Prolog

2.3K 45 5
                                    

Camila melangkahkan kakinya ke lorong lorong pembuangan sampah, pembuangan sampah ini di apit oleh 2 Restaurant yang sudah tutup, dinginnya Malam hari yang sukses membuat Camila merinding sedari tadi.

Pembuangan sampah itu berada di dalam dan sangat gelap belum lagi Camila harus melewati itu lagi pasalnya hanya ada satu jalan untuk kembali, jalan pembuangan sampah itu tertutupi bangunan di depannya jadi benar benar tidak ada jalan lain selain jalan itu untuk kembali.

Namun, langkah Camila tiba tiba berhenti di depan pembuangan sampah ia merasa di belakangnya ada sesuatu yang mengikutinya kemudian karna berusaha untuk tidak takut ia membuang sampahnya dengan cara melempar.

Tapi semakin lama semakin nyata rasanya ia benar benar tidak sendiri disini. Sial! Karna keadaan disini gelap Camila tidak dapat melihat apapun.

Camila pun berbalik, karna takut ia berlari tanpa tau arah. Tiba - Tiba ia menabrak Dada bidang seorang laki laki.

Brakkk!

"Kamu tersesat, Sayang?" Tanya laki laki itu yang memanggilnya sayang. Kemudian cahaya lampu mobil menyala Camila dapat melihat laki laki dengan menggunakan jas hitam serta pistol yang terjepit di pinggang celana sedang mengitari Camila.

Lampu mobil yang menyorot Camila, membuat Camila pusing dan lalu semuanya kembali gelap.

Brukkk!

Tubuh Camila terjatuh, Camila pingsan karna hal yang menyeramkan seperti ini ia menjadi ingat kejadian awal ia datang ke negara ini di pesawat laki laki itu membunuh banyak orang kecuali Camila. Ia bersembunyi di balik toilet.

Lelaki itu, lelaki yang sekarang yang tengah menangkap Camila. Mungkinkah ajalnya menjemput? Karna hanya Camila saja yang tidak terbunuh.

"Bawa wanita ini!" Perintah Leonard pada bawahannya. Leonard menyunggingkan senyumnya.

Kau akan jadi milik ku, Cantik. Batin Leonard.

Not Deliberate (+21)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang