9. I Miss You

7 1 0
                                    

I Miss You

Semua kejadian dan alur dalam cerita ini asli berasal dari imajinasi penulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua kejadian dan alur dalam cerita ini asli berasal dari imajinasi penulis. Saya hanya meminjam karakter beberapa member NCT dan idol lain sebagai tokoh, hak cipta nama menjadi milik masing-masing idol. Kisah ini tidak memiliki maksud untuk menghina idol yang bersangkutan.
Diharapkan semoga readers tidak membawa hal buruk yang terjadi dalam cerita ke dunia nyata.
.
.
.
.
.

Chapter ini di kasih rated 17+ ya 😊
Aku sih gak tau angka nya sesuai ayo enggak, tapi kalo ukuran indo keg nya sih sekitar gitu 😅
Intinya siapin diri sebelum membaca ya...

"Enjoy with it :)"



Bae Yuhwi memaksakan diri untuk membuka matanya lebar-lebar, kepalanya di tekuk ke kanan dan kiri hingga menimbulkan bunyi kretek pada lehernya, lalu memijat tengkuknya pelan dan sesekali menghela napas. Setelah mencari berhari-hari, akhirnya Yuhwi mendapatkan pekerjaan paruh waktu di sebuah restoran ayam goreng yang letaknya cukup jauh dari tempat tinggalnya. Tempat itu terbilang ramai hingga Yuhwi terkadang harus pulang larut. Untung saja ayahnya memberi izin padanya untuk bekerja meski pun dengan wejangan panjang yang terlalu sering diucapkan. Di awal-awal kerja, Yuhwi sudah disuguhkan oleh banyaknya tugas yang harus diselesaikan di restoran, sampai sesekali Yuhwi melupakan jadwal makannya. Kegiatan itu juga berimbas pada kondisi tubuhnya, ia jadi terkena insomnia dan merasakan pegal luar biasa di pagi hari pada tubuhnya yang sudah ringkih.

"Aigoo..." kata Jisoo sambil membukakan botol jus untuk sahabatnya, "Apa aku bilang? Kau terlalu memaksakan diri, Yuhwi-ya. Ingat kesehatanmu, kau masih harus mempertahankannya. Jangan sampai karena kau bekerja, kesehatanmu jadi drop lagi."

Yuhwi tersenyum hangat, "Aku baik-baik saja, Jisoo-ya..."

"Haha..." Jisoo tertawa datar, "Pintar sekali lidahmu jika berucap. Lihat dulu kondisimu baru berbicara."

"Ini tubuhku, aku yang paling mengenalnya," kekeh Yuhwi, "Sungguh, aku baik-baik saja. Memang lelah, tapi aku bisa menahannya."

Jisoo mencibir perkataan sahabatnya, "Jadi, kau yakin masih ingin menonton pertandingan Jaemin dengan kondisimu yang seperti ini?"

"Eo. Ini pertandingan terakhirnya sebelum kompetisi Gyeonggi, aku juga sudah terlalu lama absen dari pertandingannya, bukan? Setidaknya kali ini aku harus datang."

"Keras kepala," hela Jisoo, "Arasseo, kajja."

Sebenarnya Yuhwi baru selesai dari kerja paruh waktunya dan meminta Jisoo untuk menjemputnya agar mereka pergi bersama ke Yeoui-dong. Walau pun seluruh badannya meronta ingin diistirahatkan, Yuhwi tak sampai hati untuk absen lagi dari pertandingan adik kesayangannya; Jaemin. Pria itu mengatakan selalu menunggu kehadirannya di kursi penonton dan terus berbohong dengan berkata baik-baik saja jika dia tidak datang. Tapi Yuhwi juga tahu jika sebenarnya Jaemin berharap dia datang. Selain itu, Yuhwi juga rindu duduk di antara penonton yang berseru riang untuk CZen, dia juga rindu ingin melihat pria berlesung pipi di tim itu bermain.

Your BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang