Chapter 8

165 17 2
                                    

Suara dering ponsel berbunyi, membuat Asahi yang sedang membaca buku di dalam kamarnya seorang diri segera mengangkat telepon yang berada di samping bantalnya itu tanpa melihat siapa penelepon tersebut.

"Halo."

"Asahi tolongin gue!."seru seseorang dari seberang telepon

"Siapa ini?."

"Gue Hyunsuk. Gue butuh banget bantuan lo. Ban motor gue bocor, gue gak bisa balik."

Asahi mengernyit heran mengetahui Hyunsuk yang menelepon. Asahi menjauhkan ponselnya dari telinganya untuk melihat nomor telepon yang tertera di layar ponselnya. Nomor yang dilihat Asahi tidak terdaftar dalam kontaknya.

"Lo pakai nomor siapa, kak?."

"Gue pinjem punya temen gue. Ponsel gue mati gara-gara habis baterai."

Asahi mengerutkan dahinya terlihat memikirkan sesuatu.

"Lo dimana sekarang?."

"Gue lagi dirumah temen gue ini. Nanti alamatnya gue kirim ke lo."

"Oke deh. Gue jalan sekarang."

Setelah mengatakan itu ,Asahi mematikan ponselnya lalu mengambil jaket dan kunci motor.  Baru saja Asahi ingin melangkahkan kakinya ke luar kamar ,tiba-tiba pintu kamar terbuka menampilkan sosok Mashiho yang memandang Asahi dengan tatapan bertanya.

"Mau kemana Lo?." tanya Mashiho

"Jemput Kak Hyunsuk. Ban motornya bocor. Dia nyuruh gue jemput."

Mashiho terkejut, " Dia dimana sekarang?."

"Lagi dirumah temennya katanya."

"Kenapa gak lo tolak aja?."

"Gue gak enak sama dia. Mau bagaimanapun Kak Hyunsuk itu temen kita."

"Iya gue tahu. Tapi takutnya nanti lo diapa-apain. Gimana coba?"

"Gue mau ajak Kak Jihoon ,Haruto sama Jaehyuk. Biar gue perginya gak sendiri. Kalo lo mau ikut gue juga gak apa-apa."

"Oke gue ikut."

"Ada apa?."tanya Jaehyuk yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar.

"Nah kebetulan ni orang muncul. Jadi gini , tadi Hyunsuk minta tolong sama Asahi buat jemput dia soalnya ban motornya bocor. Karena demi keselamatan bersama jadinya kita mau ngajak lo, Jihoon, dan Haruto." ucap Mashiho senang karena presensi Jaehyuk yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka berdua, padahal baru saja di sebut namanya.

Jaehyuk mengerutkan dahinya bingung, "Kak Hyunsuk cuma minta bantuan ke lo?." tanya Jaehyuk sambil menunjuk ke arah Asahi.

"Dia tadi telpon gue sih. Gak tau kalo yang lainnya juga ditelpon." jawab Asahi sambil mengedikkan bahu.

"Oke, kalo gitu gue panggil Kak Jihoon sama Haruto dulu."

Setelah mengatakan itu Jaehyuk pergi keluar kamar untuk memanggil Jihoon dan juga Haruto. Tak lama kemudian terdengar suara larian dari luar kamar hingga sosok Jihoon muncul dari balik pintu diikuti Haruto dan Jaehyuk.

"Yoshi aja belum balik dari tadi. Emang gak apa-apa kita pergi?."tanya Jihoon  panik.

"Gak apa-apa. Sekalian kita kan bisa tahu temennya Kak Hyunsuk itu siapa." jawab Asahi

Melihat raut khawatir di wajah Jihoon, Haruto merangkulnya "Udahlah Kak, gak usah panik. Lagian kak Hyunsuk itu tetep temen kita. Kita aja belum tahu siapa pelaku teror itu. Siapa tahu kan bukan dia.".

Jihoon menghela napas, "Oke kita pergi sekarang."

*****

Yoshi bersandar dimotornya sambil melipat tangannya di depan dada. Didepannya ada presensi Yeonjun yang sedang berdiri menatapnya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Mau ngomong apa lo?."tanya Yeonjun.

Yoshi mengajak Yeonjun keluar dari Cafe Bar setelah mengetahui fakta bahwa barista perempuan itu adalah ibu Yeonjun. Selain itu, memang ada hal yang ingin Yoshi tanyakan mengenai Hyunsuk. Mereka sekarang berada di depan cafe bar tempat dimana motor Yoshi terparkir.

"Kebetulan gue ketemu lo disini jadi gue mau menanyakan sesuatu. Lo ada hubungan apa sama Hyunsuk?." tanya Yoshi dengan raut wajah serius.

Yeonjun menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa lo nanyak? Gue gak nyangka lo yang terkenal suka mukulin orang kepo sama urusan orang juga ." 

Yoshi berdecak,"Gue bukannya mau ikut campur urusan lo sama Hyunsuk tapi ini penting menyangkut nyawa temen-temen gue."

"Urusan temen-temen lo gak ada sangkut pautnya sama gue."

"Tapi lo tau semuanya kan? Soal peneror yang pernah neror salah satu temen gue."

"Gue gak tahu apa-apa soal itu."

Yoshi memajukan langkahnya mendekati Yeonjun.

"Kalau lo gak tahu apa-apa? Kenapa lo bisa kenal Hyunsuk."tanya Yoshi mengintimidasi

"Lo kenapa sih nuduh gue terus? Gue berani sumpah gue gak tahu apa-apa. Lagian lo jadi temen protective bener, Hyunsuk deket sama orang lain lo curigain. Mau lo apa sih?!"

Yoshi menarik kerah baju Yeonjun, "Jangan mancing emosi gue! Gue tanya lo baik-baik kenapa lo yang nyolot!."

Yeonjun melirik ke arah cafe bar yang hanya dilapisi kaca itu ,melihat sosok wanita yang menatapnya khawatir.

Yeonjun menghela napas,"Bisa lo lepasin gue?. Gue mau beri tahu lo satu hal." tanya Yeonjun, menatap Yoshi yang memasang raut wajah tak bersahabat.

Mendengar itu Yoshi segera melepaskan tangannya dari kerah baju Yeonjun.

" Lo tahu kejadian tadi siang? Gedung yang dirampok itu."

Yoshi menganggukan kepalanya menatap Yeonjun dengan tatapan bertanya, "Gue ada di tempat kejadian."

Yoshi melotot kaget lalu kembali menarik kerah baju Yeonjun, "Lo pelakunya?!." pekik Yoshi.

"Gue belum selesai ngomong, woi!" bentak Yeonjun.

Yoshi berdecak , "cepet ngomong!." Ujarnya tanpa melepaskan genggaman tangannya ke kerah baju Yeonjun.

Yeonjun melepas sarung tangan hitamnya. Terlihat jelas kulit laki-laki itu mengelupas dan berwarna merah. Yoshi yang melihat itu kembali dibuat terkejut.

"Gue kerja jadi OB di tempat itu waktu kejadian gue bisa selamat cuma luka dikit. Dan gue sempet lihat pelaku yang menodong pistol ada 3 orang. Semisalkan pelakunya lebih dari 3 gue juga kurang tahu, karena waktu gue keluar dari gedung yang gue lihat cuma 3 orang itu ,semuanya pakai masker hitam.

Yoshi melepaskan tangannya dari Yeonjun lalu mengusap wajahnya kasar.

Melihat reaksi Yoshi , Yeonjun kembali berucap, " Kalau soal Hyunsuk, gue juga bingung sama dia.  Sejujurnya bukan cuma lo aja yang curiga tapi gue juga curiga sama dia."

"Lo tahu sesuatu tentang dia?."

Yeonjun mengigit bibir bawahnya, "Ada kejadian yang gak bisa gue jelasin ke lo. Tapi mungkin kalau kita ketemu lagi gue bisa ceritain semuanya ke lo."



#Happy Reading
#Thankyou

Note : Terima kasih banyak bagi yang telah mampir ke cerita pertamaku , terlebih bagi yang telah memberikan vote🙏

Sejauh ini penasaran gak sama ceritanya?:)

Mohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan cerita. Saran dan kritik saya terima (Menggunakan bahasa Yang sopan)🙏

Tolong berikan vote pada setiap chapter jika kalian penasaran dengan kelanjutan cerita ini🙏

Vote kalian sangat berharga bagi penulis 🙌












T-Hunter ElveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang