- fifth.

246 30 0
                                    

Tap tap

Suara sepatu converse yang Beomgyu kenakan yang beradu dengan lantai marmer cantik yang menyelimuti hampir seluruh lantai di mansion seorang Kim Namjoon, bergema di koridor luas yang tengah dilewatinya.

Tatapannya tampak begitu serius. Kedua tangannya dibiarkan bertengger di dalam kantung jaket hitam yang dikenakannya. Netranya menatap lurus pada sebuah pintu luas dengan bahan jati yang ada di ujung jalannya.

Setelah sampai, Beomgyu lekas membuka pintu, mendapati atasan tertingginya berdiri membelakangi meja kerjanya seraya menatap halaman belakang mansion melalui kaca transparan besar di ruangan tersebut.

Dilihatnya pula sosok Taehyun yang duduk di sofa ruangan dengan headphone di kepalanya dan ipad di kedua tangannya. Lalu seseorang lain di seberang Taehyun yang Beomgyu tau, seseorang dengan derajat yang sama seperti Beomgyu yang pasti baru pulang dari misinya di Chicago.

"Kau lengah, Ben?" tanya Namjoon.

Beomgyu tak perlu menebak maksud Namjoon. Semalam, Taehyun memberitahunya. Namjoon menyadari ada beberapa orang yang mengintai mansion mereka. Seseorang yang baru balik dari Chicago itu membantai mereka semua. Ia segera diminta kembali ke mansion.

Singkatnya begitu, asal usul Beomgyu bisa di mansion Taehyun pagi-pagi buta begini.

"Aku bilang padamu untuk tidak pergi dari sisi Taehyun." tegas Namjoon yang mana, Beomgyu kemudian membungkuk sebagai tanda maaf.

"Aku yang mengizinkannya, paman." Taehyun angkat suara seraya melepas headphonenya.

"Itu berarti kau juga lalai, Kang Taehyun?" Namjoon berbalik dan menatap ketiga orang di ruangannya satu per satu.

Laki-laki jangkung yang dari tadi hanya diam pun berdiri dan membungkuk kecil pada Beomgyu, karena meski mereka ada di posisi yang sama dalam organisasi mereka, Beomgyu tetap lebih dulu ada. Bisa dibilang senior.

"Mulai hari ini, aku menukar tugas mu dengan Kai."

Beomgyu menatap lurus Namjoon. Menukar tugas? Bisa Beomgyu tebak, tugas Kai, laki-laki dari Chicago itu, lebih sulit darinya. Antara mampus atau bersyukur sepertinya nanti.

"Jaga jarak mu dengan Taehyun. Amati siapapun yang ada di sekitar Taehyun. Siapapun, bisa mencurigakan. Sementara Kai, dia akan menggantikan mu untuk menjaga Taehyun dari dekat."

"Keahlian ku bukan observasi jarak jauh." ujar Beomgyu yang sebenarnya menolak tugas Kai yang jadi bahan tukar dengan tugasnya.

"Loh, bagus kan? Kau bisa belajar hal baru, Ben."

Beomgyu mendengus. "Kalau aku melakukan kesalahan bagaiamana? Yang namanya belajar, pasti bisa berbuat salah kan?"

"Kau akan berbuat salah?" Namjoon tersenyum hingga kedua dimplenya tampak dan matanya menyipit. "Itukah Choi Beomgyu yang dulu ku undang melalui jalur spesial masuk organisasi ini?"

Bungkam sudah Beomgyu. Tidak disangka, bakatnya dalam belajar misi baru dalam waktu singkat bisa membuatnya kesulitan menolak perintah.

Tubuh Beongyu lalu membungkuk tanda ia patuh dengan komando atasannya. Kai juga melakukan hal yang sama. Taehyun lalu memilih untuk keluar ruangan dengan segera dan Kai segera menyusul.

Beomgyu menarik napas dalam dan kemudian berbalik juga. Berjalan menuju pintu dan meraih gagang pintu. Tapi belum sempat dibukanya, suara Namjoon membuat gerakannya terjeda.

"Ingat, Beomgyu. Semua orang, bisa mencurigakan."

Tak ada gagasan dari Beomgyu. Ia lebih memilih segera membuka pintu dan meninggalkan ruangan Namjoon.

•Mission• [𝑐.𝑠𝑏//𝑐.𝑏𝑔] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang