- sixth.

239 30 2
                                    

Angin malam berhembus. Soobin yang sudah biasa dengan angin dingin itu, tetap terus memantau sebuah gedung apartemen yang tengah diamatinya dari rooftop gedung lain. Salah satu balkon yang masih terang di apartemen itu jadi fokus Soobin.

Informannya bilang, Taehyun sedang ada di apartemennya di daerah Gangnam-gu. Maka melesatlah dirinya ke sana. Dengan bantuan orang-orangnya, Soobin berhasil mendapatkan tempat pengintaian yang aman. Mengingat kata Yeonjun, bodyguard Taehyun semakin banyak dan berpencar. Siapapun, bahkan kakek-kakek yang menjual dagangan di pinggir jalan, bisa jadi adalah bodyguard Taehyun.

Malam ini, Soobin berencana menyelinap masuk. Menurut data-data barunya, Taehyun ahli dalam boxing dan apartemennya menyimpan senjata yang tersembunyi dimana-mana. Melumpuhkan bodyguard Taehyun mungkin bisa. Tapi melumpuhkan tuannya, akan cukup sulit. Setidaknya Soobin punya cukup rencana yang berhasil disusunnya dalam waktu singkat.

Bergerak tenang seperti seorang sniper, Soobin akan mencoba melumpuhkan Taehyun dengan jarum bius yang akan ditembakkannya tepat ke salah satu bagian tubuh Taehyun yang bisa digapainya.

Sebenarnya, ingin ia bunuh sekalian. Misinya kan membunuhnya. Tapi, Yeonjun perlu beberapa informasi yang hanya mulut Taehyun yang bisa mengatakannya. Eh, itu kata Seokjin sih.

"Steve, bodyguard Taehyun mulai bergerak aktif di sekitar gedung tempatmu berada." ujar Jihoon, salah seorang informannya, melalui alat komunikasi mereka.

Soobin menoleh sekilas pada rooftop tempatnya berada, lalu mengamati rooftop lain, dan kemudian melirik bawah gedung.

"Hm. Sasaran segera saya dapatkan. Pastikan agar mereka tidak mengganggu saya."

"Dimengerti."

Netra Soobin kembali terfokus pada balkon yang merupakan bagian dari unit apartemen Taehyun. Beomgyu bilang, Taehyun ada di apartemennya karena ingin leluasa menelpon temannya yang kini menempuh perguruan tinggi di Oxford. Menurut pencarian Soobin, teman yang Beomgyu maksud adalah Bang Yedam.

Koneksinya di Oxford bilang, Yedam akan menghubungi Taehyun sekitar tengah malam waktu South Korea. Dan Soobin tau, Taehyun berniat memperlihatkan langit malam di South Korea. So, kesempatan Soobin ini jarang-jarang ada.

Makanya, ketika pintu balkon terbuka dan menampakkan Taehyun yang membawa ipadnya dengan headphone terpasang di kedua telinganya, Soobin langsung siaga.

Jemarinya siap menembakkan jarum yang melumpuhkan pada Taehyun. Tidak, sampai seseorang menyusul Taehyun keluar. Laki-laki jangkung yang Soobin tau persis siapa itu.

"Jihoon, tarik mundur semua orang. Saya akan segera pergi. Taehyun bersama seseorang yang saya tau persis siapa. Jika dia di sini, maka bodyguard Taehyun yang berkeliaran di jalan bukan sembarang orang."

"Dimengerti."

Soobin bergegas membereskan barang-barangnya dan bergerak pergi dari tempatnya berada secara senyap. Berusaha tidak menarik perhatian siapapun. Meski tampak sepi, Soobin yakin, mata orang yang bersama Taehyun tadi, ada di mana-mana.

"Shit, kenapa Kai di sana?"

><=><=><=><=><

"Wow, kalau kau melancarkan aksimu, aku yakin yang tertangkap justru dirimu."

Soobin mendengus kesal. Yeonjun benar sekali. Jika ia tetap menjalankan rencananya, ia justru bisa tamat beserta orang-orangnya.

"Tapi, Kai bukan tandingan mu. Aku ingat dulu dia nyaris mati di tangan mu kalau seseorang tidak mengacau." kata Yeonjun yang kemudian menyesap americano miliknya.

•Mission• [𝑐.𝑠𝑏//𝑐.𝑏𝑔] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang