Chapter 12

143 17 2
                                    

Suara pecahan vas bunga terdengar sampai ke penjuru ruangan. Pria yang baru saja melemparkan vas bunga ke lantai itu terlihat sedang  melampiaskan amarahnya yang meluap-luap. Bukan hanya vas bunga yang menjadi sasaran pria itu, tetapi kursi dan meja yang ada dalam ruangan kecil itu juga ikut menjadi korban amukannya.

"Boss, sebaiknya boss tenang dulu. Masih ada cara lain. Nanti kita pikirkan lagi."ujar salah satu pria yang sedari tadi berdiri memperhatikan kelakuan atasannya itu.

"Bagaimana aku bisa tenang Hwang Hyunjin?! Harusnya kau lebih cekatan untuk membunuh mereka semua. Jika kau bertindak lebih cepat mungkin malam ini rencana ku akan berhasil memusnahkan Choi Hyunsuk itu."

Hyunjin terlihat menundukkan kepalanya, "maaf boss. Tapi ini semua karena bocah itu. Sebenarnya kita sudah menang, tinggal sepersekian detik Hyunsuk itu mati ditanganmu."

Pria itu mendengus kesal," Batas waktu ku tinggal berapa bulan lagi?."

"Sekitar 5 bulan lagi ,Boss."

"Begitu ya? Itu terlalu singkat." pria itu mendesah panjang seraya mendudukan dirinya kursi sofa, "Kapan aku bisa hidup dengan tenang jika begini caranya?."keluhnya sambil menutup matanya lelah.

Saku celana Hyunjin bergetar, Hyunjin segera merogoh saku celananya lalu melihat pesan yang masuk.

Prof Lee:

4215 C, DTV AZG.

Kode kepolisian agent ZEN

"Boss. Kode sandi rahasia yang kau inginkan sudah ditemukan. Coba kau lihat ini."

"Ada apa? Perlihatkan padaku." pria itu mengulurkan tangannya,  meminta ponsel Hyunjin.

Hyunjin memerlihatkan layar ponselnya ke pria itu. Tak lama kemudian pria itu menyeringai.

"Benar dugaanmu Hyunjin. Pria itu memang bisa diandalkan. Tak salah kau memilih orang-orang jenius untuk membantu rencana kita..." pria itu beranjak dari sofanya menuju kulkas lalu mengambil botol bir kemudian meminumnya. "Padahal Baru dua hari yang lalu aku memintanya dan tak butuh waktu lama kode rahasia itu ada di tanganku sekarang. Pekerjaan yang memuaskan." lanjutnya setelah meneguk birnya.

"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?."

"Plan B. Kita bergerak tunggu dua minggu lagi. Untuk saat ini sebaiknya kita bersembunyi terlebih dahulu, karena kita pasti sudah diincar."

Hyunjin mengangguk , "Baiklah , aku mengerti." ujarnya sebelum melangkahkan kakinya pergi dari ruangan itu.

"Tunggu."

Hyunjin yang sudah menyentuh handle pintu itu pun menoleh.

"Aku butuh data identitas mengenai Kanemoto Yoshinori. Aku belum membaca kehidupan keluarganya seperti apa."

"Jangan bilang kau.."

Pria itu menyeringai, "Kau tahu sendirikan hobi ku ini suka sekali menutup mulut seseorang dengan ancaman. Jadi lakukan saja sesuai perintahku."

*****

Suara langkah kaki terdengar berderap cepat disekitar lorong rumah sakit. Yoshi yang sedang duduk  di salah satu kursi depan kamar rawat, menolehkan kepalanya menatap kelima pemuda yang terlihat berlarian mengampirinya.

"Yoshi , gimana keadaan mereka?." tanya Junkyu saat dirinya tiba di depan Yoshi.

Yoshi menggeleng, "Gak tahu. Dokter masih ada didalam. Gue udah nunggu sekitar 15 menit di sini."

"Kenapa bisa ada kejadian kayak gini sih?." tanya Jeongwoo seraya mengambil tempat duduk disamping Yoshi. "Gue kaget banget waktu dapat telpon dari polisi. Gue pikir gue mau ditangkep." lanjutnya

T-Hunter ElveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang