- ninth.

215 29 0
                                    

"Dua lawan dua, gas?"

Kai menggeleng. "Soobin hyung- kita gak tau kemampuannya. Lagian- dia siapanya Kim Seokjin?"

Taehyun melirik ke belakang, Yeonjun masih nangkring di atas motor dengan helm yang sudah dilepas. Lampu motornya masih menyala, menerangi mobil Taehyun yang sudah dimatikan mesinnya. Hemat bensin katanya.

"Emang kamu tau kemampuannya si Daniel itu?"

Lagi-lagi Kai menggeleng. "Ya engga, tapi kamu kan tau. Dia sama Beomgyu hyung adalah dua dari 15 mafia kelas kakap yang berhasil bertahan hidup di misi pencurian ruby di Mesir dulu. Pikir aja, kalau dulu sehebat itu, sekarang gimana."

"Panggil Beomgyu aja."

"Serius? Udah tidur kan?"

Tangan Taehyun bergerak meraih ponselnya. Abai dengan pertanyaan Kai. Ia mengirim sinyal darurat berisi lokasi tempatnya berada sekarang.

Beomgyu memang sudah tidur, tapi kesadarannya bisa balik dadakan saat mendengar sinyal darurat khusus darinya. Harapan Taehyun sih, Beomgyu tidak mengabaikan ponselnya yang habis daya. Suatu kebiasaan dimana Beomgyu malas mengurus ponselnya yang habis daya.

Tok tok

Kedua orang di dalam mobil itu terpenjat kaget saat kaca mobil di sebelah kemudi Taehyun  diketuk. Ada sosok Soobin dengan raut wajah datar tapi dengan tatapan tajam. Sisi asli Soobin kah? Heol. Kenapa Kai dan Taehyun bisa terbodohi oleh sosok yang sering Beomgyu sebut nerd itu?

"Kita selesaikan dengan cepat. Keluarlah." ujarnya.

Taehyun kembali melirik Yeonjun. Laki-laki itu berjalan ke sisi bangku Kai. Ia dan Kai pun tidak ada pilihan selain keluar dari mobil.

Yeonjun menuntun Kai untuk jalan ke sisi mobil di mana Taehyun berdiri menghadap Soobin.

"Ingin bertanya sesuatu dulu?" tawar Soobin.

"Katanya mau cepet. Gak usah basa-basi dong?" ketus Taehyun.

Soobin mengendikkan bahu. Ia mengangguk dan kemudian mengeluarkan sebuah voice recorder.

"Katakan semua rahasia tentang Kim Seokjin yang kau tau."

"Buat apa?" sahut Kai bertanya.

"Ya jelas lah, mengumpulkan informasi yang bisa menghancurkan master kami." jawab Yeonjun mewakili Soobin.

Taehyun menghela napas. "Kalau aku menolak?"

Tangan Soobin yang lainnya meraih sebuah revolver yang sedari tadi tersimpan di saku balik blazer yang dikenakannya.

"Itu pilihan mu. Saya hanya menawarkan kehidupan yang lebih lama untuk mu. Mungkin saat ini pun, kamu sudah jadi mayat jika saya tidak menawarkan ini." jawab Soobin santai sambil mengarahkan lubang peluru revolvernya ke sisi jantung Taehyun.

Sebelah alis Taehyun terangkat. "Kau mau menyerang orang tak bersenjata?"

"Misi adalah misi. Atau kau ingin kita berkelahi dulu?"

Sebuah senyum miring Taehyun ukir. Ia sebenarnya ingin tau, bagaimana gaya bertarung Soobin yang selama ini menyamar jadi seseorang yang lemah dengan penampilan nerd, yah walau kemudian penampilan itu diubah Beomgyu.

"Ah, harus saya katakan. Jangan berani kalian memanggil Beomgyu kemari."

Seringai Taehyun memudar. Kai memasang ekspresi bingung.

"Why? Kamu- kalian udah tau soal Beomgyu?" tanya Kai yang diangguki Yeonjun.

"Lantas mengapa? Bukan kah akan menyenangkan satu panggung dengan Master Bayangan Malam andalan paman Namjoon?"

•Mission• [𝑐.𝑠𝑏//𝑐.𝑏𝑔] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang