(7) CM

13 9 0
                                    

Selamat membaca









Sedari tadi Zio melihat kejadian dimana Elen dan Farel bertengkar. Dan Zio melihat seorang perempuan menghampiri Elen dkk.

Takut terjadi apa-apa, Zio memutuskan untuk segera menghampiri Elen, dan benar saja...

Plak

Suara tamparan yang nyaring, bikin semua orang yang berada di kantin terdiam.

Zio yang tertampar, karena tepat sekali saat cewek itu sedang melayangkan tamparan nya, Zio datang dan langsung berdiri didepan Elen untuk melindunginya.

Semua orang kaget melihatnya, begitu pun dengan Elen dkk dan cewek yang telah menamparnya.

Sakit? Tentu saja, siapa sih yang tidak sakit jika ditampar sekeras itu.

Zio menatap tajam cewek itu, dan belalu pergi dari sana. Elen yang melihat Zio pergi langsung mengejarnya.

"Zio, tungguin!" ucap Elen seraya berlari mengejar Zio. Zio terus berjalan tak menghiraukan ucapan Elen.

Sampai berada disamping Zio, Elen memegang pergelangan tangan Zio dan menariknya menuju ke uks, Elen akan mengobati bekas tamparan dipipi Zio.

Zio yang ditarik, hanya mengikuti kemana Elen pergi.

"Duduk, gw obatin." ucap Elen

Zio hanya menurut dan duduk disalah satu brankar. Ia melihat Elen yang sedang mencari sesuatu, setelah mencari kemana mana akhirnya apa yang Elen cari pun ketemu.

Saat sedang berjalan ke arah Zio, tak sengaja Elen menginjak tali sepatunya sendiri sehingga Elen terjatuh ke arah Zio, dengan posisi Zio yang setengah tiduran diatas brankar dan Elen yang menindih badan Zio.

Kedua pasang mata mereka bertemu dan mereka bertatapan cukup lama sampai Zio tersadar dengan apa yang terjadi.

"Ekhem!" deheman Zio membuat Elen kaget dan langsung berusaha berdiri dari posisinya.

Tetapi Zio menahan pinggang Elen, sehingga Elen kembali menindih tubuh Zio.

'aduh jantung gw kok jadi deg deg an banget sih' batin Elen.

Sama dengan Elen, jantun Zio juga berdetak lebih cepat dari biasanya.

"El." ucap Zio, masih dengan posisi menahan pinggang Elen.

Elen hanya berdehem membalas panggilan Zio.

"Kalo gw suka sama lo gimana?" Tanya Zio

Elen yang mendengar apa yang Zio katakan, semakin membuat jantung nya berdetak lebih cepat.

"Hah?" wajah Elen saat ini sangat menggemaskan bagi Zio, lihat saja pipinya yang memerah dan matanya yang berkedip lucu. Zio tidak bisa menahan senyumnya yang akhirnya mengembang di bibirnya.

Sekali lagi Elen terpana melihat senyum Zio yang memabukkan.

Zio akhirnya melepaskan tangannya dari pinggang Elen, Elen yang merasakannya langsung segera berdiri, kenapa ia menjadi gugup seperti ini.

Kringggggg

Untunglah bel masuk berbunyi, membuat Elen bernafas lega.

"Gw- gw ke kelas dulu." gugup Elen. Zio hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasan dan segera menyusul Elen untuk pergi ke kelas.

°°°

Tok tok tok

Seorang siswi mengetuk pintu kelas 12 IPA 3.

"Permisi kak." ucap sisiwi itu yang tengah berada didepan pintu kelas.

"Iya kenapa dek?" Tanya Rian, yang kebetulan duduk dimeja depan dekat pintu.

"Kak Zio nya ada? Dipanggil sama Bu Remi, disuruh ke ruang guru." Apa kalian masih ingat dengan Bu Remi, yang mengajar pelajaran fisika.

"Ohh, makasih ya dek, nanti gw bilangin ke Zio nya." ucap Rian

"Iya kak, kalo gitu aku permisi dulu."

Rian segera menghampiri Zio, saat ini Zio sedang tertidur.

"Zio, disuruh keruang guru sama Bu Remi." ucap Rian. Zio tidak menghiraukan perkataan Rian.

Elen yang berada disamping Zio, melihat ke arah Zio. Dilihat nya wajah Zio yang memucat, sepertinya Zio sakit.

Elen yang penasaran pun memegang dahi Zio, panas. Ternyata Zio demam, pantas saja wajahnya pucat dan sedikit berkeringat.

"Zio! bangun." ucap Elen seraya mengguncangkan badan Zio. Zio hanya menjawabnya dengan deheman.

"Kayanya Zio demam." ucap Elen kepada Rian

"Bawa ke uks gih, lagi jamkos ini." ucap Rian

Sesampainya di uks, Zio langsung berbaring di tempat tidur, rasanya kepalanya sangat sakit, apa ini karena dia tidak sarapan pagi? Sepertinya iya.

"Kenapa bisa sakit sih?"

"Mana panas banget lagi." Sedari tadi Elen terus mengoceh, membuat kepala Zio bertambah pusing.

"Berisik!" ucap Zio. Elen kaget mendengar suara Zio dan langsung terdiam.

Tak lama bel pulang sekolah berbunyi. Elen yang melihat Zio srsng tertidur pulas tidak tega untuk membangunkannya.

Elen melihat wajah Zio yang begitu damai saat tidur, jika sudah bangun mungkin wajahnya akan kembali lagi menjadi datar.

"Zio, Zio!" Elen berusaha untuk membangunkan Zio, cukup lama Zio tidak bangun-bangun dan akhirnya pun bangun, ternyata Zio sangat susah untuk dibangunkan, itu yang baru Elen ketahui dari diri Zio.

Mereka berdua pulang naik taksi, tidak mungkin kan jika Zio membawa motor, bisa bisa ia akan jatuh nanti.

Sesampainya dirumah Elen langsung membersihkan dirinya, sebelum itu dia sudah mengantarkan Zio ke rumahnya dulu. Hari ini sangat melelahkan bagi Elen. Selesai mandi Elen terlelap di atas kasurnya, saking kelelahannya mungkin jadi gampang terlelap.









Jangan lupa tinggalin jejaknya
:)

COLD MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang