Selamat membaca
•
•
•
•
•
"waktu ulangan hanya 60 menit, jadi gunakan waktu sebaik-baiknya, jika sudah selesai boleh keluar." ucap Bu Remi selaku guru fisika di kelas 12"Baik Bu." ucap semua murid yang ada dikelas 12 IPA 3
Waktu pun berlalu, sekarang sudah jam istirahat, murid murid dari SMA Pancasila mulai berhamburan menuju kantin hanya untuk menuntaskan rasa lapar mereka. Begitu juga dengan Elen dkk.
Vielen Safira atau kerap dipanggil Elen adalah salah satu murid dari SMA Pancasila, mempunyai wajah seperti bidadari dengan tubuh yang ideal, sedikit cuek tetapi ramah. Elen mempunyai 2 sahabat, yaitu Dian Ciara dan Jesica Prilina. Mereka cukup populer disekolah karena sifat, sikap, dan parasnya yang sama-sama cantik.
"Sumpah gw ngasal jawab aja biar cepet selesai." ucap Jesica yang sudah pusing memikirkan ulangan fisika tadi, siapa sih yang tidak pusing dengan mapel itu?
"Makanya belajar, jangan maen mulu." ucap Dian, dia sudah tau sifat temannya ini yang malas belajar tetapi jika belajar sekali langsung ngerti dengan materinya. Ada yang seperti itu kah?
"Maen apaan, gw kan anak rumahan." ucap Jesica
"Udah ayo ke kantin." ucap Elen, dia terbilang murid yang kadang pintar kadang bego. Karena pasti ada materi yang kita ngerti dan tidak kita ngerti ya kan?
"Ayo lah laper nih gw."
Sekarang kantin tidak terlalu ramai, mungkin pada kelapangan karena ada yang tanding sepak bola.
"Cepet jes pesen." ucap Dian
"Kok gw?" Tanya jesica, kenapa harus dirinya yang pesen makanan
"Gantian." ucap Elen. Ya memang seperti itu, mereka selalu bergantian untuk memesan makanan disetiap harinya, biar adil mungkin.
"Yaudah, kaya biasa kan pesennya?" Tanya Jesica karena takut salah, nanti malah disuruh pesen lagi, kan males.
"Iya kaya biasa." ucap Dian
°°°
Kringggggg
Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi. Semua murid berdesak desakan untuk pulang, beda dengan Elen dkk, mereka menunggu sampai sedikit mereda, mereka tidak mau berdesak desakan.
"Maen dulu kuy, bosen gw dirumah ga ngapa ngapain, nanti malah disuruh suruh sama mama gw." ucap Jesica.
"Anak durhaka nih, disuruh ga mau." ucap Dian
"Mau kemana?" Tanya Elen, dia juga merasa bosan jika dirumah terus, Lia atau bundanya bekerja dan ayahnya sudah tiada saat dia menduduki bangku SMP kelas 9 sedangkan dia anak tunggal.
"Kerumah lu aja El?"
"Oke."
"Lu pulang bareng kita apa sama farel?" Ucap Dian. Farel adalah pacar Elen, mereka memulai hubungan 2 bulan, farel anak kelas 12 IPS 4, dia anggota ekskul sepak bola.
Ting (bunyi notifikasi)
"Bentar." ucap Elen. Mungkin ada pesan dari pacarnya, dan benar saja, setelah di cek memang ada pesan dari farel.
Farel
|Maaf, aku ga bisa nganterin kamu pulang
Aku harus nganterin mama belanja.Iya gapapa|
"Gw bareng kalian aja.""Yaudah ayo."
Sesampainya dirumah Elen, mereka langsung menuju lantai atas dimana kamar Elen berada.
Mereka bermain PS selama beberapa menit. Karena merasa bosan akhirnya mereka memutuskan untuk ketaman dekat komplek perumahan Elen.
"Wahh lumayan rame juga." ucap Dian. Memang jika sore seperti ini, taman banyak yang berkunjung.
"Gw pengen beli es krim didepan komplek." ucap Elen.
Elen sangat menyukai es krim, siapa sih yang tidak menyukai es krim, pasti banyak yang suka apalagi anak kecil."Kita ikut aja, takut lu diculik terus nanti kita dimarahin bunda gimana?" ucap Jesica. Korban tontonan film sinetron.
"Udah ayo tinggal aja, sinting dia jangan ditemenin." ucap Dian.
Elen hanya terkekeh melihat kelakuanku dua sahabat nya ini.
"Mas, saya beli es krim nya 3 rasa coklat semua." ucap Elen
"Baik kak, ditunggu sebentar ya kak."
Saat tengah menunggu, tak sengaja Jesica melihat Farel sedang boncengan dengan anak sekolahan nya.
"El, itu ada farel lagi boncengan sama cewek." ucap Jesica. Mereka langsung melihat kearah yang dituju, benar saja itu farel dengan siswi dari SMA nya, karena mereka masih memakai seragam sekolah.
Hati Elen sakit melihat pacarnya berselingkuh, sebenarnya Elen pernah melihat kejadian seperti ini tapi dia mencoba untuk berfikir positif. Farel adalah cinta pertamanya, dan sekarang dia telah dikhianati.
Elen berlari meninggalkan dua sahabatnya. Sekarang dia menuju taman yang tadi dia kunjungi, berhenti disalah satu kursi yang disediakan. Air mata Elen berjatuhan, dia menangis tanpa suara dan itu sangat lah menyakitkan.
Sudah beberapa menit, sekarang Elen hanya diam melamun, dia melihat sepasang sepatu berada didepannya. Saat mendongakkan kepalanya, dia melihat laki-laki yang mungkin seumuran dengannya.
Laki-laki itu menyodorkan kan sapu tangan berwarna abu-abu, mengisyaratkan agar Elen menghapus air matanya.
"Makasih." ucap Elen seraya menerima sapu tangan tersebut dan Laki-laki itu langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Ia lupa harus mengabarkan sahabatnya. Setelah mengabarkan, Elen langsung pulang kerumah. Mungkin sahabatnya akan marah-marah kepadanya.
"Lo kenapa maen lari lari aja ogeb." ucap Jesica. Dia sangat kesal kepada sahabatnya yang satu ini.
"Ya sorry." ucap Elen
"Pokoknya besok lo harus putusin si farel, liat aja besok pengen gw tonjok rasanya." ucap Jesica
"Iya lo harus ngambil keputusan yang tepat biar lo ga sakit hati lagi El." ucap Dian
"Iya gw ngerti." ucap Elen
Sangat beruntung memiliki sahabat seperti mereka walaupun terkadang suka bikin kesel, rasanya pengen nyekik aja, tapi yang pasti mereka saling peduli satu sama lain.
•
•
•
•
•Jangan lupa tinggalin jejaknya
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD MINE
Random[follow dulu sebelum baca] °°° Vielen Safira atau Elen, orang yang hanya tinggal berdua dengan ibunya karena ayahnya telah tiada saat dia masih menduduki bangku SMP kelas 9. Kenzio Aldino atau Zio, mempunyai keluarga yang harmonis tetapi ia memiliki...