09 : STILL SILENT

76 37 14
                                    

Mager nulis, tapi... Akhirnya nulis sebanyak ini sih.... Mana ga bisa bagiin waktu di wp sm rl. Kek... Duhhh


Yoongi tidak pernah berpikir demikian sebelumnya. Padahal semuanya baik baik saja, ya untuk Yoongi setiap hari semuanya baik baik saja bahkan termasuk ketika Yoongi membawa Aera ke rumah nya.

Tentu, semunya baik baik saja. Terkecuali hari ini. Ya, Yoongi membahas Aera karena ini memang menyangkut nya. Hari ini, tiba tiba saja Aera datang ke kantor dengan wajah memerah padam. Ia tidak tau kenapa, tapi aneh nya Aera menyangkut pautkan nama yang sebelumnya akhir akhir ini tidak pernah mengingatnya lagi.

"Sudah cukup Yoongi, aku memang lancang. Tetapi aku ingin memastikan apakah benar dugaan ku selama ini?"

Yoongi menatap Aera dengan tatapan dingin, lebih tepatnya ia tak paham saat ini. Ada apa wanita ini? Padahal semuanya baik baik saja. Seperti nya perasaannya tak enak untuk beberapa detik kedepan.

"Apa maksudmu?"

Aera berdecih disaat itu juga.

"Aku membahas mantan pacarmu, Park Soora"

Yoongi masih mengunci tatapan mereka berdua, tatapan Yoongi masih sama dan tidak terkejut sama sekali atas ucapan Aera barusan. Dalam lubuk hati Yoongi saat ini sebenarnya ia cukup terkejut. "Kau sudah tau?" singkat Yoongi dan Aera kembali mendekat, berjalan memutar meja untuk mendekati Yoongi. Sesekali Yoongi mendongkak menatap wanita itu dalam diam. Apakah ini Aera? Yoongi rasa iya walau sangat mustahil Aera seperti ini. Ini bukan Aera yang sebenarnya.

"Aku berterimakasih dan mungkin juga minta maaf karena aku lancang mengetahui urusan pribadimu. Tetapi aku yakin tidak yakin bahwa alasan kau membawaku kerumahmu ada sangkut pautnya dengan Soora"

"Aku benar benar tak mengerti. Membawamu kerumahku? Dan Soora? Itu tidak ada hubungannya" Yoongi angkat suara, walau terkesan tidak membesarkan masalah, seperti masalah kecil, padahal tidak untuk Aera.

"Dengar, aku berpikir demikian. Kau membawaku kerumahmu karena kau ingin melampiaskan semua kekesalan mu setelah berakhir dengan Soora. Kau ingin dipandang oleh Soora bahwa kau bisa mencari wanita lain dari dirinya. Padahal kau sendiri masih memikirkan Soora, dan kau hanya membantuku dan kita berpura pura bertunangan untuk menyatakan hubungan ini benar benar asli didepan publik bahkan Soora. Benar bukan?" panjang lebar Aera dan Yoongi terdiam beberapa saat.

"Apakah kau benar benar tidak salah atas ucapanmu? Kau pikir aku dulu tak punya rasa manusiawi? Aku menolong mu. Apakah aku pernah menekan mu dalam suatu hal? Tidak bukan?"

Aera pun lantas terdiam. Ia seolah olah disudutkan oleh Yoongi saat ini. Ia tidak paham tetapi ia yakin ucapannya pasti memang benar, tetapi bila Yoongi ingin menyudutkan nya karena menutupi apa yang ia ucapkan harus apa ia sekarang?

IA HANYA INGIN MENGETAHUI KEBENARANNYA SAJA! TAK LEBIH!

"Aku memang sudah diluar batas untuk mengganggu urusan pribadimu. Aku melakukan ini hanya ingin memastikan saja"

"Kalau aku mengatakan bahwa kau salah. Kau masih memaksa?"

Aera membuang wajahnya. Tiba tiba ia salah tingkah oleh Yoongi. Ia tidak tau sebenarnya apa yang terjadi, apakah ia memang salah? Apakah... Ia tidak tau lagi.

Aera lantas menunduk dan Yoongi langsung mengabaikannya begitu saja dengan menatap beberapa berkas yang sempat ditunda nya barusan. Aera menatap Yoongi kembali, seperti nya Aera memang salah. Bisa jadi semua yang terjadi seolah olah nyata bukanlah dugaan yang terkuat. Bisa saja ia salah paham, dilihat dari wajah Yoongi saja ia sudah memastikan bahwa ia salah besar kepada Yoongi. "Maafkan aku" singkat Aera lagi. Tetapi lagi lagi Yoongi mengabaikannya tak perduli sama sekali. Setelah Aera banyak menunduk dengan perasaan bersalah karena sudah menuduh Yoongi. Akhirnya Aera berjalan keluar dengan perasaan hampa.

ARCADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang