13 : AFFECTION

51 9 1
                                    

Yoongi membuka mata nya, ia tidak menggerakan tubuhnya sama sekali bahkan ingin beranjak. ia sejenak berpikir kenapa ia berada di kamar Aera tiba tiba dengan Aera yang sedang ia peluk?

Yoongi pun bangun tiba tiba dengan sedikit kasar melihat wajah Aera yang tidur terlelap. Dengan wajah nya yang datar dan kepala nya yang panik membuat gerakan Yoongi sebelumnya ketika bangun sempat membuat Aera mengerang.

Entah kenapa pria itu justru refleks untuk menenangkan gadis yang jelas jelas saat ini adalah Aera. Yoongi yang tepat dibelakang Aera langsung memeluknya canggung dengan tangan kirinya yang dijadikan penyangga kepala Aera pun berpikir. Sampai 5 menit ia berpikir dengan sesekali menatap gorden yang mataharinya mengintip masuk menandakan pagi.

"Jangan pergi, tidurlah bersamaku lagi"

"aku hanya ingin tidur bersamamu, aku tidak akan macam macam, aku ingin menjaga kehormatan mu juga"

"aku hanya ingin memelukmu. Mencari kehangatan yang tak pernah aku rasakan. Tolonglah aku"

Yoongi pun langsung menutup wajahnya menggunakan satu tangannya disaat itu juga. Wajahnya memerah panas, sedikit malu dan bersalah. Tak lupa umpatan kecil yang dia lontarkan kepada dirinya sendiri dalam hati, umpatan yang ia lontarkan sangat kasar tetapi apa daya Yoongi tak bisa mengumpati dirinya sendiri secara langsung mengeluarkan suara, kalau disini tak ada Aera sudah pasti ia lakukan sejak dari tadi.

Disela sela ia ingin menenangkan dirinya yang bodoh ini dengan wajah yang memerah Aera pun bangun dengan memutar posisi menghadap Yoongi dan membuka matanya perlahan.

Saat Yoongi sadar, Yoongi memalingkan wajahnya karna malu. Yoongi tak bisa pungkiri juga bahwa pasti wajahnya memerah. Ini adalah kebiasaannya dari lahir bahwa setiap ia berdebar karna malu wajahnya akan memerah padam seperti sedang demam, terlihat sekali karna kulitnya begitu putih, tapi bukan berarti dia albino berambut hitam, tidak ada sejarah nya.

Aera pun mengambil kesadarannya dan bangun dengan perlahan. Aera pikir Yoongi masih tidur rupanya ia salah, pria itu malah menarik tangan nya dan memunggungi nya setelah ia bangun dari sanggahan tangan pria itu.

Aera pun sedikit canggung karena mereka tidur bersama, memang mereka tidak melakukan apapun tetapi rasanya begitu canggung saat mereka sadar bahwa mereka tidur bersama satu ranjang.

"apakah kau tidak ingin bekerja? jam sudah menunjukan pukul 07.30" kata Aera yang baru saja melihat jam di atas nakas nya.

Yoongi pun bangun perlahan lahan dan berkata "mu-mungkin tidak, aku sedikit demam saat ini" katanya yang membuat Aera mengernyit kan kening nya "benarkah?" kata Aera. Aera pun mendekat dan memegang leher belakang Yoongi dan kening nya secara bergantian. Perlakukan Aera barusan tambah membuat wajah Yoongi semakin merah dan panas.

"Ya ampun kau panas, pasti karna hujan malam tadi" seperti tidak terjadi apa apa, Aera tidak membahas kenapa Yoongi datang ke kamar nya tiba tiba. Aera malah lantas menarik Yoongi tetapi Yoongi enggak dan menarik tangannya kembali.

Kesal karna Yoongi tak mau menurut akhirnya Aera yang memaksa Yoongi untuk ikut dengannya.

Yoongi yang yak bisa berbuat apa apa kini hanya pasrah mengikuti Aera yang entah akan membawanya kemana. Tepat disaat yang sama mereka berdua bertemu dengan Jungkook yang kebetulan saat ini baru naik ke atas lantai 2, Jungkook yang melihat mereka saat ini keluar dari arah kamar Aera membuat Jungkook kebingungan sekaligus merasa aneh. Ya, kenapa wajah Yoongi memerah?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARCADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang