Chapter 9

581 42 18
                                    

"Ternyata kau keras kepala sekali. Ku kira kau tidak akan kesini."

***

Wonwoo menatap Seungcheol dengan mata tajamnya. Pria di depannya hanya tersenyum dengan lebar sambil mengerling. Ucapan pria itu benar, jadi ia hanya menurut dan meminta Jihoon mencatat nomor yang selanjutnya disebutkan oleh Seungcheol. Setelahnya pria itu kembali menatap Wonwoo, masih dengan senyuman lesungnya. Muak, tentu saja. Tapi Seungcheol merupakan  informan terpercaya dan ia tidak ingin menyia-nyiakan itu.

"Jadi dimana dia menginap?"

"Hotel tempatnya berinvestasi. Semua orang tau kalau Mingyu tidak akan pernah menginap di tempat sembarangan." ucap Seungcheol sedikit berbisik pada kalimat akhirnya. Tipikal seseorang mata-mata genit yang sedang menggoda atasannya.

"Jam berapa dia berangkat."

"Sore ini dan kau mungkin bisa menemui kekasihmu besok setelah kau menelponnya."

"Dia bukan kekasihku." geram Wonwoo, setelahnya ia menghela napas. "Tapi terimakasih bantuanmu."

"Tentu manis, aku akan melakukan apapun untukmu."

"Berhenti memanggilku manis Choi Seungcheol!"

Ternyata ide pria Choi itu tidak buruk juga. Wonwoo sudah menunggu seharian di restoran hotel tempat Mingyu menginap. Kesal karena mengetahui bahwa orang yang dia cari sedang menikmati liburannya, melupakan perjanjian yang sudah mereka setujui. Tapi ia menunggu dengan sabar hingga pria tan yang sudah duduk di depannya, muncul. Tatapan mereka beradu, tanpa tau apa isi otak lawannya. Mingyu menatap Wonwoo dalam, tapi ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

Mata rubah itu seakan marah, menatap lurus padanya tanpa ekspresi apapun. Siapa saja yang melihatnya akan mengira Wonwoo adalah orang yang dingin, tetapi Mingyu tau ada sesuatu menyedihkan di balik itu semua. Setelah tentunya air mata yang ia lihat saat itu membuat hatinya... tersentuh? Entahlah.

"Jadi bagaimana bisa kau tau aku ada di sini?" ujar Mingyu membuka suara.

"Tidak ada yang tidak tau kalau Tuan Muda Kim akan selalu menginap di tempatnya menanam harta. Tentu saja, aku sebagai musuhmu selalu tau hal itu."

"Kau sudah mendalami peran sebagai kekasih sungguhan huh? Mengetahui semua detail tentang calon suaminya." Wonwoo hanya mendesis tidak suka menatap senyum Mingyu yang mengejeknya. "Aku hargai usahamu, sayang."

"Jangan memulai masalah Kim, aku ke sini hanya untuk mengurus perjanjian kita!"

"Dan aku akan meluruskan tindakanku dua hari lalu."

Wonwoo merotasikan matanya dan mendengus sebal. "Aku tidak mau membahasnya lagi-"

"Maaf Wonwoo-ssi. Maafkan aku yang sudah menciummu, aku tau aku salah karena sudah membawamu dalam maut pagi itu..."

Seketika Wonwoo merasa aneh. Mendengar suara Mingyu yang berbeda dari biasanya. Terdengar lebih lembut dan tulus. Wonwoo ingin menepis itu semua, tapi kalimat itu seakan terngiang-ngiang di otaknya dan tatapan rubahnya melembut.

Tapi kalimat akhir Mingyu langsung menariknya kembali ke permukaan. Menyadarkannya bahwa itu hanya tipu muslihat sang musuh untuk meminta maaf. "...Tapi aku benar-benar tidak menyesal sudah melakukan itu, paling tidak sekarang kau tau aku bukan orang yang mudah untuk kau taklukan."

Ia tau Mingyu memanfaatkan keadaannya beberapa hari lalu. Merasa bersalah dan ia bisa saja terlena untuk luluh. Melepas semua pride nya untuk mengalah pada pria tan itu. Tidak Wonwoo tidak akan mudah tergiur dengan ketulusan lawan di depannya. Wonwoo harus benar-benar melabeli wajah Mingyu dengan cap penipu atau pria tampan yang licik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GO AND KICK YOUR RIVAL [Meanie AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang