•°• Maulana fams •°•

328 24 2
                                    

MET malem TAHUN BARUU🎉🎊


Good night, and...




Happy Reading😉

•~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~•

Jam sudah menunjukkan pukul empat pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukkan pukul empat pagi.  Seorang perempuan yg masih mengenakan piyama itu beranjak dari tempat  tidurnya. Melirik ke  arah sang suami sebentar, lalu tangannya terulur ke rambut Suami.

Setelah membelai rambut sang Suami, kini ia memutuskan untuk mencuci muka terlebih dahulu baru  mulai turun kebawah.

"Masak apa ya?" Gumamnya didepan kulkas. Pintu kulkas terbuka secara lebar. Sedikit mengusap-ngusap lengannya ketika hawa dingin  menyerbu  tubuhnya.

Jujur aja sih, Jihan belum sepenuh nya bisa masak. Dia baru bisa masak yg hal-hal mudah dan gak ribet.  Jihan gak bisa masak yg berurusan banyak bumbu-bumbu, seperti Opor, Rendang, Ayam balado, dan sejenis lainnya. 

Kalo misal lebaran pun, Jihan selalu ngajak tetangganya masak bareng.  Mau itu opor atau rendang, Jihan selalu ajak Una atau Mina.   Karna menurutnya yg paling jago masak tuh ya mereka berdua.

"Mi, nggak dingin?" 

Jihan terkejut ketika tiba-tiba tubuhnya dipeluk  dari belakang. Suara bariton itu Jihan udah kenal banget, siapa lagi kalau bukan Jeffri. Suaminya.

"Kok udah bangun?" Kalimat retoris dari Jihan keluar. Kini ia menutup pintu kulkas dan berbalik.

"Jadi, maunya aku tidur terus gitu?"  Jeffri menatap istrinya.

Jihan cemberut sedikit membelalak ketika suaminya mencuri kesempatam dalam kesempitan.

"Kebiasaan!" desis Jeffri lalu melepas pelukannya dan berjalan ke arah kamar sang putri tercinta.

Jihan tambah cemberut, dia  masih diam disana.. memantau Jeffri dari arah dapur.  Sedikit terkekeh ketika mengingat wajah Jeffri tadi. Keliatan lucu di mata jihan ketika Jeffri masang muka kesel sambil mata memincing.  Kek anak kecil aja. Ngambek.

Jeffri suka kesel aja gitu kalo respon Jihan selalu aja melotot kaget ke dia. Padahal udah sering ngelakuin itu. 

"MI, RATU LAPER!"  

Mendengar teriakan dari putrinya itu buat Jihan mendengus.

"Yeuuu... kalo ada maunya baru manggil Mi."

Tak lama setelahnya, Jihan melihat putrinya yg keluar dari kamar disusul Jeffri. Mereka berjalan kearahnya.

"Mi, aku mau hokben dong!" 

Jihan natap putrinya tak percaya. "Sha, kamu liat jam gak?" Tanya nya.

Salsha melirik ke arah jam dinding. Masih pagi banget, belum ada jam lima. Kini ia beralih menatap sinis ke  sang Papi yg lagi nyengir.

•°•STOFAM•°•  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang