[Apa tanggapanmu terkait perusahaan J Group? Saya mendengar berita bahwa perusahaan Anda meniru perusahaan J Group. Apakah itu benar?] Mingyu terperanjat ketika suara monitor di hadapannya mengeluarkan kata-kata yang sangat tidak ingin ia dengar. Ia tak percaya mereka tidak menghilangkan pertanyaan ini.
[Jelas-jelas keluarga saya yang lebih dulu membangun perusahaan. Bagaimana bisa gosip murahan seperti itu diajukan pada saya? Saya tidak paham kenapa Anda harus menanyakan hal semacam itu. Secara kualitas dan entitas, produk perusahaan saya lebih baik daripada perusahaannya. Tidakkah kalian lihat profit dan saham perusahaan saya yang selalu memuncak drastis setiap tahunnya dibandingkan milik perusahaan J Group?]
[Mingyu?]
"Brengsek!"
***
08.00. AM. | SkyTECH Group
Mingyu duduk di balik meja kerjanya menatapi tabet dihadapannya dengan tatapan kosong. Tidak, pikirannya tidak sedang jernih hari ini. Setelah insiden tayangan wawancara itu, otaknya seakan ingin meledak. Jelas-jelas dia mengatakan pada sutradara untuk menghapus bagian itu, tetapi media benar-benar licik. Bagaimana dia harus membangun kembali imagenya yang kalem, sopan, tidak sombong dan suka menabung jika itu hancur hanya karena acara konyol itu?
Mingyu menghela napas kesekian kali lalu memijat keningnya. Seungkwan menatapnya khawatir dari meja asisten. Dia tau bosnya itu bukan tipikal yang bisa menjatuhkan orang lain jika memang tidak kurang ajar. Tapi dibandingkan dengan Wonwoo juga, bosnya tidak suka.
"Seungkwan, hari ini sepertinya aku akan pulang cepat." Ucap Mingyu mengalihkan pikirannya dari stres berlebih. Dia tidak ingin masuk rumah sakit jiwa, dia masih ingin hidup tenang hingga lansia.
"Eum, Tuan Kim. Tapi malam ini... ada acara ulang tahun Tuan Choi dan anda sudah meminta saya untuk memaksa anda tetap datang."
Mingyu baru ingat jika hari ini ulang tahun Seungcheol. Sahabatnya itu bahkan tidak mengingatkan dirinya kemarin dan malah membuat ribut. Sudahlah, serial netflixnya sudah menunggunya di kasur malam ini. Mingyu meraih ponsel di sampingnya dan menekan nomor Seungcheol di kontak. Lalu mendekatkan ponsel pada telinganya, menunggu nada sambung sampai suara yang ia hapal menyapa.
[Mingyu! Kenapa menelpon? Aku sedang tester makanan untuk ulang tahunku malam ini. Kau datang kan?]
'Bocah ini.' Batinku.
"Aku kirim hadiah saja. Aku sedang malas pergi ke keramaian." Ucap Mingyu sambil memutar kursinya menghadap ke kaca gedung yang menampilkan kesibukan kota Seoul.
[Yah padahal aku mengundang Joshua. Kau tau kan dia bisa jadi investor terbesarmu?]
Ah, ia lupa lagi alasan lain kenapa Seungkwan ia minta untuk memaksa dirinya tetap pergi. Joshua, ia sangat ingin bekerja sama dengan orang yang selalu sibuk itu. Sudah beberapa kali dalam 2 bulan ini Mingyu mengirim email padanya untuk mengajak Joshua bertemu dan selalu di cancel.
"Baiklah, aku datang. Bukan untukmu, tapi untuk Joshua." Balas Mingyu yang akhirnya hanya pasrah meninggalkan keinginan bercinta dengan serial netflixnya malam ini.
[Cih. Kalau bukan karena aku, kau tidak akan bertemu Joshua. Ku tunggu kau malam ini.]
Sambungan diputuskan sepihak oleh Seungcheol dan Mingyu sekarang melempar ponselnya sembarangan. Toh dia bisa beli yang baru jika rusak.
...
07.00. PM | Seungcheol's Mansion
Puluhan mobil mewah berderet di depan mansion bergaya klasik dengan cat putih di tiap pilar dan temboknya. Mobil-mobil itu mengantar sang pemilik ke ulang tahun sang pemilik mansion, Choi Seungcheol.
![](https://img.wattpad.com/cover/271946744-288-k411683.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GO AND KICK YOUR RIVAL [Meanie AU]
Fiksi PenggemarSemua tau hidup dalam kemewahan dengan latar belakang pemilik perusahaan yang kaya raya tidaklah mudah. Semua tau dimana mereka harus memperjuangkan perusahaannya dan bersaing dengan lawannya walau itu sampai menyangkut nyawa. Ya mereka tau itu semu...