(4) CM

21 15 2
                                    

Selamat membaca









Hari ini adalah hari minggu. Biasanya Elen selalu bangun disiang hari tetapi sekarang dia bangun pagi.

Kenapa jika bangun siang di omelin, jika bangun pagi dibilang kesurupan. Huh derita anak cakep ya gini

"Pagi bunda." sapa Elen kepada sang bunda

"Pagi juga sayang." balas Lia, ia terheran-heran kenapa anaknya bisa bangun pagi dengan sendirinya, biasanya kan selalu dibangunin olehnya.

"Bun, Elen mau joging." ucap Elen. Ya hari ini Elen berniat untuk joging, sekali kali untuk menyehatkan tubuhnya.

"Tumben." ucap Lia

Saat ini mereka sedang berada dimeja makan, Lia sedang membuat kue dan Elen yang merecokinya.

"Sekali kali bun."

"Elen pergi sekarang bun, nanti keburu siang." ucap Elen

"Yaudah hati-hati, awas nabrak semut." ucap Lia dengan candaan diakhir katanya.

"Bunda ada ada aja deh." ucap Elen dengan kekehan

Setelah capek berkeliling komplek, Elen berhenti sejenak di taman untuk istirahat.

"Eh itu kaya Zio, ngapain dia disini" ucap nya kepada diri sendiri, ia heran kenapa ada Zio disini, atau ia satu komplek dengan Zio.

Elen tidak lagi menghiraukan Zio yang terlihat sedang bersepeda, Elen memutuskan untuk pulang karena dia sudah lelah.

Setelah sampai rumah, Elen langsung membersihkan dirinya dan makan sarapan, karena tadi sebelum joging dia tidak sarapan.

"Elen, tolong bantuin bunda dong." ucap Lia.

Elen sudah selesai makan, dan sekarang waktunya untuk maraton drama, tetapi bundanya malah meminta tolong kepada dirinya.

Sebagai anak yang baik, rajin menabung dan tidak sombong, Elen dengan senang hati membantu bundanya tapi mungkin sedikit tidak ikhlas. Mungkin?

"Kenapa bun?"

"Anterin ini ke tetangga baru ya." ucap Lia. Memberikan sebuah kota kepada Elen yang isinya kue tadi pagi yang dibikin olehnya sendiri.

"Rumahnya dimana bun?" Tanya Elen

"Di depan rumah kita, tapi disamping kirinya." jelas Lia

"Ohh, yang gerbang warna abu-abu ya." ucap Elen

"Iya, sono."

"Iya iya."

Ting nong (bel rumah)

"Permisi!" ucap Elen sedikit berteriak, takut orangnya tidak kedengaran.

Tidak lama pintu pun terbuka, dan menampilkan seseorang yang Elen kenal.

"Loh Zio!" pekik Elen. Apakah benar Zio satu komplek dengannya, tetapi ia tidak pernah melihat Zio selama ia tinggal disini.

"Ada siapa, zio?" Tanya seseorang dari dalam rumah, tak lama datang lah seorang wanita yang mungkin seumuran dengan bundanya.

"Eh, siapa ini cantik banget?" Tanya Fina kepada Elen.

"Temen Zio." ucap Zio, sedari tadi ia melihat kearah Elen yang hanya menggunakan celana pendek dan kaos oversize.

"Tante, saya Elen anaknya bunda Lia." jelas Elen

"Ohh kamu anaknya Lia, cantik ya Zio?" usil Fina kepada anaknya.

"Hem." Zio mengakui jika Elen memang sangat cantik.

"Masuk dulu yuk cantik." ucap Fina

"Ga usah tan, aku cuma mau ngasih ini dari bunda." ucap Elen seraya memberikan kotak yang berisikan kue.

"Ohh makasih ya, salam untuk bundamu." ucap Fina seraya tersenyum.

"Kalo begitu Elen pamit dulu ya tan." ucap Elen, tak lupa untuk salim dengan Fina dan melirik ke arah Zio.

Elen berpikir jika Zio sangat tampan jika hanya menggunakan kaos oblong dan celana selutut.

Sepergiannya Elen, Zio dan Fina masuk kedalam rumah.

"Siapa ma?" tanya Dina, orangnya sangat kepoan.

"Anaknya temen SMA mama." ucap Fina. ya Fina dan Lia ternyata teman SMA, sejak mereka menikah mereka jarang berkomunikasi lagi dan akhirnya lost kontak.

"Ohhh."

Fina menyusul anak keduanya yang sedang berada di dapur, dan menaruh kue pemberian temannya itu.

"Kamu suka sama Elen?" ucap Fina.

Zio yang sedang minum pun tersedak, "ga!" ucap Zio sedikit ngegas

"Halah, mama tau kok kamu tuh lagi jatuh cinta." ucap Fina.

"Apa sih mama, Zio tuh ga mau pacaran!" ucap Zio

"Ga mau pacaran, tapi mau langsung dihalalin ya kan?" ucap Fina dengan senyum yang menggoda untuk meledekki anaknya.

"Ya ga gitu juga, tau ah." ucap Zio

"Zio, kalo kamu suka sama Elen ga papa kok, pasti mama restuin." ucap Fina

Zio yang mendengar mama nya bicara seperti itu tidak bisa menahan senyumnya.

Sepertinya benar, Zio memang sudah jatuh hati kepada Elen.

Zio pasti akan mendapatkan hati Elen, percaya itu.

Jangan percaya sama Zio, musyrik
Percaya tuh sama tuhan









Jangan lupa tinggalin jejaknya
:)

COLD MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang