11 : UNTOLD

67 29 11
                                    

Tidak pernah Yoongi duga sebelumnya.

Padahal Yoongi rasa sudah tidak ada urusan apapun untuk bertemu Soora bahkan alasan apapun untuk berkomunikasi dengan wanita itu sudah tidak ada. Kata lainnya mereka sudah terputus dan untuk apa lagi menjalin sebuah hubungan?

Tapi hari ini Yoongi kembali di tekankan sebuah masalah yang membuat Yoongi muak untuk mengatasi nya.

Soora datang mengabaikan security yang menghalangi Soora. Wanita itu datang menerobos masuk ruang rapatnya yang sangat penting, semua klien nya menatap sumber suara yang menjadi penyebab utama rapat mereka tertunda.

Soora menatap Yoongi yang tepat di ujung meja dari kejauhan mata milik Soora. Menatapnya dengan tatapan tajam nya saat ini.

"Kita harus berbicara, ini mungkin lebih penting dari pada rapatmu"

-

Yoongi sejujurnya tak menggubris wanita itu, lebih mendiami nya dan memunggungi wanita itu.

"Kau pikir aku tak penting saat ini sampai kau mengabaikanku?" protes Soora yang membuat Yoongi malas untuk berdebat "sama sekali, kau menghancurkan rapat ku saja" terang Yoongi yang membuat Soora geram dibuatnya.

"Dengar, aku tau kau tidak bertunangan sama sekali dengan gadis itu. Kau pikir aku mudah di bodohi?"

Yoongi menutup matanya ketika tiba tiba saja masalah yang sempat tak ingin ia pikirkan malah harus ia pikirkan dan dibahas panjang lebar seperti rumus matematika. Bagaimana Soora bisa tau masalah ini?

"Memangnya kalau bukan? Apakah ini menjadi masalah terbesar? Tidak kurasa" kata Yoongi demikian.

"Jadi itu benar??" ulang Soora dan kini Yoongi bangun dari duduknya saat ini.

"Aku benar benar serius, awalnya juga aku tak yakin karena hubungan kita. Tetapi ini sudah berbalik, tunggu waktu saja" kata Yoongi kembali dan Soora menampar keras wajah Yoongi saat ini.

"Kau tau bukan aku masih mencintaimu?"

"Ya, tapi aku tidak lagi. Hubungan kita hanya sebatas formalitas untuk memajukan perusahaan kita. Aku sadar bahwa dulu aku hanya terobsesi memajukan perusahaan ku ini" jelas Yoongi yang membuat wanita yang berpenampilan menawan itu menitikan air mata.

"Sudah kuduga, kau hanya mempermainkan ku dan gadis itu saja. Kau hanya berpura-pura!" tekan Soora kembali.

Yoongi menatap Soora kembali dengan tatapan tak senang nya disana.

"Kau salah, aku akan menikahi gadis itu. Dan makan ucapanku ini nanti"

-

Jungkook berlari tergesa-gesa ketika Yoongi menelpon nya dengan keadaan yang sangat kesal, Jungkook tidak tau apa yang sebenarnya yang terjadi tapi dari pada itu Jungkook yakin Yoongi sedang marah besar saat ini.

Jungkook pun sampai ke ruangan Yoongi kemudian tanpa disadari Jungkook, Yoongi melempar sebuah gelas ke arah dinding tak jauh dari jarak Jungkook, bahkan gelas itu pecah tepat disebelah Jungkook yang baru saja membuka pintu ruangannya.

Jungkook sedikit meringis ketika sebuah serpihan gelas tadi tertancap indah di pipi sebelah kanan nya. Jungkook bahkan tak perduli akan serpihan itu hingga membiarkannya menancap di pipi nya saat ini.

Setidaknya Jungkook bersyukur serpihan itu tidak mengenai matanya, kalau tidak mungkin ia langsung buta keesokan harinya.

"Tuan? Ada apa ini?" ucap Jungkook masih pada sikap profesional nya dengan formal tanpa memperdulikan wajah nya yang luka karena Yoongi itu sendiri.

ARCADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang