Di hari libur sekolah ini, Yoshi dan yang lainnya pergi mendatangi restoran milik orang tua Yedam. Sudah 3 hari berlalu sejak kejadian Junkyu diteror. Dan 3 hari itu pula tidak ada kejadian aneh yang mereka alami.
Masalah Hyunsuk?
Mereka semua mencoba untuk tidak ambil pusing selagi belum ada bukti kebenarannya. Namun mereka tetap waspada dengan sekelilingnya.
Kemenangan Yedam saat lomba 3 hari yang lalu membuat hidup Yedam tidak tenang. Ia selalu di ganggu oleh Doyoung ,Junghwan, Jaehyuk dan juga Jeongwoo.
Awalnya Yedam mengabaikan paksaan dari mereka berempat karena memang Yedam sama sekali tidak berniat mentraktir teman-temannya itu.
Akan tetapi, siang ini mereka berempat menyuruh Yoshi dan Jihoon yang maju untuk meminta traktiran pada Yedam.
Jika hanya Jihoon saja si Yedam tidak masalah karena Yedam tahu Jihoon orangnya bijak dan tidak akan memaksanya berulang kali. Yang jadi masalahnya adalah Yoshi.
Sifat Yoshi yang galak seperti preman pasar, terlebih dia juga lebih tua dari Yedam. Jadinya Yedam dengan sangat terpaksa mengiyakan permintaannya.
"Wajah lo kenapa kayak gitu?! Gak suka?!."tanya Hyunsuk sambil menatap Yedam di depannya yang memasang wajah cemberut.
"Gue udah bilang ni orang pelit." jawab Doyoung sambil menikmati udang goreng di meja depannya.
Mereka berdua belas sedang duduk di salah satu tempat khusus di sebuah ruangan yang telah di siapkan Yedam untuk teman-temannya. Dan mereka semua tengah menikmati makanan yang telah di hidangkan beberapa menit yang lalu.
"Gue juga udah bilang mentraktir kawan adalah kewajiban. Jadi lo harus ikhlas, Dam." sahut Jeongwoo.
Yedam menatap Jeongwoo sinis, "Gue gak masalah sebenarnya traktir kalian. Cuma kalian kadang gak tau diri. Udah ditraktir makan taunya nanti minta di beliin mobil. Bisa bangkrut gue."
"Halah, jangan dilebih-lebihkan. Lagi pula siapa yang minta lo beliin mobil. Gue sih mintanya dibeliin rumah kalau lo memang berbaik hati." ujar Jaehyuk.
Yedam menghembuskan napasnya perlahan lalu mengeluarkannya lewat mulut. Ia mencoba untuk tidak terpancing emosinya.
"Tadi siapa yang minta di beliin aki motor? Emang ada ya jenis traktiran kayak gitu?." tanya Jihoon.
"Ada lah. Berarti itu mencerminkan temen yang baik."jawab Mashiho
"Baik di lo rugi di gue!." sahut Yedam ngeggas sambil menunjuk Mashiho.
Mashiho terkekeh, "Yaelah. Gue cuma minta tolong kali. Aki motor gue rusak. Gue kesini aja tadi numpang Yoshi."
"Lo kan bisa beli sendiri! Kenapa harus nyuruh gue?! Bisa habis duit tabungan gue kalau kayak gini caranya."
"Lo kan lebih kaya dari gue. Jadi gue minta tolong lo lah."
Yedam memejamkan matanya sambil memijit pelipisnya. Karena emosinya sudah sampai di ubun-ubun , Yedam memilih diam. Ia lelah jika harus terus-terusan berdebat.
"Udahlah gak apa-apa Yedam. Kan lo gak setiap hari traktir kita kayak gini. Ikhlasin aja udah."
Yedam melotot ke arah Jeongwoo.
"Eh babon, lo juga sama aja ya! Gk usah sok nasehati gue!."
Jeongwoo yang dikatain babon menatap sinis Yedam.
"Udah woy! gak usah berisik ramai orang ni!." sergah Yoshi.
Jeongwoo yang ingin membalas perkataan Yedam mengurungkan niatnya. Tak ada lagi suara ,yang terdengar hanya dentingan alat makan yang saling bersahutan.
Dalam keheningan tiba-tiba suara dering ponsel terdengar. Suara itu berasal dari saku celananya Hyunsuk.
"Eh gue permisi ke toilet sebentar ya." ucap Hyunsuk terburu-buru.
Setelah mengatakan itu Hyunsuk segera berlari meninggalkan mereka yang saling melempar pandangan bertanya.
"Penting banget ya sampai harus di toilet ngangkat telponnya?." tanya junkyu.
"Udahlah, gak usah dipikirin. Privasi orang itu" jawab Asahi
"Eh tapi bentar deh. Kalian nyadar gak sih beberapa hari ini dia suka dapat telpon dari orang. Hampir setiap hari malahan."tanya Jihoon
"Kakeknya kali nelpon atau gak orang tuanya yang ada di luar negeri mungkin." jawab Yoshi.
Tak berapa lama kemudian sosok Hyunsuk berlari menghampiri mereka.
"Guys, gue pergi dulu ya. Ada urusan sebentar. Yedam terima kasih loh traktirannya. Gue pergi ,Bye." ucap Hyunsuk lalu berlalu pergi meninggalkan mereka bersebelas yang menatap punggungnya hingga sosoknya hilang dari pandangan mereka.
Di tengah keheningan dan tanda tanya besar dalam benak diri mereka masing-masing, suara gebrakan meja mengaggetkan mereka semua bahkan seluruh pengunjung direstoran ini.
"NAH KAN BENER DUGAAN GUE. GAK SIA-SIA GUE MERHATIIN DIA TERUS BEBERAPA HARI INI."
"Eh Haruto bisa santai gak sih?! Pelan-pelan ngomongnya nanti ke denger orang ini." panik Jihoon sambil memukul lengan Haruto.
"Tau tuh. Untung jantung gue kuat. Kalau misal gue pingsan di tempat bagaimana coba?!."
"Halah, lebai lo Jeong." sahut Yedam.
Jeongwoo mendecih, "Lo ngajak ribut hah?!."
"Stop! Kita lagi bahas Hyunsuk. Ini lebih penting dari bacot kalian. Haruto bisa lo jelasin?."
Mendengar ucapan Yoshi, Yedam dan Jeongwoo terdiam seketika. Haruto yang melihat keadaan mulai tenang mulai bersuara.
"Jadi setelah kejadian yang menimpa Junkyu, gue suka merhatiin Kak Hyunsuk telponan sama orang. Terus dia langsung pergi. Nah setiap gue tanya mau pergi kemana ,dia jawab ada urusan sama temennya. Jawabannya selalu sama bukan hanya di tanya gue doang. Tapi ditanya beberapa dari kalian juga jawabannya sama kan? Sekarang yang jadi pertanyaan gue selama ini adalah temen yang di maksud Kak Hyunsuk itu Yeonjun? Atau ada temen yang lain?."
Tepat setelah Haruto mengatakan itu. Mereka di buat terkejut dengan suara sirene mobil yang saling bersahutan. Suara sirene yang nyaring mengundang perhatian banyak orang termasuk pengunjung di restoran ini.
Mereka semua menoleh ke arah luar restoran yang hanya di lapisi kaca itu. Dapat dilihatnya puluhan mobil ambulance dan pemadam kebakaran serta mobil polisi lewat di depan restoran.
"Ada apa ini?." tanya Jihoon bingung.
Yoshi yang penasaran segera berlari keluar. Jihoon ,Mashiho, Haruto, Asahi, Junghwan, Jaehyuk, Yedam, Junkyu, Doyoung, dan Jeongwoo ikut berlari mengikuti Yoshi.
Mereka semua terus memandangi mobil-mobil tersebut hingga hilang dari pandangan.
Di tengah kebingungan mereka, tiba-tiba saja ada seseorang mengenakan pakaian polisi berjalan melewati mereka.
"Permisi pak, ini ada apa ya? Kok ramai-ramai?." tanya salah satu pelayan salon yang terletak di sebelah restoran.
"Telah terjadi perampokan Bank di Aero Corp. Kalian semua sebaiknya berhati-hati."
Yoshi, Jihoon, Haruto, Asahi, Junkyu, Jeongwoo, Junghwan, Yedam, Jaehyuk, Doyoung, dan Mashiho melotot kaget mendengar jawaban polisi tersebut.
#Happy Reading
#Thank You
KAMU SEDANG MEMBACA
T-Hunter Elve
FanfictionCast : -Yoshinori -Jihoon -Hyunsuk -Jaehyuk -Mashiho -Yedam -Haruto -Asahi -Junghwan -Jeongwoo -Doyoung -Junkyu Seberapa pintar rahasia di sembunyikan tidaklah menutup kemungkinan suatu hari akan terbongkar. # First Story