.ೃ [O3] Disuapin Val ˚༘༄

53 12 2
                                    

HOOOLA!

Sudah makan, belum? Kalau belum, segera makan.

•••

Inget, ya, berharap juga butuh tenaga (':

— Ann Vanila

•••

❦❦❦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❦❦❦

Sudah pakai cara membenci, tetapi kenapa rasa ini tak kunjung pergi?

- Galanva Anselio Rayvan -

❦❦❦

SELAMA beberapa menit, suasana antara Galanva dan Vally hening. Tidak ada yang membuka percakapan. Mereka berdua mengatupkan kedua bibirnya rapat-rapat.

Taktahan dengan situasi canggung yang melanda. Vally pun mulai membuka obrolan.

"Gal ... kamu ke mana aja, sih?" tanya Vally.

"Bukan urusan lo," jawab Galanva masih sama.

"Aku, kan, pacar kamu, Gal."

"Maksudnya mantan pacar kamu," koreksi Vally cepat.

Galanva terdiam. Masih tak rela bahwa kini hubungannya dengan Vally hanya sebatas teman. Tak lebih.

"Gue ke luar negeri," balas Galanva singkat.

Vally bertanya lagi, "Kenapa kamu pergi ninggalin aku?"

"Karena lo. Gue muak sama lo, Vally," jawab Galanva ketus.

Vally menundukkan kepalanya. Bibirnya sedikit bergetar. "Terus, sekarang kenapa kamu malah kembali, Gal?" tanya Vally untuk kesekian kali.

Galanva menajamkan matanya. Satu sudut bibirnya terangkat ke atas. "Karena gue mau bikin lo ngerasain apa yang gue rasain tahun lalu."

Vally mengerjapkan matanya. "Jadi, kamu mau balas dendam?"

Galanva menganggukkan kepalanya.

"Aku enggak peduli, ya, Gal. Mau alasan kamu kembali itu apa. Yang jelas, aku bakal bikin kamu jadi milik aku lagi," tutur Vally.

"Terserah," putus Galanva.

"Gal, cheesecake sama dalgona coffee-nya dimakan, yaaaa!?" pinta Vally.

GALANVA & VALLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang