- third.

247 29 0
                                    

"Acara keluarga?"

Taehyun mengangguk. "Mansion akan didatangi keluarga besar paman, termasuk papa dan mama. Mereka akan terbang dari Italia malam ini dan menetap selama seminggu."

"So? Aku tetap ikut dengan mu?" tanya Beomgyu ketika mengingat misinya dari paman Taehyun yang jelas-jelas melarangnya jauh-jauh dari Taehyun dalam waktu lama.

Kali ini, Taehyun menggeleng. "Keluarga besar ku tidak tau apa-apa tentang mafia di bawah pimpinan Paman Namjoon. Mereka tidak mengenalmu. Dalam acara keluarga, tidak ada yang boleh menampakkan hidung selain anggota keluarga. Bahkan bodyguard sudah dipilah-pilah."

Beomgyu mengerucutkan bibirnya. "Sayang banget."

"Haha. Kenapa? Gak ada temen? Ututu. Kasihan. Tenang aja, Soobin hyung kan ada. Akhir-akhir ini kalian deket juga. Sejak nobar itu kan ya? Cie Beomgyu."

"Cie tanda iri. Ck. Enggak lah. Gak asik si nerd satu itu." kesal Beomgyu sambil melepas pulpen yang dipegangnya dan menaruh kepalanya di meja belajar Taehyun.

Ah, dia sedang di mansion Taehyun. Kawannya itu menjanjikannya private les untuk mapel yang Beomgyu gagal dapat nilai A beberapa waktu lalu. Awalnya Beomgyu tidak mau. Pasrah saja. Toh, B bukan hal yang sangat buruk juga.

Sekalian, ia tadi menghadap atasannya alias Namjoon. Melaporkan perkembangan misinya sih. So far tidak ada yang mengkhawatirkan selain penguntit beberapa waktu lalu yang kini tak pernah muncul lagi. Mungkin memang hanya orang iseng atau perampok liar.

"Oh iya, berarti Tuan Namjoon mengizinkan ku pergi dari sisimu?" tanya Beomgyu lagi yang kembali mendapat anggukan Taehyun.

"Dan kamu bisa tinggal di apartemen mu sementara waktu." tambah Taehyun.

Beomgyu mengangguk patuh. Well, mari kita lihat hidup Beomgyu selama satu minggu tanpa kerjaan apapun. Hah, rasanya sudah rindu menghajar orang. Mungkin sebaiknya ia meminta kerjaan? Ah, jangan. Taehyun akan melarangnya dan menyuruhnya belajar.

"Wait, apa berarti aku juga bebas kemanapun?" Taehyun mengangguk lagi.

"Asal jangan bikin masalah aja. Nanti ribet urusannya."

Jempol Beomgyu terangkat bersama senyumnya. Asik sih ini. Ia dapat kebebasan. Lumayan satu minggu.

><=><=><=><=><

Brak

Soobin menoleh otomatis pada setumpuk buku yang tiba-tiba mendarat di mejanya. Oke. Sekarang siapa yang mengganggu me time nya di perpustakaan?

"As expected, nerd perginya ke perpustakaan."

Tidak perlu menebak. Kita semua tau siapa.

"Choi Beomgyu, tolong jangan mengganggu saya. Mood saya sedang buruk."

Beomgyu menaikkan sebelah alisnya mendengar nada Soobin yang jauh lebih cuek dibanding biasanya. Seolah tak peduli, Beomgyu pun duduk di hadapan Soobin dan membuat Soobin menepuk jidatnya pelan.

"Kau bisa badmood? Heol. Nerd punya mood juga."

Hhhhh. Soobin lelah sekali meladeni Beomgyu.

"Tolong sopan santun. Saya masih senior kamu di sini!" tegas Soobin sambil menatap tajam pada Beomgyu yang masalah tata krama pada orang lebih tua, berantakan sekali.

Ditatap dan dibentak tiba-tiba begitu membuat Beomgyu takut tiba-tiba juga. Ia terkejut dengan sikap Soobin yang sepertinya memang sedang tidak bisa diusik. Entah kenapa dengannya, ia lebih memilih mengucapkan maaf dengan lirih dan kemudian beranjak mengambil tumpukan bukunya dan berniat pergi.

•Mission• [𝑐.𝑠𝑏//𝑐.𝑏𝑔] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang