Last Gift

220 25 1
                                    

25 Desember 2021
Juwhan_

Kim Sunwoo (Sunoo) » Keen

OC » Aksara, Lyon, Dikta, Zylo, Lily

⌗⌗⌗

Pemuda dengan nama Keen pada gelang pasien di tangannya, sedari tadi hanya menatap sayu sebuah pohon natal kecil yang baru saja seorang dokter bawakan untuknya.

Keen yang melihat itu benar benar merasa sangat aneh, sejak kapan dokter ini membeli pohon natal kecil itu untuknya.

"Nah, Keen untuk malam natal ini akan aku pastikan bahwa kau tidak akan kembali merasakan kesepihan!" girang sang dokter.

"Dokter . . . Aku sudah pernah bilang bukan? Aku hanya ingin bunda merayakan malam natal ini bersama ku nanti." jawab Keen dengan nada memelas.

"Tapi Keen, kau tidak perlu khawatir. Akan aku pastikan kau tidak akan merasa kesepian." jawab sang dokter.

Berdebat dengan pria tua itu hanya akan membuang buang waktu dan juga tenaga nya. Tanpa berminat Keen sepenuhnya mengalihkan pandangan matanya kearah luar jendela.

Ia sadar sedari tadi rintikan hujan masih betah mengguyur kota Surabaya tanpa berminat untuk memberi jeda sejenak untuk berhenti. Hati nya lagi lagi merasa sangat kesepian.

Sudah hampir 2 tahun Keen sendirian disini tanpa adanya satu keluarga yang mau menjenguk dan menanyakan bagaimana kabarnya, satu satunya teman yang Keen miliki hanyalah dokter tua tadi.

Dia adalah Aksara, teman sekaligus sahabat masa kecil milik bundanya. Semenjak kejadian kecelakaan itu Keen sama sekali tidak di izinkan untuk bertemu dengan bunda nya sendiri.

Aksara selalu memberi alasan bahwa bunda nya hanya datang saat ia sedang tertidur malam, namun pernah suatu ketika Keen sengaja tidak memejamkan matanya bahkan hingga dini hari sang bunda sama sekali tidak datang untuk menjenguk dirinya.

Keen menangis tidak terima saat tau bunda nya sama sekali tidak datang untuk sekedar menjenguknya. Aksara lah satu satunya orang yang berhasil meyakinkan dirinya kembali.

Bahkan Keen tau jika selama ini seluruh biaya rumah sakit dan pengobatannya dipikul dengan atas nama seorang Aksara.

"Hey? Kau masih merasa sangat kesepian?" tanya Aksara.

"Dokter, dimana bunda?" tanya nya.

Mendengar hal itu senyuman hangat yang Aksara lemparkan padanya seketika melebur menjadi tatapan sayu penuh kesedihan.

"Hey bunda mu akan datang, dia pasti akan datang."

"Dokter aku bukanlah anak kecil lagi, umur ku hampir 17 tahun. Aku berhak tau dimana bunda dan juga keluarga ku yang lain." ujar Keen dengan air mata yang penuh pada kedua pipinya.

Aksara yang melihat itu merasa sangat tidak tega, ia mengusap bersih kedua pipi gembul milik putra dari sahabatnya. Aksara memberikan sebuah gelang dan memasangkannya pada lengan ramping milik Keen.

"Untuk kado natal ini kau ingin aku belikan apa? Kau ingin apa? Aku janji akan membelikannya untuk mu Keen." tutur Aksara.

Keen justru menggeleng pelan mendengar kalimat yang Aksara lontarkan padanya, ia hanya ingin bertemu dengan bunda nya hanya itu saja tidak perlu hal yang lain.

Melihat tatapan mata itu Aksara semakin tidak tega dengan dirinya sendiri. Perlahan Aksara mengeratkan pelukannya pada tubuh kurus nan dingin milik pemuda yang ada dihadapannya.

⌗ Winter Psithurism ⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang