Panggilan
Suatu hari, suamiku menelepon dan berkata,
"Hari ini aku pergi minum dengan rekan-rekanku dan pulang terlambat, kamu harus tidur dulu."
Tanpa menunggu jawabaanku, dia langsung menutup telepon dan aku tidak merasa aneh apapun, karena dia sering keluar minum dengan beberapa rekan kerjanya.
Tetapi keadaan berbeda dari biasanya. Karena hari ini ada panggilan telepon yang mengubah hidupku.
Aku tertidur lelap ketika tiba-tiba dibangunkan oleh dering telepon, aku mengangkat telepon untuk melihat nomor yang aneh dan segera menerima panggilan telepon itu karena saya pikir itu adalah suami saya yang menelepon tetapi itu bukan suami saya tetapi orang lain.
Aneh.
Orang itu mulai berbicara kepadaku dengan suara serak:
"Hai, aku meneleponmu jam segini karena aku ingin menceritakannya sendiri padamu."
"Siapa kamu?" Aku bertanya, "Mengapa kamu meneleponku pada jam ini dan apa yang ingin kamu katakan padaku?"
"Kamu tidak perlu tahu siapa aku, aku hanya ingin memberi tahu kamu bahwa suamimu berselingkuh."
Aku terduduk kaget saat mendengar apa yang pria itu katakan.
"Apa yang kamu katakan? Aku tidak mengerti, maaf, tetapi suami saya sedang minum dengan rekan-rekannya," kataku dengan suara bingung
"Apakah kamu tidak percaya padaku? Dalam hal ini, pergi saja ke bar karaoke yang baru dibuka di sebelah perusahaan suamimu."
Saat itu, aku terlalu terkejut juga tidak percaya mendengarnya dan langsung menutup telepon secara sepihak. Aku kembali berbaring untuk tidur lagi, tetapi kata-kata pria aneh itu terus berulang di kepalaku.
Setelah beberapa saat berusaha berpikir jerning namun, aku tidak tahan lagi, segera berlari ke bawah untuk mendapatkan mobil dan bergegas ke bar karaoke yang disebutkan oleh pria yang memanggil, sekarang aku benar-benar ingin membereskan semuanya dan 'hanya berharap' itu hanya orang gila yang baru saja meneleponku.
Dan kemudian, kata-kata pria itu benar, suamiku berselingkuh dengan sahabatku.
Aku tidak tahan lagi, langsung masuk dan menanyainya, tetapi suamiku bahkan tidak merasa bersalah dan dia berteriak dan menamparku, membuatku tidak percaya itu dia.
Aku membali kerumah dengan perasaan sedih dan tidak percaya dengan kenyataan, dan memanggil pria itu kembali.
Pria itu mengangkat telepon dan saya berkata,
"Hei, bagaimana kamu tahu suamiku berselingkuh? Siapa kamu sebenarnya?"
"Kamu tidak perlu tahu, apakah kamu ingin membalas dendam pada pengkhianat itu?"
Pria itu melanjutkan,
"Jangan memberikan apapun kepada siapapun, jika ingin membalas dendam harus menukarnya dengan kenyataan bahwa dalam hidup ini tidak boleh hamil dan melahirkan."
Aku setuju tanpa berpikir panjang aku langsung setuju.
Setelah percakapan selesai, aku menutup telepon dan kembali ke tempat tidur dan tidur sampai pagi.
Keesokan paginya, pengkhianat itu masih belum kembali, jadi aku berpikir dia tidak punya wajah untuk pulang. Ketika aku sedang menonton berita, tidak sengaja ada sebuah berita yang mengerikan, berita itu mengatakan sudah ada kecelakaan. Ada dua korban meninggal kematian yaitu: 1 laki-laki dan 1 perempuan.
Begitu melihat gambar korban, aku mengenalinya. Ya, laki-laki itu adalah suamiku dan perempuan lainnya tak lain adalah sahabatku sendiri. Mereka ditabrak truk kontainer saat sedang berkendara di jalan,sekarang aku tidak punya suami dan bahkan tidak akan mempunyai peluang memiliki anak.
Tamat.
Tags lorddevil__, YooFreiZhuh, MikasaKuruta, PhoenixWriter_, RaindeAlthera, @CandleMits
KAMU SEDANG MEMBACA
Tugas Kepenulisan Phoenix Writer
Kısa HikayeNama : Dineshcar Kelompok 4 Batch 3