Itachi pun menelpon Gaara. " Ada apa lagi, Itachi? Aku lagi sibuk tau," kata Gaara. " Daripada kau sibuk, mending ke apartemen Sasuke. Kau harus melihat ini, Gaara. Mending kau kesini sekarang!" kata Itachi. " AKU SIBUK BAKA KERIPUTTT!" kata Gaara.
Itachi pun mematikan teleponnya. Beberapa menit kemudian. Sakura pun langsung memakaikan bedak ke muka Sasuke. Itachi menahan ketawanya melihat Sasuke di make up in oleh Sakura.
" Jangan ketawa ketawa, Itachi! Aku tau kau sedang menertawakanku. Lebih baik kau urus anak anakku," kata Sasuke. " Aduh aduh adikku ini, mending jangan berbicara. Takutnya bedakmu cemang cemong. Nanti hasilnya akan buruk, Sasuke," kata Itachi.
" Itachi bakaa! Jangan menertawakanku!" kata Sasuke. " Sudahlah Sasuke, jangan marah marah. Senyum ya. Nanti hancur make up ku jika kau marah marah kayak gitu. Anggap aja jika Itachi tidak ada," kata Sakura. " Hn," kata Sasuke.
Gaara pun akhirnya sampai di apartemen Sasuke. " Kenapa Itachi nyuruh aku kesini? Dia ganggu aku terus. Menyebalkan," kata Gaara. Gaara pun membunyikan belnya.
" Itachi, bisakah kau bukain pintunya. Takutnya itu tamu penting, tolong bukain ya Itachi," kata Sakura. " Ya udah, aku bukain pintunya dulu," kata Itachi.
Itachi pun membukakan pintunya. " Ada apa kau menyuruhku kesini? Adikku baik baik aja kan? Aku cemas tau!" kata Gaara. " Sakura baik kok, ayo kau masuk. Lihat dan jangan menertawakan Sasuke!" kata Itachi. " Huh! Ya ya ya," kata Gaara langsung masuk.
Gaara pun kaget melihat Sasuke di make up. " KAU MENGUNDANG GAARA KESINI, ITACHI BAKAA!" kata Sasuke marah. " Hohoho, aku takkan kuat menertawakanmu sendiri. Makanya aku ngundang dia," kata Itachi.
" Hei hei, apa yang terjadi Sasuke? Kenapa kau di bedak kayak perempuan huh! Astaga, apakah ini hiburan darimu, Sakura? Aku gak bakal marah jika aku dipanggil olehmu, Itachi. Kau sangatlah cocok kayak gitu, Sasuke!" kata Gaara. " GAARAA!" kata Sasuke malu.
Beberapa menit kemudian. Sasuke sudah di make up in jadi kakek kakek. Sementara Gaara, Itachi, Sasura, dan Sarada menertawakan Sasuke. " Astaga, umurku yang lebih tua darimu belum pernah menjadi kakek kakek macammu, Sasuke. Ini sungguh lucu. Ayo Itachi, Sasura, Salad, kita foto papamu ini," kata Gaara. " Kaliaan! Jangan mengejekku kayak gitu! Aku gak bakalan mikirin kalian berada di apartemenku. Jangan memotretku! Ini sungguh tak lucu" kata Sasuke.
" Ini sungguh lucu tau, Sasuke. Wajahmu persis sepertiku. Keriput. Cuma keriputmu tambah banyak dibandingku," ejek Itachi. " Kakek! Kakek papa," kata Sasura dan Sarada.
" Astaga kalian benar benar ya! Salad, Sasura ini papamu. Benar benar papamu. Kumohon jangan memanggilku kakek. Seharusnya kalian memanggil Itachi dengan sebutan kakek dibandingkan aku," kata Sasuke. " Itu bukan papa kalian, itu kakek kalian. Iya kan Gaara. Jangan terpengaruh dengan ucapan kakek kakek ini," kata Itachi. " Awas kau Itachi! Kau mempermalukanku didepan anak anakku," kata Sasuke.
" Bukan aku yang mempermalukanmu, Sasuke. Justru kau sendiri Sasuke. Sadarlah Sasuke. Akan kufoto kau lalu kukirim ini kepada Naruto. Astaga ini sungguh lucu," kata Itachi.
" Jangan kau kirim yang aneh aneh kepada Naruto, Itachi. Jika kau macam macam, takkan kubantu kau lagi," kata Sasuke. " Kakekku tersayang jangan marah marah. Nanti bisa sakit kakekku tersayang. Hahaha," kata Itachi. Sementara Sakura, Gaara, Sasura, dan Sarada hanya bisa menertawakan Sasuke dan Itachi.
Sakura pun akhirnya selesai make up menjadi nenek nenek. " Nah bagaimana penampilanku, Itachi, Gaara? Bagus kan. Yosh, sekarang kalian memfotokan kami berdua. Anggap aja kami ini sudah tua dan memiliki cucu," kata Sakura. " Oke, satu dua tiga. Ciss," kata Gaara.
Mereka pun akhirnya berfoto. Itachi pun menahan ketawanya melihat Sasuke menjadi kakek kakek. " Astaga aku daritadi gak berhenti menertawakan kalian. Sumpah kalian melucu dihadapanku," kata Itachi.
Sasuke hanya mendengus aja. " Ini demi anak anakku. Besok besok aku takkan seperti ini," batin Sasuke. Beberapa menit kemudian. Sasura dan Sarada disuruh belajar oleh Sakura.
" Nah sekarang, apa yang ingin kau bicarakan kepadaku, Itachi?" kata Sasuke. " Mumpung ada Gaara disini nih, jadi aku ingin membicarakan masa depan kalian berdua. Aku kepingin kalian mengaku dihadapan ayah dan ibu. Sasuke, kau harus mengenalkan Sakura dihadapan mereka. Jangan terus bersembunyi kayak begini. Kalian juga telah memiliki anak, kalian terpaksa melakukan ini demi Sasura dan Sarada kan. Mereka menginginkan nenek dan kakek dikehidupan mereka. Kalian jangan mementingkan ego kalian. Kumohon ceritakan semuanya di hadapan orangtuaku. Aku dan Gaara akan membantu kalian jika kalian bicarakan hal ini di hadapan mereka. Pikirkan hal ini baik baik, Sasuke Sakura," kata Itachi.
" Kau tau sendiri kan, jika aku telah diusir sama ayah. Aku takkan pernah menginjakkan kakiku lagi di manshion itu. Dan aku sudah berjanji takkan menceritakan ini kepada mereka. Aku takut ibu masih mengingat kejadian dulu. Saat Sakura menjebloskan ayah ke penjara. Takutnya ibu membenci Sakura dan tidak membolehkan Sakura menginap di manshion Uchiha," kata Sasuke.
" Tapi sampai kapan kalian menyembunyikan hal ini. Sakura juga butuh haknya sebagai istrimu, Sasuke. Ia ingin hubungannya diketahui oleh semua orang. Benar begitu kan, Sakura," kata Itachi.
" Aku gak apa apa jika menyembunyikan hubunganku ini, Itachi. Aku paham maksudmu itu, cuma apa ini gak kecepatan aja gitu. Ibumu pasti akan membenciku," kata Sakura.
" Tak bisa Sakura. Kalian harus memberitahukan hal ini kepada orangtuaku. Kau jangan keras kepala. Ini demi kalian juga. Pikirkan Sasura dan Sarada. Mereka juga ingin memiliki nenek dan kakek. Kumohon pada kalian berdua," kata Itachi.
" Nanti akan kami pikirkan lagi, Itachi," kata Sasuke. " Ah baiklah kalau begitu. Oh ya Sasuke, aku ingin berencana mengajakmu untuk makan malam di manshion besok. Kau harus datang, Sasuke. Supaya menyambut kebebasan ayah. Pasti ayah merindukan momen momen itu," kata Itachi. " Hn, nanti aku akan kesana besok. Kau jangan khawatir, Itachi," kata Sasuke.
" Sakura, Sasuke. Karena aku disini, aku ingin makan malam dengan kalian. Uhmm, aku mau main bersama keponakanku. Itachi, ayo kita ajak mereka main. Mereka perlu diskusi berdua. Ayo, ikut aku," kata Gaara.
" Ayo. Aku pun juga ingin mengajak mereka main. Sasuke Sakura, akan kukirim foto kalian ke Naruto. Jangan marahi aku," kata Itachi. " Itachii!" kata Sasuke marah. " Sudahlah Sasuke. Jangan marah marah dengan Itachi. Sudahlah. Jadi apa keputusanmu selanjutnya, Sasuke?" kata Sakura.
" Ntahlah, aku pun juga bingung. Aku pun juga kepingin mengenalkanmu dengan kedua orangtuaku. Tapi kondisinya tidak memungkinkan. Mungkin saja ibuku masih membencimu. Aku takut ibuku menyakitimu, Sakura. Aku sangatlah ketakutan melihatmu disakiti oleh orang lain. Cukup ayahku aja yang sudah menyakitimu, jangan ibuku terseret dalam masalah ayah ini," kata Sasuke.
" Masalah ayahmu udah selesai diurus. Bahkan ayahmu sudah menjalani hukumannya. Ibumu takkan menyakitiku. Ibumu hanya syok melihat perbuatan ayahmu di masa lalu. Dan aku yakin ibumu takkan menyakitiku. Ya walaupun aku melaporkan ayahmu, mungkin aja ibumu menyetujui hal yang aku lakukan ini Sasuke. Sekarang waktunya tepat kita beritahukan hal ini kepada mereka. Betul kata Itachi, anak anak kita juga ingin keluarga lengkap. Keluarga besar yang akan menyayangi mereka. Aku kepingin anak anak kita merasakan kehadiran nenek dan kakeknya di kehidupan mereka. Kitq harus memberitahukan semuanya kepada mereka, Sasuke!" kata Sakura.
" Kau yakin, Sakura? Kau yakin ingin memberitahu mereka? Aku masih kurang yakin memberitahu mereka tentang hal ini. Aku masih belum siap aja, Sakura," kata Sasuke. " Mau tak mau kita harus memberitahu mereka, Sasuke. Sebelum Uzumaki Karin menganggu kita lagi, kita beritahu aja kepada orangtuamu. Supaya kami mendapatkan perlindungan yang kuat dari keluargamu, Sasuke," kata Sakura.
" Kau benar. Baiklah besok malam kita akan memberitahukan mereka tentang ini. Mau tak mau kita harus beritahukan kepada mereka. Bantu aku, Sakura. Bantu aku dalam hal ini," kata Sasuke. " Pasti," kata Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Dont Leave Me Honey
RomanceSakura adalah seorang gadis biasa yang mendapatkan beasiswa di universitas yang elit. Namun untuk menghidupi kehidupannya, Sakura rela bekerja siang malam untuk mengisi perutnya. Ia juga adalah anak yatim piatu. Orangtuanya sudah meninggal beberapa...