.ೃ [12] Cuek ˚༘༄

55 13 0
                                    

Holaaaa!

Hal apa yang paling membuatmu sedih selama kamu hidup?

•••

Nyatanya, kesedihan terbesarmu bisa membuatmu bangkit dan bertahan sampai titik ini.

— Ann Vanila

•••

Minum jamu
Rasa jeruk

Hai, kamu!
Vote, yuk! <8


❦❦❦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❦❦❦

Percayalah, aku mencintaimu sedalam samudera dan seluas nabastala.

— Vally Florensha Violetta —

❦❦❦

❝VAL, lo masih berharap sama si Anva?” tanya Thea pelan.

Kini, mereka berdua sedang di kantin. Suasana tak terlalu bising, karena yang lain sedang sibuk menyantap makanan masing-masing.

Hanya saja, Thea dan Vally masih asik menyelami isi sosial media.

“Masih, lah,” jawab Vally cepat.

Thea berdecak. “Lo mau dapetin Galanva lagi?”

Vally langsung memfokuskan perhatiannya pada Thea. “Mau!”

“Sok enggak peduli makanya. Bikin dia ngerasa kalau dia udah enggak berarti lagi di hidup lo,” kata Thea.

“Itu, kan, omongan yang kemarin, Theaaaa. Apa enggak ada cara lain lagi selain harus jauhin Gal?” Vally terlihat kesal.

“Lakuin dulu!” greget Thea.

“Enggak mau, dan enggak akan pernah bisa,” balas Vally serius.

“Gemes gue. Yang satu utamain gengsi, satunya lagi utamain hati,” cibir Thea menyindir secara terang-terangan.

Beberapa saat kemudian, kantin ramai karena kedatangan murid baru yang enggak baru-baru amat.

“Kita gabung sini, ya,” kata Aksa menduduki bangku sebelah kanan Vally. Sedangkan Vally dan Thea duduk berhadapan.

Vally mengangguk tanpa suara. Netranya mencuri lirikan pada Galanva.

GALANVA & VALLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang