Chapter 9

151 16 1
                                    

Jalanan perkotaan yang ramai membuat sebagian jalan mengalami kemacetan. Beberapa kendaraan memelankan laju kendaraan mereka karena di depan saat ini sedang lampu merah.

Keadaan seperti ini disempatkan
Jihoon untuk mengirimkan sebuah pesan kepada Yoshi melalui ponsel yang diambilnya dari saku hoodie merahnya.

Saat ini Jihoon sedang dibonceng oleh Mashiho sedangkan Haruto berada di boncengan Jaehyuk. Dan Asahi mengendarai motornya seorang diri.

"Kak, kita ambil jalan pintas aja. Kalau Lewat sini macet. Nanti nyampenya kelamaan." Ucap Asahi seraya menolehkan kepalanya kesamping. Asahi agak meninggikan suaranya karena saat ini ia berada di paling depan memimpin jalan dua motor di belakangnya.

"Lo tahu jalan pintasnya?." Jihoon balik bertanya seraya menatap Asahi yang tidak jauh di depan motor mereka.

Asahi mengangguk,"Setelah lampu hijau kita langsung lewat disisi kiri terus nanti ada jalan terpisah, kita belok kiri. Jalanan disitu sepi. Nanti seterusnya kalian ikutin gue aja." jawab Asahi seraya memberikan gestur melalui gerakan tangannya.

"Oke, Kita ikuti Asahi." teriak jihoon seraya menoleh ke sebelah kanan dimana Haruto yang di bonceng Jaehyuk menganggukan kepalanya.

Tepat saat lampu berubah warna menjadi hijau ,Jihoon segera memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku hoodienya bersamaan dengan Mashiho yang mulai menancap gas mengikuti Asahi yang sudah lebih dulu melajukan motornya. Diikuti Jaehyuk dan juga Haruto yang berada tepat dibelakang mereka.

Sesuai intruksi Asahi sebelumnya, jalanan yang mereka lewati ini memang terbilang sepi walau masih ada beberapa kendaraan yang melintas.

Di pinggir jalan ada pembatas besi dan juga lampu-lampu yang menyala disekitar besi tersebut ,sehingga pencahayaan di jalan itu terlihat terang. Ditambah dengan lampu kendaraan yang melintas jadinya kendaraan yang melintas tidak perlu khawatir melewati jalanan ini saat malam hari.

Asahi yang mengendarai motornya paling depan, tidak merasa kesulitan mencari alamat yang telah dikirim Hyunsuk ke ponselnya sebelumnya.

Setelah melewati banyak belokan, tepat saat mereka hendak melewati sebuah gedung bertingkat menyerupai apartemen, di pinggir jalan depan gedung tersebut sudah ada dua orang laki-laki yang tengah berdiri seperti tengah menunggu seseorang.

Dari kejauhan Asahi, Jihoon , Haruto ,Mashiho dan Jaehyuk sudah yakin bahwa itu adalah Hyunsuk bersama dengan temannya.

"Untung kalian datang. Gue udah panik tadi gak bisa balik."Ujar Hyunsuk saat melihat kehadiran kelima temannya.

"Kenapa lo gak ngasih tahu gue aja? Malah Asahi yang lo hubungi." Kali ini Jihoon yang bertanya.

"Ponsel gue mati. Gue pinjam ponsel dia..."Ucapnya seraya menepuk bahu temannya yang berada disebelahnya, "Dan nomor yang gue ingat cuma Asahi sama Yoshi. Tadi Yoshi juga gue hubungi tapi gak diangkat sama dia."Lanjut Hyunsuk.

Mendengar penjelasan dari Hyunsuk, membuat Haruto, Jihoon ,Asahi , Jaehyuk dan Mashiho terkejut dengan penjelasan Hyunsuk. Sepertinya rasa curiga mereka salah karena Hyunsuk terlihat biasa saja bersama temannya itu. Tidak ada yang mencurigakan.

"Temen lo itu siapa?." tanya Haruto seraya menunjuk laki-laki yang mengenakan topi hitam tersebut.

Hyunsuk langsung tersenyum lalu menunjuk laki-laki disampingnya itu,
"Ini Changkyun, gue sama dia udah kenal lama karena bokap gue sahabatan sama bokapnya dia. Changkyun ini baru pulang dari luar negeri 2 minggu yang lalu." Jelas Hyunsuk.

"Hai gue Changkyun. Kalian gak usah kenalan lagi, gue udah tahu nama-nama kalian. Hyunsuk cerita banyak soal temen-temennya." jawab Changkyun seraya menghentikan Jaehyuk yang hendak memperkenalkan namanya itu.

T-Hunter ElveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang