Chapter 2

255 19 0
                                    

Pada pagi hari ini di SMA Lentera sudah banyak para siswa-siswi yang berkumpul di aula. Mereka berbaris rapi mendengarkan pidato dari kepala sekolah terkait keberlangsungan acara pada hari ini.

Hari ini memang akan diadakan acara lomba Reading book Global School . Dimana sekolah elite di negeri ini akan bersaing memperebutkan gelar juara sebagai The best Student Knowledge Library.

SMA Lentera termasuk ke dalam daftar sekolah Elite dan sudah dari kemarin para guru mempersiapkan siswa-siswinya yang memang terkenal cerdas dan banyak prestasi disekolah ini untuk mengikuti lomba ini. Kegiatan berlangsung di tempat terbuka lebih tepatnya di halaman belakang sekolah.

"Gue kesel sama tuh orang. Udah tahu halaman sekolah panas , kenapa gak di aula aja sih lombanya. Kepanasan gue."Ucap Junkyu sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

"Eh Kyu, lo kagak tau ape aula kecil begitu mana bisa nampung orang banyak. Lagian yang ikut lomba juga dari sekolah lain." Sahut Jeongwoo

"Cari tempat berteduh apa susahnya sih. Gitu aja repot." Ucap Asahi cuek.

Hyunsuk yang mendengar jawaban Asahi tertawa, "Nah iya bener kata si Sahi. Gak usah lebay deh Lo Junkyu."

Junkyu yang diserang oleh ketiga makhluk tersebut hanya bisa menggerutu.

"Eh Lo pada mau nunggu dimana ni? Kita sekalian bareng aja." Tanya Jihoon yang baru sampai. Ada Haruto, Yoshi, Jihoon, Junghwan, Doyoung, Mashiho dan Jaehyuk dibelakangnya.

"Kita ke kantin aja lah ,ngapain lihat para kutu buku lomba. Gak asyik." Jawab Junkyu.

"Eh jangan begitu dong. Kan ada Yedam. Masa kita sebagai temannya tidak mendukungnya." Sahut Jaehyuk.

"Halah, males gue lihat dia. Sok kepinteran."

"Eh Mashiho, bilang aja lo iri. Lagian harusnya kita bangga karena dari banyak nya teman-teman kita cuma satu yang ikut serta." Ujar Haruto sambil tersenyum.

Yoshi mendengus, "Kalian debat mulu, kapan duduknya. Capek ni gue berdiri terus."

"Kak kita duduk disitu aja. Deket sama orang jualan." Jawab Junghwan sambil menunjuk ke arah depan di mana banyak barisan foodtruck.

Setiap acara lomba besar seperti ini memang sekolah mereka selalu memberikan fasilitas yang lengkap. Salah satunya persediaan makanan. Anggaran yang dikeluarkan pun tidak main-main.

"Ide bagus, Kuy lah." Jawab Yoshi lalu berlalu pergi diikuti Junghwan ,Junkyu, Haruto,Mashiho dan Jaehyuk di belakangnya

"Kak Yoshi udah baik-baik aja kan?." tanya Asahi.

Jihoon tersenyum melihat kekhawatiran Asahi, "Dia udah gak apa-apa. Tadi pagi aja gue lihat dia ribut sama Haruto cuma gara-gara sikat gigi. Yoshi yang dulu kita kenal udah balik."

Hyunsuk menambahkan, "Selagi dia sama kita, gue yakin Yoshi baik-baik aja. "

"Yup, gue juga yakin. Yang penting kak Yoshi jangan deket-deket lagi sama bokapnya, bisa-bisa kejadian kemarin terulang lagi." sahut Jeongwoo sembari menyusul yang lainnya.

"Yuk lah, keburu penuh tempat duduknya." Ucap Hyunsuk berlari diikuti Jihoon dan juga Asahi dibelakangnya.

*****

Suara riuh penonton menjadi saksi pertarungan sengit dari ketiga orang yang berdiri di tengah lapangan sambil berusaha menjawab pertanyaan soal dari juri.

Mereka saling mengangkat tangan dengan gerakan yang cepat diiringi dengan teriakan dari masing-masing ketiga orang tersebut.

Bang Yedam, kelas 11 B dengan daftar prestasi tingkat nasional. Pernah menjuarai Public English speaking di tingkat nasional dan juga pernah mendapatkan medali perak untuk olimpiade kimia.

Lalu disana juga ada Choi Yeonjun dari sekolah SMA Halilintar. Ia sudah banyak ikut kejuaraan olimpiade matematika dan mendapatkan peringkat pertama the best student of storytelling serta ia juga pernah meraih medali emas untuk fisika di tingkat nasional.

Yang terakhir ada Hwang Hyunjin dari SMA Angkasa. Pernah meraih juara satu pada ajang kejuaraan olahraga tingkat SMA dan mendapatkan medali perunggu di olimpiade biologi tingkat nasional.

Ketiga siswa itulah yang tersisa dari 100 siswa yang mengikuti perlombaan ini. Dari tempat penonton suara teriakan dukungan dari kesebelas pemuda tampan yang duduk berjajar membuat Yedam sangat bersemangat untuk menang.

Yedam tidak ingin dukungan dari teman-temannya yang ditujukan untuknya menjadi sia-sia

Tepat di soal terakhir dengan cepat Yedam mengangkat tangan lalu menjelaskan secara detail dan jelas mengenai jawaban terakhir sebagai penutup perlombaan ini.

Jaehyuk , Junkyu , dan Mashiho berteriak paling kencang saat mengetahui Yedam berhasil memenangkan perlombaan ini.

"Tadi ngatain Yedam sok pinterlah..inilah...itulah. Sekarang malah lo yang teriak-teriak kayak orang utan, cih." Ejek si Jaehyuk kepada Mashiho.

Mashiho menampol pipi Jaehyuk "Gue kan cuma bercanda tadi. Lagian siapa yang gak bangga coba temennya dapet juara " Jawab Mashiho tidak terima.

"YES! Yedam menang berarti nanti kita minta traktir makan sama dia." Ujar Yoshi bersemangat sambil mengepalkan tangan ke atas.

"Bener, dari lomba ini kan pasti si Yedam dapet duit banyak." lanjut Haruto

"Kita cegat si Yedam sebelum dia kabur. Biasanya tuh anak suka kabur kalau disuruh traktir kita makan. Emang dasar tuh anak pelit." ucap Doyoung.

"Mentraktir kawan itu adalah kewajiban, ha ha ha." lanjut si Jeongwoo sambil tertawa jahat.

Asahi mendengus, "Memang dari kita berdua belas yang paling bener cuma Kak Hyunsuk sama Kak Jihoon." gumam Asahi

"Apa maksud lo ngomong kayak gitu? Awas aja lo nanti ikut makan."Ujar Junghwan tidak terima sedangkan Jihoon dan Hyunsuk hanya mampu menggelengkan kepala melihat tingkah menyebalkan teman-temannya itu.

*****

"Hyunsuk!"

Hyunsuk yang di panggil segera menoleh. Yeonjun, siswa yang barusan selesai mengikuti lomba segera menghampiri Hyunsuk yang masih duduk  bersama teman-temannya di tempat penonton sesaat setelah selesai pembagian hadiah.

"Oh Yeonjun ,ada apa?."

Jihoon, Yoshi, Junkyu, Haruto, Mashiho, Jeongwoo dan Jaehyuk heran mengapa Hyunsuk bisa mengenali Yeonjun. Siswa dari sekolah lain yang bahkan mereka tidak kenal.

"Ada hal penting yang mau gue sampein ini menyangkut "dia" dan gue butuh banget bantuan lo."

Dari kejauhan ada sepasang mata yang menatap tidak suka melihat interaksi kedua orang itu. Akan tetapi, bibirnya menyunggingkan senyuman lebar yang terkesan menyeramkan.



#Happy Reading
#Thank You

T-Hunter ElveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang