07 : WHO'S SOORA?

78 42 9
                                    

Langkah kaki Aera begitu lantang ketika memasuki rumah mengejar sesosok Yoongi keluar dari mobil. Sejujurnya Aera tak sempat membahas apa yang terjadi ketika mereka telah sampai di acara perusahaan Yoongi malam ini.

Dan tak biasanya, Aera begitu sangat risih ketika seorang wanita yang disebut oleh Yoongi adalah Park Soora membuat Aera tak bisa lepas memandang wanita itu. Bagaimana tidak? Beberapa kesempatan Soora mendekati Yoongi bahkan Yoongi mengajak Soora untuk ke sisi ruangan untuk berbicara secara privasi.

Ini memang bukan dirinya, ini bukan hal nya ketika Yoongi dekat dengan seorang wanita. Tetapi entah kenapa perasaan panas menjalar ke seluruh tubuh nya. Lantas itu membuat Aera tak bisa munafik bahwa ia benar benar kesal.

Dan lebih aneh nya lagi, Yoongi pernah berkata bahwa wanita itu adalah adik perempuan nya. Demikian pula wanita yang dimaksud Yoongi sama persis seperti yang ada difoto. Sekarang pun Aera mengerti kenapa saat Aera menanyakan kenapa mereka berbeda marga dan Yoongi tak bisa menjawab karena mereka bukan lah kakak dan adik.

Tetapi hubungan yang spesial lebih dari kakak dan adik.

"Tunggu, Yoongi! Berhenti!"

Setelah beberapa menit mengejar Yoongi dengan sepatu hak tinggi yang membuat kaki Aera sempat sakit menaiki tangga, akhirnya tepat didepan kamar Yoongi, ia pun membalikkan badannya menatap Aera yang sedang mengatur nafas nya.

"Mau apa kau kesini? Ini sudah pukul 2 dini hari. Apa kau tidak lelah?" ucap Yoongi mengalihkan perhatian. Aera menggeleng dan kembali membicarakan hal yang ingin Aera bicarakan sebelum nya.

"Katakan yang sejujurnya, Park Soora itu bukanlah adikmu. Aku betul bukan?" tanya Aera dan Yoongi pun menghela nafas menatap Aera saat ini "kau bicara apa?" singkat Yoongi "jawab saja. Pertanyaan ku ini tidak membebankan. Cukup ya atau tidak?" ucap Aera kembali dan Yoongi menatap Aera dingin seperti biasanya.

Biasanya juga Aera akan takut menatap Yoongi tetapi karena perasaan penasarannya sangat kuat ia pun menepis ketakutan menatap Yoongi saat ini.

"Tidur, ini sudah malam" elak Yoongi yang ingin lari. Disaat Yoongi membuka pintu kamar nya dan ingin masuk, tanpa berpikir panjang Aera ikut masuk membuat Yoongi semakin kesal.

"Apa hak mu masuk kesini?!" seru Yoongi dan Aera masih menatap mata dingin Yoongi saat ini "jawab pertanyaan ku" Aera masih bersikeras untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya "apa itu penting bagimu?" jelas Yoongi.

"Sangat"

"Aku tak akan menjawab walau kau sudah tau. Kau kesini pasti ingin penjelasan bukan jawaban" panjang Yoongi dan Aera pun menutup matanya kemudian dengan berani nya Aera berkata "ya! Semuanya! Untuk apa kau menutupi hal ini?? Ini memang tidak penting tetapi pasti ada alasannya bahkan perasaanku wanita itu adalah alasan salah satu darimu tentang persetujuan kita untuk menjadi tunangan!" tekan Aera dan Yoongi pun memegang kepalanya menjauhi Aera saat ini.

Butuh beberapa detik Yoongi mencoba tenang dan tak ingin membuat masalah baru kembali, apa lagi dengan Aera.

"Kita bahas besok saja. Tolong keluar" pinta Yoongi dengan halus kali ini. "Aku tak akan keluar" datar Aera kembali.

"Keluar kau dari sini! Aku bisa mengusir mu bahkan dari rumah ini!!"

"Tapi, apakah kau akan melakukannya? Lakukan"

Tantang Aera saat ini, baiklah Aera benar benar membuat Yoongi gila seketika. Ia tidak tau harus bagaimana dan menjelaskan seperti apa kembali? Ia belum bisa menjelaskan dan kalau pun harus Aera tau cukup dengan hanya tau Soora bukanlah adik kandung nya.

"Keluar, sebelum aku melepas segel yang berharga mu itu malam ini"

Ucapan Yoongi seolah olah gelegar di telinga Aera, ucapan itu tak bisa Aera pastikan apakah ucapan Yoongi itu hanya menakuti dirinya atau benar benar Yoongi akan melakukan nya kepadanya?

Sejujurnya semenjak ia bekerja di tempat dulu ia bekerja, hal hal berbau pemerkosaan ini lah yang membuat Aera sedikit trauma dan takut.

"Keluar Aera, keluar!! Aku sedang tak main main" tekan Yoongi yang kini menunjuk pintu kamar nya untuk segara Aera keluar dari kamar nya.

"Y-yoongi..."

"Bila kau tak akan keluar, terpaksa aku harus memberimu pelajaran. Ini akan sakit karena penyaluran ini adalah sebuah kekesalan bukan karena cinta" jelas Yoongi hingga membuat Aera menunduk menahan Air mata nya.

Tiba tiba saja, ia tidak percaya. Walau ini sangat terkesan aneh. Ia bingung, ambigu, tidak tau harus apa lagi ia sekarang?

Tanpa berpikir panjang Aera pun keluar dengan langkah biasanya. Menutup pintu kamar Yoongi untuk menutup perdebatan mereka.

Setelah Aera menutup pintu kamar nya, Yoongi melemparkan vas bunga yang tak jauh dari jangkauannya. Bahkan bisa dibilang Aera pun pasti mendengar pecahan vas yang ia lempar barusan.

"Kenapa harus sekarang? Ini terlalu cepat. Aku tidak mungkin bisa menyakiti hati nya"

-

Aera membuka matanya, sesekali bangun dengan perasaan yang tidak begitu bagus. Bahkan Aera masih merasa sangat mengantuk sekali. Aera juga tak sempat mengganti bajunya, sekarang ia penasaran pagi ini.

"Apakah Yoongi begitu kesal denganku?" lirih Aera, sebab ia sadar bahwa pertanyaan nya mungkin membebankan.

Semuanya ini adalah salahnya, seharusnya ia tidak boleh bertanya malam tadi. Terkadang pertanyaan yang sepele adalah hal yang sangat membebankan untuk seseorang.

Tetapi Aera masih sangat penasaran. Kenapa Yoongi menutupi hal ini? Walau ia sudah tau dan harus meminta penjelasan mungkin Aera tidak berhak tau.

Pasti ada alasan tertentu kenapa wanita bernama Park Soora itu tak mau diungkit oleh Yoongi kepadanya.

Aera kembali menatap kearah lain, matanya seolah olah sedang mengingat sesuatu. Aera sempat pernah berpikir bahwa ada alasan yang bersangkut paut kepadanya. Bahkan alasan kenapa ia disini.

Entah pikirannya langsung menuju kesana. Padahal bisa jadi wanita itu adalah orang yang tak ingin Yoongi ingat.

"Ah, kenapa Yoongi masih menggantung foto itu bukan?" lirih Aera hingga kepalanya sakit.

Tunggu, Aera ingat Jungkook pernah bercerita kalau Yoongi memiliki kekasih, Yoongi sangat mencintainya tetapi mereka mengakhiri hubungan mereka. Dan tak lama Yoongi memberitahu kan bahwa Yoongi memiliki tunangan dan itu adalah dirinya.

"Aku harus mencari Jungkook untuk memastikan dugaanku"

-

Seperti yang Aera duga bahwa Yoongi tidak ada di dalam rumah. Aera pun memutuskan untuk memberikan pesan singkat kepada Jungkook untuk segera menemui nya di rumah kaca jam 8 pagi ini.

Aera yang terlihat sedang menunggu di dalam rumah kaca sesekali melihat tanaman hijau yang menyejukkan mata.

Tak butuh waktu lama, langkah seseorang mendekati Aera pun terdengar samar dari telinga nya. Membuat Aera berbalik badan dan melihat Jungkook berjalan kearahnya dengan perasaan penasaran.

"Kenapa kau mengirimkan ku pesan? Padahal kau bisa menemui ku di kamarku" jelas Jungkook kepada Aera, Aera pun lantas tak mengubris ucapan Jungkook barusan.

"Kita disini bukan membahas masalah pesan yang ku kirim kepadamu" kata Aera.

"Lantas?" ya tentu saja itu membuat Jungkook penasaran.

"Aku ingin tau tentang Park Soora" ucap Aera dan Jungkook mengerutkan kening nya disaat itu juga "ini ada yang aneh, kalian memang aneh" ungkap Jungkook. Aera pun mengangguk sesekali menatap ke arah lain "aku tau karena kami aneh, tapi akan aku jelaskan bila waktu nya sudah tiba" kata Aera kembali.

"Apakah itu sangat penting untuk aku ketahui?" tanya Jungkook "aku tidak tau, tapi setidaknya kau harus tau. Entahlah aku juga tak bisa menjaminkan ucapan ku barusan" kata Aera kembali "aku mengerti. Jadi kau benar benar ingin tau siapa Park Soora?" tawar Jungkook.

"Yang ku tahu, Park Soora adalah adik Yoongi. Waktu itu Yoongi bilang kepadaku" jelas Aera. Baiklah disaat itu Jungkook menghembuskan nafas yang sangat kasar. Ia berdecak pinggang pada akhirnya.

"Sekarang kau curiga kepadanya?" ucap Jungkook.

"Aku ingin tau" jelas Aera.

"Akan aku ceritakan siapa Park Soora".[]

ARCADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang