Mungkin Aera sudah terbiasa hidup bersama Yoongi dan Jungkook dalam satu atap rumah yang besar. Bahkan semuanya tampak biasa tak ada yang terjadi apapun, kecuali satu hal saja. Sifat Yoongi semakin hari semakin dingin, bahkan Yoongi seolah olah asing dalam satu rumah tersebut.
Aera sudah mengetahui bahwa Jungkook dan Yoongi adalah teman semasa kecil, Aera yakin sebelum dirinya datang ke kehidupan Yoongi pasti rumahnya ini sangat suram, bahkan sifat nya yang sangat menakutkan membuat satu rumah enggan untuk menghangatkan suasana.
Bahkan Jungkook sama sekali tidak bisa membuat Yoongi melunturkan sifat nya itu. Sangat suram dan Aera memang merasakannya sejak pertama kali datang ke rumah ini.
Jadi Aera mencoba menghangatkan rumah ini, sudah 3 bulan berakhir dengan keberadaan Aera disini, waktu berlalu begitu cepat sampai sampai Aera tak sadar bahwa ia sudah tinggal satu atap dengan Yoongi selama itu.
3 bulan bukanlah waktu yang singkat, Aera bahkan bisa mengatakan bahwa karna dirinya kehangatan rumah ini muncul. Satu rumah begitu hangat bahkan pelayan rumah yang ada disini memberikan senyum terbaik mereka kepada Aera. Tentu nya Aera selalu bersikap baik, bahkan beberapa kali Aera mengadakan makan malam di luar ruangan bersama pelayan rumah, bodyguard, security, semuanya Aera ajak.
Benar benar terasa kehangatan yang Aera ciptakan, bahkan ketika pertama kali Aera tak pernah dengar canda tawa akhirnya canda tawa terdengar.
Aera dan Jungkook semakin dekat berteman. Jungkook juga sekian kali nya mengatakan bahwa karna kehadiran nya di rumah Yoongi begitu seperti harapan mereka semua. Karna memang isi rumah ini sangat suram, tetapi dari sekian yang bisa Aera ubah dalam waktu sesingkat itu ada satu yang tak bisa Aera ubah.
Yoongi.
Yoongi terus terusan menolak ajakan Aera untuk makan bersama, selalu berkata 'kalian saja, aku tak lapar' seperti itu. Bahkan Aera tak pernah melihat Yoongi sekali saja tersenyum semenjak ia datang, mungkin Aera merasa bahwa senyuman Yoongi terukir diwajah nya begitu sulit, seperti keajaiban dunia bila Aera berhasil melakukannya.
Benar benar sulit, ternyata benar bahwa semua pelayan di rumah saja tak berani menggangu Yoongi. Menurut Aera tak semenakutkan itu, atau mungkin Aera memang tak takut untuk menggangu Yoongi?
"Selamat malam, tak keberatan kalau aku masuk?" tanya Aera yang membuka pintu kerja Yoongi sambil memasukkan kepalanya untuk menatap Yoongi yang tengah berkutat dengan leptop nya disana.
Aera benar benar sudah terbiasa tak mengetuk pintu Yoongi di ruangan kerjanya, kecuali kamar Yoongi ia harus mengetuk pintu menurutnya.
Walau juga terkadang Aera suka takut menatap Yoongi, tapi ia beranikan diri.
Toh lagi pula Yoongi bukan mayat hidup, atau hantu untuk Aera.
Yoongi mengangguk setelah menghela nafas berat "masuklah" singkat Yoongi yang membuat Aera tersenyum senang. Ia masuk membawa makanan yang ada diatas nampan yang ia pegang saat ini. Aera mendekati Yoongi dan menaruh semua makanannya di atas meja, menarik kursi yang tak jauh dari berdirinya untuk ia duduk sambil menatap Yoongi manis dengan senyuman nya.
Yoongi yang menatap makanan yang dibawa Aera hanya datar kemudian berkata "apa ini?" tanya Yoongi singkat dan Aera berdecak pinggang "kau kira ini adalah ilusi makanan yang dibuat secara nyata? Untuk kau pajang? Tidak, ini harus kau makan" yakin Aera dan Yoongi menatap Aera datar.
"Terimakasih, akan aku makan nanti" kata Yoongi yang kembali berkutat dengan laptopnya lagi. Baru berselang beberapa detik sebuah genggaman erat dari Aera membuat Yoongi menatap Aera balik.
"Tidak, kau harus makan. Kau belum makan sama sekali siang tadi" perintah Aera dan Yoongi hanya menghela nafas "kata siapa?" singkat Yoongi dan Aera pun kemudian mengambil suapan pertama dari makanan Yoongi kemudian menyodorkan nya ke arah mulut Yoongi.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARCADE
Storie d'amoreMungkin Aera akan merasakan kecewa setelah menjatuhkan hati kepada seorang Min Yoongi. Seolah olah musim semi datang dan menghangatkan nya, Min Yoongi datang menolongnya dari kesengsaraan yang membuat Aera jatuh hati. Musim tetaplah berganti, hingga...