11. Couple Things..?

4 1 0
                                    

Couple Things..?

Semua kejadian dan alur dalam cerita ini asli berasal dari imajinasi penulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semua kejadian dan alur dalam cerita ini asli berasal dari imajinasi penulis. Saya hanya meminjam karakter beberapa member NCT dan idol lain sebagai tokoh, hak cipta nama menjadi milik masing-masing idol. Kisah ini tidak memiliki maksud untuk menghina idol yang bersangkutan.
Diharapkan semoga readers tidak membawa hal buruk yang terjadi dalam cerita ke dunia nyata.
.
.
.
.
.

"Enjoy with it :)"


Sekali lagi Jaehyun mematut diri pada cermin di sudut kamarnya. Kaos putih polos dibalut kemeja khaki dan celana denim melekat pada tubuh atletisnya. Gelang rantai titanium melingkar di pergelangan tangan kiri. Senyum menghias wajah sebagai pertanda bahwa suasana hatinya cukup baik hari ini. Ia menata rambutnya dengan memberi garis dan membaginya menjadi dua bagian. Wajahnya hanya dipoles skincare tipis, tubuhnya juga disemprot parfum, berarti semua telah selesai.

Sudah berselang beberapa hari sejak pertandingan akhir pengumpulan poin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah berselang beberapa hari sejak pertandingan akhir pengumpulan poin. Walau sempat terjadi kejadian yang membuat keadaan jadi canggung, ia pikir Yuhwi akan menghindarinya untuk waktu yang lama, tapi pagi ini ia justru mendapat pesan dari Yuhwi yang mengatakan bahwa dia akan mengajaknya membeli hadiah sesuai janji. Sontak Jaehyun yang saat itu baru membuka matanya langsung tersadar. Tubuhnya bergerak otomatis untuk membersihkan tubuh dan bersiap.

Siulan ringan terdengar memenuhi ruangan saat kakinya menuruni anak tangga rumahnya. Ia berbelok ke dapur untuk minum tanpa niat mencari sepotong roti untuk sarapan. Kemudian ia mengambil salah satu koleksi sneakers pada rak sepatu dilorong samping pintu. Namun, setelah dia selesai memasang sepatu putih di kakinya, ia tak langsung berangkat. Tangannya lebih dulu membuka pesan pribadinya dengan Yuhwi.

Di mana aku harus menjemputmu?

Sol sepatunya mengetuk pelan pada lantai sembari menunggu balasan dari Yuhwi.

Apa aku harus ke rumahmu?

Jalanan rumahku terlalu sempit.
Aku sudah selesai, aku akan menunggumu di Make a Wish, keol?

Your BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang