gratis pada Jaehyun yang sontak meletakkan ponsel ke atas meja dan tersenyum, “Di mana laptopmu? Tidak biasanya kau meninggalkan dia saat datang ke sini.”
“Ada di rumah,” jawab Jaehyun santai, ia mulai mencomot kentang goreng dan mencolekkannya ke dalam saus sebelum mengunyahnya, “Aku tidak sedang ingin dipusingkan dengan proposal magang itu.”
“Ya, kau sungguh-sungguh ingin magang di tempat itu? Bukankah itu akan sangat menyulitkanmu?”Jaehyun menghela. Ia jadi teringat apa yang membuatnya tidak lagi bersemangat menyusun proposal magang agar dapat menyelesaikan kuliahnya, “Molla...”
“Wae? Museun il-isseo?”
Bukannya menjawab, Jaehyun kembali menyibukkan diri pada ponsel sebelum menggeser benda itu pada Winwin. Memberi tahu apa yang sedang mengganggu pikirannya saat ini.
Winwin yang belum begitu lancar berbahasa Korea membaca rentetan kalimat yang memenuhi layar ponsel milik Jaehyun dengan perlahan. Baru setelah menghabiskan waktu sekian menit di tambah dengan foto yang tersemat di akhir, barulah Winwin menyadari letak permasalahannya.
“Dia juga ada di Seoul?” Winwin ingin memastikan lagi, dan kepala pria di depannya mengangguk, “Dosen baru NCIT. Ya, bukankah artinya akan tiba waktu kalian bertemu lagi?”
Alis Jaehyun tetangkat malas.
“Damn...” umpat pria Tiongkok itu pelan, tidak ingin para pengunjung mendengarnya.
“Em, damn...” sahut Jaehyun, “Kau tahu apa yang lebih sial dari ini?”
Winwin menanti dengan sabar.
“Dia akan mengajar di fakultas seni,” Jaehyun mendengus masam.
Winwin juga ikut mendengus karena sangat paham kenapa Jaehyun jadi patah semangat seperti sekarang, “Tapi, bukankah dia sudah direkrut di kampus lamamu? Lalu kenapa dia bisa tiba di sini sekarang?”
“Molla. Aku juga tidak ingin tahu.”
Winwin menyandar lesu, “Jadi karena ini kau lesu. Kau sudah melupakannya ‘kan?”
Jaehyun menggeleng, “Aku tidak melupakannya, tapi bukan berarti dia masih menjadi aktris utama dalam setiap pikiranku. Setelah apa yang terjadi pada kami, tidak mungkin aku melupakannya begitu saja.”
“Lalu kenapa kau memikirkannya?”
“Geunyang...” kata Jaehyun menggantung, “Aku takut goyah setelah melihatnya nanti. Walau bagaimana pun, waktu yang kami lewati bersama bukan sesuatu yang sebentar, Winwin-ah. Bagaimana jika seandainya pendirianku runtuh?”
“Kau masih menyimpan rasa padanya?”
Jaehyun mendengus, “Tentu saja tidak. Untuk apa aku menyisakan rasa yang begitu indah untuknya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Boy
Fanfiction"Not an idol who loves many peoples, I just a boy who wanna love you for a long time" Tittle : Your Boy Genre : Fanfiction, Romance, etc. Lenght : Chaptered Post Time : Every two weeks Cast : - Jung Jaehyun - Bae Yuhwi ...