- done.

433 32 0
                                    

Ramai.

Kampus Taehyun hari ini sangat ramai. Wajar saja karena sekarang adalah hari kelulusan. Yeonjun yang duduk di bangku agak jauh dari tempat sesi foto, hanya diam menatap Taehyun yang sedang berfoto ria dengan teman-temannya, termasuk Kai dan Beomgyu.

Ia lalu beranjak saat Kai tak sengaja melihatnya. Kai yang penasaran, lantas pergi menyusul Yeonjun karena sesi foto sudah selesai. Meninggalkan Taehyun yang sedang bicara dengan teman-temannya dan Beomgyu yang kini mencari tempat untuk duduk sendiri.

Yeonjun rupanya berjalan ke taman samping kampus yang sepi, tau Kai akan mengikutinya.

"Mind to tell me how is Beomgyu?"

"Untuk apa aku menceritakannya pada mu?"

Sesuatu lalu terlempar ke arah Kai sesaat setelah pertanyaannya terlontar. Kai dengan sigap menangkapnya. Sebuah kunci mobil.

"Mobil keluaran terbaru yang baru launching di Dubai. Belum didistribusikan ke luar negeri. Aku tau kamu mau itu." jelas Yeonjun tanpa menoleh.

Gini-gini, dia udah prepare kasih suapan ke Kai yang pasti bakal mikir dua kali untuk memberitahunya soal kondisi Beomgyu. Meski dirinya sendiri memantau Beomgyu, tapi terkadang ada banyak yang terjadi yang lolos dari pemantauannya.

Jangan tanya untuk apa dia memantau Beomgyu.

Kai mengendikkan bahu. "Kayaknya udah ketebak. Tapi, tahun ini mending daripada tahun lalu."

Langkah Yeonjun terhenti dan berbalik. Mengangkat sebelah alisnya untuk bertanya maksud perkataan Kai.

Kai lalu menceritakan bagaimana kondisi Beomgyu akhir-akhir ini.

Dua tahun berlalu sejak kejadian di malam hari, di atas rooftop hari itu. Dia awal tahun, Beomgyu merasa begitu down setelah menuruti Soobin untuk melapor pada Namjoon kalau misinya berhasil. Ia beruntung karena Namjoon tidak bertanya, di mana kepala salah satu tangan kanan Seokjin itu.

Beomgyu melampiaskan kemarahan dan kesedihannya di setiap misi yang dilakukannya. Pembunuhannya jadi sangat sadis. Saat latihan di arena di mansion, ia kadang melewati batas dan nyaris membuat rekan-rekannya cidera. Lebih pendiam dan lebih suka menyendiri. Sosoknya yang semula dikenal sebagai Master Bayangan Malam, mulai berubah dan disebut-sebut psycho karena kesadisannya.

Taehyun sering kali menegur Beomgyu. Semula, Beomgyu terus menulikan telinganya. Taehyun yang tidak menyerah, berhasil membuat Beomgyu mengurangi kadar kesadisannya. Meski tidak hilang, rupanya sulit juga. Setidaknya, Beomgyu sudah ingat batasan untuk tidak melukai atau menganggap rekan-rekannya tak penting.

Saat ini pun, Beomgyu masih sering bersedih dan memarahi diri sendiri. Kadang melampiaskannya pada sasarannya saat menjalani misi.

"But, honestly, meski sekarang mendingan, rasanya tetep aja Beomgyu hyung gak bisa lupain kejadian dua tahun yang lalu. Semuanya pasti terngiang jelas di memorinya."

Yeonjun mengangguk paham.

"Kai, ku beritahu satu rahasia penting. Tapi, kau dan Taehyun harus bisa membantu ku."

Kai mengangkat sebelah alisnya.

"Tidak salah minta bantuan? Aku masih musuh mu kan?" Yeonjun menggeleng.

"Segera, aku akan pergi dari cengkraman paman ku. Maksudnya, master ku, Kim Seokjin. Sama seperti Soobin, aku juga muak dengannya. Insiden dua tahun yang lalu, membuat Soobin lepas otomatis dari master. Aku iri, dan aku mulai merencanakan kebebasan ku sendiri. Aku akan memberitahu mu rencana-rencana master untuk mengakhiri riwayat Taehyun. Dari situ, cari celah untuk membasmi orang-orang master. Buat organisasinya hancur. Itu kemenangan besar untuk tuanmu, Kim Namjoon, kan?"

•Mission• [𝑐.𝑠𝑏//𝑐.𝑏𝑔] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang